Taman

700 88 4
                                    

Tak butuh waktu lama untuk mereka sampai ke taman, Prilly turun dari mobil Ali, ia melihat pemandangan sekitar, terang, dan tidak sepi, namun hanya ada beberapa orang aja di sana.

Mereka berjalan menuju bangku putih yang kosong.

"Ali, beliin permen kapas yah?" pinta Prilly dengan puppy eyes nya, membuat Ali tak tega.

"Tunggu disini jangan kemana-mana" titah Ali diangguki oleh Prilly yang tersenyum lebar.

Ali kembali dengan permen kapas jumbo, Prilly yang melihatnya tentu terpekik senang.

"Makasih, sayang!" pekik Prilly menerima permen kapasnya yang setengah sadar akan ucapannya, membuat Ali terkekeh.

"Kenapa ketawa?" tanya Prilly heran.

"Kamu tadi bilang apa?" tanya Ali menggoda, Prilly mengerutkan dahinya tak mengerti.

"Makasih" jawab Prilly ragu.

"Setelah itu?" tanya Ali menaikkan salah satu alisnya, Prilly menengadahkan kepalanya berfikir.

"Sayang," cicit Prilly saat teringat kembali, seketika Ali menyemburkan tawa gelinya.

"Ciee... Udah berani panggil sayang" goda Ali membuat Prilly memerah.

"Mau permen kapas?" tawar Prilly mengalihkan perhatian Ali. Ali menjawabnya dengan gelengan kepala. Prilly pun mencuilnya untuk kemudian dilahapnya. Ali tersenyum kecil melihat Prilly makan permen itu dengan sedikit rakus. Ia merebahkan badannya dengan kepalanya di pangkuan Prilly, Prilly tetap fokus melahap permen kapas nya tanpa rasa terganggu. Padahal Ali sedari tadi melihat ke wajahnya terus.

Prilly melirik Ali sebentar kemudian mencuil sedikit permen kapas.

"Coba buka mulutnya" titah Prilly, Ali hanya menurut saja, Prilly pun memasukkan cuilan tadi ke mulut Ali. Membuat Ali kaget dan hampir tersedak.

"Muka kamu lucu" ucap Prilly di sela-sela tawanya.

"Kamu mau bunuh aku?" kesal Ali menatap tajam Prilly, membuat Prilly kicep dan matanya berkaca-kaca. Ali pun segera bangkit dari tidurnya. Ia pun berjongkok di depan Prilly, ia mengambil tangan Prilly untuk di genggam.

"Hey! Kok nangis?" tanya Ali mengelus lembut punggung tangan Prilly.

"Abisnya muka kamu serem" jujur Prilly, Ali yang mendengarnya tertawa kecil.

"Maaf, besok-besok gak diulangin deh," ujar Ali kemudian menghapus air mata yang turun di pipinya.

"Janji ya?" ucap Prilly memandang Ali. Ali mengangguk sambil terkekeh kecil, ia pun berdiri.

Cup!
Cup!

Dua kecupan singkat mendarat di kelopak mata Prilly.

"Biar gak nangis lagi, sayang air matanya," ucap Ali membuat Prilly tersipu.

-------------

Fyiuh! Capek guys!😪😪😪

Sweet But a Little Psycho (COMPLETED✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang