EPS 13

215 21 0
                                    

Afgan POV
.
.
Tiga hari ini, kerinduan pada Ocha benar-benar menyiksaku. Dan hari ini aku akan kembali menemuinya dirumahnya. Setelah beberapa kali ku datangi rumahnya kosong, ku harap kali ini aku bisa menemukannya. Aku sengaja menyelesaikan pekerjaanku lebih awal karena aku ingin mencari.
Dan kini semua selesai, aku beranjak dari ruanganku dan pergi meninggalkan kantor.
Aku mengemudikan mobilku ke arah rumah Ocha.
Saat ketika aku sampai didepan rumahnya, aku melihat seseorang memasuki rumahnya. Ya,  itu adalah Bi Irah. Segera aku menghampirinya

Afgan : "Assalamualaikum, Bi. Ocha kemana, Bi? Baik-baik aja kan  Bi? Aku ingin ketemu. Sudah 3 hari ini Ocha gak ada kabar dan berkali-kali aku kesini rumah ini kosong. Sebenarnya Bibi sama Ocha pergi kemana sih" aku menghadang Bi Irah dengan banyak pertanyaan

Bibi : "Waalaikumsalam. Tenang dulu den. Ngomongnya satu-satu, bibi jadi bingung jawabnya"

Afgan : "Maaf bi. Aku kangen sama Ocha. Gimana Ocha, bi?"

Bibi : "Non...Non Ocha sa...sakit den" tertunduk

Afgan : "Sakit bi, kok bisa? Ocha sakit apa? Dan dimana sekarang?"

Bibi : "Empat hari lalu non Ocha pingsan sekitar jam 2 pas pulang dari kantor. Dan sampai sekarang masih dirawat dirumah sakit. Kata dokter non Ocha kurang istirahat dan kurang makan"

Afgan : "Kok Ocha gak kasih tahu aku sih bi? Sekarang Ocha dirumah sakit mana bi? Aku mau kesana"

Bibi : "Tapi den__"

Afgan : "Aku mohon bi, boleh ya"

Bibi : "Baiklah. Non Ocha ada dirumah sakit Medika ruang no 184"

Afgan : "Terimakasih, bi. Aku pamit dulu, assalamualaikum"

Bibi : "Waalaikumsalam. Hati-hati ya den"

Afgan : "Iya, bi"

Aku segera masuk kedalam mobil dan melaju ke rumah sakit yang dibilang Bi Irah.
Kini aku berdiri didepan ruang rawat no 184, aku mengetuk pintunya.
Ceklek.. Seorang pria membuka pintu

"Iya siapa ya?" suara pria tersebut

"Saya Afgan. Ini benar ruangan Ocha? Maksudnya Bu Rossa?" tanyaku

"Iya. Aden siapanya non Ocha?"

"Saya teman dekatnya. Bisa saya masuk?"

"Silahkan den"

Pria itu mempersilahkanku masuk, mataku langsung tertuju pada wanita yang tengah tertidur di atas ranjang rumah sakit, ya itu Ocha. Aku langsung menghampirinya dan duduk disamping tempat tidurnya.
Aku menatapnya, tangan kiriku memegang tangan Ocha yang tak terdapat infus dan tangan kananku membelai rambutnya, aku mencium puncak kepalanya.
"Cha, kamu kenapa gak kasih tau aku sih kalo kamu sakit? Aku kan bisa temenin kamu jagain kamu. Aku gak bisa liat kamu terbaring sakit seperti ini"
Hatiku sakit melihat keadaan Ocha seperti ini, wajahnya tampak pucat.

Pria yang tadi yang melihat sikapku kepada Rossa bingung.
"Pria ini siapa? Sejak kapan non Ocha bawa teman, pria lagi? Kenapa dia begitu dekat dan tampak perhatian sama non Ocha. Apa dia pacarnya? Tapi kenapa non Ocha gak cerita, apalagi Bi Irah?" gumamnya pelan tapi masih terdengar di telingaku.

Beberapa menit aku menatapnya, tiba-tiba tangannya bergerak, ia mulai membuka matanya.

"Gan" Panggilnya saat melihat keberadaanku "Kamu kok?..."

"Bibi yang kasih tau aku. Kamu kok gak bilang sih sama aku kalo kamu sakit? Aku kan bisa temenin kamu, jagain kamu"

"Aku gak mau merepotkan kamu Gan" dengan suara lemasnya

"Cha, 3 hari aku nyariin kamu. Aku samperin ke rumah tapi gak ada orang"

Ia berusaha bangun dari posisi tidurnya. Aku membantunya hingga ia ada dalam posisi duduk di atas ranjangnya.

"Cha, aku minta maaf ya waktu itu aku gak jemput kamu. Aku gak pegang handphone seharian dan aku baru baca sms kamu sama mba Reni pas udah mau tidur. Aku benar-benar minta maaf Cha, harusnya aku yang jemput kamu"

Ia memegang pundakku "Gan, sudahlah. Semua baik-baik saja"

"Tapi aku gak tega liat kamu begini Cha"
Tanganku meraih tangannya yang masih ada diatas pundakku

"Aku baik-baik aja kok" dengan senyum tipisnya "Oh ya, waktu itu kamu emang kemana dan ngapain?"

"Oh i..tu, itu aku..aku ada acara sama keluarga" aku berbohong soal itu  "Maaf Cha aku harus bohong, aku belum bisa kasih tau kamu soal Dewi. Suatu saat kamu akan tahu, aku janji" lanjutku dalam hati

"Gan? Are u ok?" tanyanya yang membuat lamunanku buyar

"Gapapa kok. Cha, 3 hari ini aku nyariin kamu. Aku samperin ke rumah tapi gak ada siapapun" aku menatap matanya dengan tatapan sulit diartikan, kedua tanganku memegang kedua tangannya "Aku rindu kamu Cha"

"Aku juga rindu kamu, Gan"

Aku memeluknya dengan penuh cinta, hatiku sangat bahagia. Rinduku kini terbayar. Setelah beberapa saat aku melepasnya dari pelukanku

"Cha gimana sekarang keadaan kamu?"

"Baik kok. Kata dokter cuma butuh istirahat aja"

"Lainkali kamu jangan terlalu sibuk kerja ya Cha? Aku gak mau kamu sakit Cha"

"Iya Gan. Tapi gimanapun aku harus kerja, nanti siapa yang urus kantor kalo bukan aku?"

"Tapi Cha__"

"Gan, kalo aku gak kerja nanti siapa yang akan biaya in Bi Irah sama Mang Diman?"

"Aku ngerti Cha, tapi kamu jangan terlalu kecapean ya Cha? Aku gak kuat kalo liat kamu sakit kayak gini" aku mengusap lembut pipinya

"Iya Afgan baweeell" ia mencubit manja hidungku

Hari ini aku menemaninya sembari melepas rinduku padanya. Aku menyuapinya, membantunya jika butuh sesuatu, termasuk membantunya minum obat.

"Gan, udah malam kamu gak pulang?"

"Enggak. Aku mau nemenin kamu malam ini"

"Gausah Gan, lagipula ada mang Diman sama Bi Irah kok. Kamu kan bisa kesini lagi besok"

"Ya udah. Aku disini sampai kamu tidur baru aku pulang. Sekarang kamu tidur ya Cha"

"Iya. Good night Gan"

"Too Cha. Mimpi indah ya"

Setelah Ocha tertidur aku pamit pulang pada bibi dan mang Diman. Aku mengecup bagian keningnya lalu beranjak keluar.
Benar-benar hari yang menyenangkan.










Author up lagi nih hehe

Kali ini, untuk part yang ini author masih ngangkat soal LDR 😂😂 ada yang mungkin sedang ngalaminnya? hehe🤭
Kalo gitu kalian pilih mana? "Mengingat atau rindu??"
Kayak pernah dengar ya kalimat itu 🤔😃

Yang pengen tau, cusslah ke YouTube channel Rossa Official.. Nonton webseriesnya "Masih (Cinta) Terbaik" 😘😘
Kalian yang ngerasain posisi LDR bisa tuh ambil pedoman di situ hehe biar gak berujung 'berakhir ditengah perjuangan' 🤣🤣🤣

Ohiya, btw author mau bilang MAKASIII BUAANYAAAKK buat para readlevv author yang udah capai 1k 😍😍 uhh author seneng dehh😘😘 Jangan pernah bosan ya sama cerita ini, dan yang nunggu part sweet nya sabar yaah perlahan namun pasti😘😘

Happy reading readerskuu 🤗🤗

Tetap berikan VOMMENT nya yaah😘 gratiss kok👌

Laafffffyu readlevv'kuu❤❤❤❤❤

Kamu Yang Ku Nanti (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang