Another Story

817 85 15
                                    

"Sebenernya, apa yang terjadi?" ucap Dava menatap Prilly sendu, kemudian ia melangkahkan kakinya keluar dari kamar Prilly. Ia memasuki kamarnya dan merebahkan tubuhnya ke kasur, melihat kejadian tadi, membuat Dava mengingat kejadian 4 tahun yang lalu.

***

D

ava tersenyum, bukan! Bukan tersenyum senang, bahagia ataupun sebagainya, melainkan senyum miris. Dirinya gagal menjadi kakak untuk gadis yang kini berada di kamar depannya itu.

Flashback on

"Bang Dava, aku pergi dulu ya?" pamit seorang gadis berumur 12 tahun, dengan wajah lugu nan polosnya, sangat terlihat menggemaskan ketika mengucapkannya.

"Emang kamu mau kemana, malem-malem begini?" tanya Dava meneliti penampilan Prilly yang terlihat rapi, ia menggunakan rok span dan baju merk Gucci berlengan pendek.

"Prilly mau jalan sama Kiel," jawab Prilly dengan senyum malu-malu, Dava terkekeh sebentar, sebelum mengatakan, "Ya udah, kamu hati-hati, jangan kemaleman ini udah jam 8 lhoh!"

"Siap!" seru Prilly sambil mengacungkan 2 jempolnya, Dava mengacak rambut Prilly, sebelum Prilly keluar, menemui kiel yang sudah berada di depan rumahnya.

"Hey! You look so pretty," puji Kiehl ketika melihat ke arah Prilly, membuat Prilly tersenyum malu. Ia berjalan menghampiri Prilly, ingin mencium bibirnya namun dengan sigap Prilly menahan dada Kiel.

"Why?"

"Nanti kita kemaleman," alibi Prilly membuat Kiel menghembus nafasnya kasar.

"Fine" final Kiehl kemudian memasuki mobil Ferrari miliknya, disusul oleh Prilly.

"Kita mau kemana?" tanya Prilly wajahnya memandang keluar jendela.

Sweet But a Little Psycho (COMPLETED✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang