Insiden

1.3K 120 3
                                    

Prilly tak menanggapi ocehan merea. Ia terus berjalan mencari ruang kepala sekolah.

'BRUK!'

Tubuh mungil Prilly terjatuh akibat terbentur dada bidang milik seseorang.

"Sorry" ucapnya dingin kemudian pergi tanpa ada niatan membantu Prilly, membuat gadis itu geram padanya.

"Ish! Dasar! Bukanya nolongin juga! Untung lo ganteng kalo gak gue udah bikin karya noh di muka lo!" dumel Prilly sambil berdiri kemudian melanjutkan perjalanannya mencari ruang kepala sekolah.

"Tau gini, tadi gue bareng bag Dava aja" gumam Prilly yang masih sebal dengan kejadian itu.

'Kkkrrriiiinnggg! Kkkrrriiiinnggg!'

Bertepatan dengan bel masuk Prilly menemukan ruangan yang ia cari, segera ia memasuki ruangan tersebut. Dilihatnya seorang wanita paruh baya namun terlihat masih cantik sedang mengerjakan sesuatu yang terlihat begitu penting sampai tak sadar ada yang masuk

"Assalamu'alaikum, maaf bu saya anak baru" ucap Prilly sedikit mengagetkan wanita itu, ia pun mendongak.

"Ah ya, nona Brace? Silahkan duduk, kemarin Mrs. Brace sudah mengatakannya, saya Hera kepala sekolah disini" ucap Hera sambil tersenyum.

"Ehm, panggil saya Prilly aja bu, biar nyaman, anggap saya sebagai murid bukan Brace" ucap Prilly tersenyum manis.

"Ah, baiklah nona ah maksud say Prilly, emm.. Sebentar saya akan carikan kelas kamu" ujar Hera sambil membuka buka sebuah map.

"Kamu di XI IPA 1, mari ibu antar, kebetulan wali kelas kamu sedang mengajar sekarang" ucap Hera kemudian keluar ruangan diikuti Prilly dibelakangnya.

'Tok! Tok! Tok!'

Hera mengetuk pintu kelas yang akan menjadi kelas Prilly nantinya. Tak lama setelah itu pintu kelas terbuka, menampilkan wanita muda yang terbilang cantik.

"Maaf, ada apa bu Hera?" tanya wanita itu tersenyum ramah.

"Ah, ini bu Sarah, ada murid baru yang akan di tempatkan di kelas ibu, dan Prilly ini guru biologi kamu, sekaligus menjadi wali kelas kamu" jelas Hera di angguki oleh keduanya.

"Ya sudah kalo begitu, saya nitip Prilly ya bu, saya kembali ke ruagan dulu"

"Silahakan bu"
Kemudian Sarah dan Prilly pun memasuki kelas membuat suasana kelas semakin ramai.

'Wih! Cecan nambah satu'

'Gila! Bening banget'

'Ih! Putih kulitnya, jadi pengen'

'Hih! Palingan juga suntik'

'Huu!! Sirik ae lo pantat dugon! Bilang aja iri sama kulit putihnya'

"Sudah! Sudah! Diam kalian!" lerai Sarah sambil menggetok whiteboard membuat kelas hening seketika.

"Perkenalkan nama saya Aprillya Adara Brace, kalian bisa memanggil saya Prilly, dan saya minta kalian jangan memandang saya sebagai Brace tapi pandang saya sebagai Prilly, layaknya kalian memandang teman kalian, saya pindahan dari Belgia, terimakasih, dan ah ya tolong kalian jangan bilang kalau saya ini keluarga Brace"

"Baiklah, Prilly, kamu duduk sama Jesa" ucap Sarah sambil menunjuk orang yang ia maksud. Prilly berjalan ke arah bangku pojok nomer 2 dari depan yang tadi ditunjuk oleh sarah.

"Hay! Kenalin gue Jesa Atanta" ucao Jesa mengulurkan tangannya. Prilly menyambut ulurannya dengan senang hati.

"Gue Prilly, lo dari keluarka Atanta?"

Sweet But a Little Psycho (COMPLETED✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang