EPS 10

285 22 6
                                    

"Tunggu" saat hendak keluar Joenathan mencegah dengan menahan tangan Rossa "biar aku yang anter kamu ya Cha"

"Gak perlu, nanti ada yang jemput saya" melepaskan genggaman Joenathan dan pergi meninggalkannya

Ketika keluar dari ruangan Joenathan, ponsel Rossa berbunyi "Iya hallo, kenapa Ren?"

"Hallo bu. Maaf saya mau bilang kalo mas Afgan gak jemput ibu malam ini"

"Kenapa Ren?"

"Tadi saya telepon mas Afgan berkali-kali tapi gak diangkat, saya chat juga gak di bales"

"Kenapa gak nyamperin aja?"

"Sudah bu. Tapi mas Afgan ternyata ijin pulang lebih awal. Saya nyuruh supir kantor aja ya bu, buat jemput ibu?"

"Oke, baiklah"

Rossa mematikan sambungan telepon, entah kenapa dia merasa kesal karena Afgan tak menjemputnya terlebih tak ada kabar.

"Tuh kan, berarti emang takdir aku yang anterin kamu. Ayo" meraih tangan Rossa dan berjalan

"Apasih, lepaskan tangan saya!" tegas Rossa sambil melepaskan tangannya

"Udah jagan nolak. Emang kamu mau pulang sama siapa lagi?"

"Supir saya yang akan jemput"

Tak berapa lama, sebuah mobil berhenti didepan gedung dimana Rossa dan Joenathan berada

"Jemputan saya sudah datang" ucap Rossa pada Joenathan dengan nada datar

"Ya sudah. Senang bisa bekerjasama sama kamu Cha" jawab Joenathan sembari tersenyum

"Saya pamit" Rossa meninggalkan Joenathan

"Lagi-lagi penolakan" gumam Joenathan "Liat aja Rossa, aku pastikan kamu akan HANCUR!" lanjutnya dalam hati sambil tersenyum sinis menatap kepergian mobil yang ditumpangi Rossa

Afgan menemui Dewi di sebuah restoran sesuai permintaan Dewi

Afgan : "Sorry telat"

Dewi : "Gapapa kok Gan. Duduk. Pesan makan gih"

Afgan : "Gak perlu, gue gak lama"

Dewi : "Kok gitu sih?"

Afgan : "Gue minta lo jangan muncul lagi didepan gue dan jangan ganggu gue lagi. Paham?!"

Dewi : "Tapi Gann, aku masih sayang dan cinta sama kamu dan aku ingin perjodohan kita dilanjutin. Aku udah minta sama papa mama buat bicara sama mama kamu masalah ini"

Afgan : "Gila lo. Seenaknya lo ngomong itu setelah apa yang lo lakuin ha? Emang lo siapa?"

Dewi : "Itu kan udah masa lalu sekarang kita mulai dengan masa depan yang baru. Lagian kamu belum punya pasangan kan?"

Afgan : "Gampang ya lo bilang itu cuma masa lalu? Lo pikir ini cuma masalah biasa ha? Masih untung lo gak gue masukin penjara. Dan INGAT, gue udah punya pilihan yang JAUH LEBIH BAIK dari lo, yang pastinya gak sePICIK otak lo!"

Afgan pergi meninggalkan Dewi yang terlihat menangis karena ucapan Afgan. Tapi Afgan tidak peduli dengan itu, dendam di hatinya sulit terobati.

Afgan kembali pulang ke rumahnya. Ia langsung ke kamar dan membaringkan tubuhnya di atas ranjang. Ia mengecek hpnya ternyata lowbatt. Afgan memang seharian tidak menggunakan hpnya, ia lalu mengisi daya baterainya lalu beranjak ke kamar mandi karena dirinya penat .
Selesai mandi Afgan mengambil hpnya dan menyalakannya. Betapa terkejutnya ia ketika melihat 12 panggilan tak terjawab dari Reni dan chat dari Reni dan Rossa

From : Mba Reni

"Siang mas. Tadi Bu Rossa telpon minta dijemput nanti malam jam 7, saya udah share lokasinya. Trim's"

From : Bu Dirut Cantik

"Hy Gan, nanti malam jemput aku ya jam 7. Udah aku shareloc aku tunggu ya 😊"

"Astagaa" Afgan langsung mencari no kontak Rossa dan menghubunginya "Angkat Cha" gumam Afgan

Berkali-kali Afgan menghubungi Rossa namun tidak ada jawaban "Ocha kemana sih? Apa dia udah istirahat ya? Lagian sekarang udah jam 9 lewat. Besok aja deh aku temui dia dan minta maaf"
Afgan meletakkan hpnya di atas meja yang ada dikamarnya dan istirahat tidur.

Rossa yang sedang lebur dikantor mengerjakan pekerjaannya hingga larut malam. Jam menunjukkan pukul 01.35 tepat saat pekerjaannya selesai. Rossa bersiap pulang karena ia sudah sangat mengantuk. Hari ini dirinya begitu kelelahan. Ia menuju mobil dan melajukan mobilnya hingga ke rumah. Tak sampai setengah jam Rossa sampai di rumahnya. Saat Rossa tiba di depan pintu, pintunya terbuka.

"Bibi? bibi kok belum tidur sih, inikan udah mau subuh"

"Bibi khawatir sama non. Non Ocha kok pulangnya larut banget sih? Lembur lagi ya non?" Tanya bibi sambil membantu Rossa masuk ke dalam rumah

"Iya bi, deadline nya besok jadi harus sudah selesai"

"Aduh non, lainkali non harus istirahat. Rejeki bisa dicari non, tapi kesehatan susah dan mahal. Bibi gamau non sakit" ucap bibi yang khawatir melihat keadaan Rossa

"Iya bi, Ocha akan selalu ingat pesan bibi" memeluk bibi "Oh iya bi, mang Diman jadi kan balik hari ini?"

"Iya non. Tuh baru aja 1 jam yang lalu dia sampai dan sekarang lagi istirahat"

"Oh gitu. Bilangin besok jangan kerja dulu, biar dia istirahat atau bantu-bantu bibi dirumah. Aku masih mau nyetir sendiri"

"Ya sudah. Bibi buatkan susu ya untuk non, pasti non gak makan malam kan?"

"Hehe iya bi. Bawa aja ke kamar, aku mau langsung ke kamar mau mandi terus istirahat"

"Ditunggu ya non"

"Iya bibi sayang"

Rossa menuju kamarnya dan bibi menuju ke dapur.
Bibi membuatkan susu untuk Rossa dan membawanya ke kamar Rossa. Bibi mengetuk pintu kamar Rossa "Non..non. Pintunya gak dikunci ternyata. Non ini sus__" Bibi kaget mendapati Rossa tergeletak di lantai kamar. Bibi meletakkan segelas susu yang dibawanya di atas meja kerja Rossa "Ya ampunn. Non__"









Hyy readers-readers ku tersayang😍😍 maaf ya suka telat up 😁
Hari ini aku up segini dulu yaa, soalnya otak sama hati lagi blank (author malah curhat🤣)

Semoga suka yaa😘😘

Btw, selamat menjalankan ibadah puasa buat yang menjalankan🙏🙏 semoga sehat, bahagia dan berkah buat kalian semua😇😇

Leffffyuuu readlovee kuu❤❤❤

Jangan lupa untuk tetap VOMMENT yaa biar author lebih semangat cari ide dan up lagi 😘😘😘😘😘

Kamu Yang Ku Nanti (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang