Meet again and Dare

1K 103 2
                                    

Prilly berjalan menyusuri koridor untuk kembali ke kelanya, sebenarnya ia tak tega meninggalkan Zeze sendirian dalam keadaan seperti itu. Tapi mau bagaimana lagi.

"Astaga! Sekolah ini kan punya bokap gue, pastinya Ayah punya berkasnya dong, atau gak gue ke bu Hera aja ya" guman Prilly sampai tak sadar dia sudah berada di kelas.

"Lo waras kan Pril?" tanya Jesa keheranan melihat Prilly bermonolog.

"Ya waras lah, kenapa sih?"

"Ya abis, lo ngomong sendiri"

"Hehe.... Gue tuh kan tadi...." Prilly pun menceritakan kejadian tadi sedetail detailnya.

"Kok muka lo biasa aja sii?!" tanya Prilly kesal, ketika melihat ekspresi Jesa. Jesa memutar bola matanya malas.

"Itu udah biasa pril, kalo di sekolah" ucap Jesa membuat mata Prilly melotot.

"Gila!! Kok gak di keluarin aja sii?"

"Ya gak tau, kan ini punya bokap lo"

"Hmm, tapi lo udah pernah langsung, waktu dia nyayat nyayat orang?"

"Belum sii, hehe.... Tapi beberapa anak udah ada yang liat, dan yaah menyebar luas ke sekolah, tapi ada sebagian yang gak percaya, tapi walaupun seorang psikopat, Ali tetep aja fansnya banyak" Prilly mengangguk anggukkan kepalanya mendengar penjelasan Jesa.

"Nanti gue mau ke rumah Zeze,mau ikut gak?"

"Mau ngapain?"

"Mau tanya tentang apa penyebab dia di gituin"

"Ya deh ikut, owh iya, fake friend yang gue maksud itu Claudia"

"Ha?! Terus gimana ceritanya si phsyco gila itu suka sama si cewek matre?" tanya Prilly tak menyangka.

"Nanti aja di rumah Zeze gue ceritanya"

"Oke deh, ah ya, pokoknya kalo dia berpas pasan sama kita lo harus ngomong sama gue, gue mau waspada, hih! Nanti gue jadi korban lagi, gue kan gak mau" ucap Prilly sambil bergidik ngeri.

"Oke! Prilly cuyunk"

"Ih! Jijij Jes!" Prilly bergidik membuat Jesa terbahak.

*****
Bel pulang sudah berbunyi sejak 30 menit yang lalu, namun Prilly dan Jesa masih berada di sekolah, kantin lebih tepatnya. Mereka sedang mengisi perut kosong yang sedari tadi meronta ronta.

"Lo udah tau alamatnya Pril?"

"Udah dong!"

"Lha? Dapet dari mana? Perasaan tadi lo gak keluar, main hp mulu"

"Tanya bokap lah, kan dia punya datanya"

"Ya udah yuk berangkat"

"Oke, lo bawa mobil apa gak?"

"Gak"

"Ya udah, pake mobil gue, yuk"

Jesa dan Prilly segera berjalan menuju parkiran, mereka harus melewati lapangan basket terlebih dahulu. Prilly melihat Dava yang sedang duduk dipinggiran sambil menyeka keringatnya.

"Gue ke bang Dava dulu ya, mau pamit dulu" Jesa mengangguk sebagai jawaban. Dengan setengah berlari Prilly mengahmpiri Dava.

"Bang, Prilly mau ke rumah temen dulu ya"

"Mau ngapain"

"Mau ma..."

'Duk!'

Belum sempat menyelesaikan kalimatnya, punggung Prilly terkena bola membuat ia geram setengah mati. Prilly membalikkan badannya. Ia kaget siapa yang telah melemparkan bola basket itu.

"Heh! Lo kan yang tadi pagi nabrak gue! Sekarang lo nimpuk gue pake bola basket! Dikira gak sakit apa?! Kalo gak bisa main tuh gak usah! Heran gue, sial mulu ketemu sama lo! Pengen gue cabik muka lo!" geram Prilly.

"Bacot!"

"Heh! Dasar lo ya! Gue tantang lo adu basket sama gue one by one, besok waktu jam pertama, besok ada rapat guru, dan bang Dava jadi wasitnya, dan gue gak terima penolakan" Prilly pun segera pergi dari lapangan basket.

"Pril, tapi dia Ali si...."

"Apaan si? Udah deh, gue gak mau bahas dia eneg gue dengernya!" bentak Prilly, masih tak menyadari dengan nama tersebut.

"Tapi dia Ali yang..."

"Ah, bodo! Gue gak mau tau nama tuh cowok siapa! Intinya gue gedeg sama dia!"

"Tapi..."

"Jesa!!" desis Prilly membuat Jesabungkam , takut dengan wajah Prilly yang mendadak seram. Padahal kan Jesa hanyamemberi tau Prilly, itu adalah Ali si psikopat.

-----------------

Itu Prilly and seragamnya ya guys☺☺☺

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Itu Prilly and seragamnya ya guys☺☺☺

Sweet But a Little Psycho (COMPLETED✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang