Pukul 07:00 pagi
"Uhuk...uhuk"Ella tersedak
"ade pelan pelan dong makan nya"ucap Zahra
"kasih minum dong sayang"suruh Taeil
Zahra pun memberikan segelas air untuk Ella
"ade gapapa kan?"tanya Cherly yang khawatir
"nee,i'm okay"jawab Ella
"mangkanya de jangan mentang mentang masakan eomma selalu enak,terus kamu makan nya lahap malah jadi tersedak kan"ejek Mutia
"mungkin ade terlalu menikmatinya"sambung Reva
"ya jelas dong,mangkanya appa jarang makan di luar sama eomma waktu pas baru baru nya menjalin hubungan"Taeil pun ikut memuji
"sudah cukup tidak lihat pipi ku merah begini"tunjuk Zahra pada pipi nya
"wah...selamat pagi semua"sapa Mark
"pagi"balas semuanya
"pipi mu kenapa? Seperti kepiting rebus saja sampai merah begitu hhahaha"tanya Mark sambil meledeki
"aish! apa sih hyung. ini karena kata kata manis Taeil"jawab Zahra sambil menutupi kedua pipi nya
"eoh? Taeil benar itu?"tanya Mark
"asal kau tahu hyung adikmu itu kalau aku puji pasti pipi nya akan merah seperti yang kau bilang tadi,seperti kepiting rebus hahaha"jawab Taeil
"hahahahaha"keempat anak nya pun ikut tertawa
Selsai sarapan...
"tunggu sebentar"cegah Cherly
"ada apa hmm?"tanya Zahra
"pipimu eomma"tunjuk Cherly menyentuh pipi Zahra
"oh ini,tidak apa apa nak"Zahra berbohong
"tidak apa apa bagaimana eomma,itu sedikit lebam"tegas Ella
"eomma itu seperti habis terkena pukul"lanjut Reva
"eomma habis bertengkar sama appa?"curiga Mutia
"aniyo,ini kemarin pipi eomma terbentur oleh meja mungkin. jangan khawatir eomma tak akan pernah bertengkar sama appa dan mana mungkin appa main tangan sama eomma"jelas Zahra agar anak anak nya tidak tahu bahwa ini terjadi karena tangan orang lain
"yasudah kalau begitu,eomma kita berangkat dulu"pamit keempatnya
"nee hati hati"ucap Zahra
"siap eomma"balas keempatnya sambil hormat
"sayang aku berangkat dulu ya"ucap Taeil yang memeluk Zahra dari belakang
"iya yasudah sana berangkat anak anak nungguin kamu,nanti malah telat"sinis Zahra
"ko kamu gitu si?"bingung Taeil
"gitu gimana?"tanya Zahra
"kan biasanya manis sama aku jawabnya,ko ini malah sinis gitu,kenapa hmm?"
"appa tuh selalu begini kalau mau berangkat"kata Ella yang bosan menunggu
"ya namannya juga appa yang terlalu bucin sama eomma"sambung Reva
"mungkin sedikit bawaan"bisik Zahra
"maksud kamu?"kaget Taeil sedikit teriak
"sshhhhh jangan kencang kencang"Zahra menutup mulut Taeil
"kamu hamil?"tanya Taeil
"enak aja,aku tuh lagi menstruasi jadi wajar agak sinis"jawab Zahra
"oh begitu yah,galak banget ya istriku ini kalau lagi datang bulannya"ucap Taeil sambil mencubit pipi Zahra
"aww...sakit"rengek Zahra
"ututuutu....sakit ya,maafin aku"Taeil memeluk Zahra
"yaak!! Appa!!"teriak Ella
"ehh nee"saut Taeil
"ayo cepat nanti aku dan kakak telat,malah bermesra mesraan lagi"kesal Ella
"iyaiya"balas Taeil
Cup
"aku berangkat nee,sampai nanti,aku mencintai mu"Taeil mencium kening Zahra lalu berlari ke arah mobil"aku juga"balas Zahra sedikit teriak dan masuk ke arah rumah
"adikku"panggil Mark
"waeyoo?"tanya Zahra sambil duduk di sofa
"kamu kan kemarin belum cerita kenapa pipi mu bisa lebam seperti itu,ayo dong ceritain bagaimana bisa?"
Mark ingin mengetahui kejadian kemarin"jadi kemarin waktu aku selesai berbelanja aku di ikuti oleh dua orang pria berbadan kekar mengikutiku,nah disitu aku di goda oleh nya,aku di tawarkan mereka kalau mereka ingin membawakan belanjaanku,lalu aku menolaknya,ehh mereka malah terus mengikutiku
aku tersesat di jalan yang sepi maka dari itu lah pipi ku lebam karena aku di tampar oleh tangan mereka,kau tahu mereka menampar ku seperti sedang
melawan musuh nya mereka"jelas Zahra"jinjja? ingin sekali ku balas mereka,berani berani nya mereka menyentuh adikku!!"Mark emosi sambil mengepal tangannya
"hyung tahan emosi mu"suruh Zahra
"tidak bisa"ucap Mark langsung berdiri dari duduknya
"hyung sudah,lagi juga aku tidak tahu keberadaan mereka"Zahra mencoba membuat Mark sabar
"hash!"Mark membuang nafas nya kasar
"sudahlah hyung tak usah di pikirkan aku juga tidak apa apa,lagi juga aku menyesal bercerita ini kepadamu"celoteh Zahra
"why?"tanya Mark
"ujung ujung nya kau emosi"jawab Zahra
"yaiyalah bagaimana aku tak emo-"ucapan Mark terpotong karena Zahra membekap mulut nya
"cukup! lagi juga ini salah mu,kenapa tidak lebih memilih menemaniku"sindir Zahra sambil melepas tangannya yang membekap Mark
"hmm maafkan hyung"Mark memohon
"iya iya sudah ku maafkan lagi juga males aku bahas ini lagi"balas Zahra
"yeay..."senang Mark memeluk Zahra
"ish!...jangan peluk aku hyung"risih Zahra
"ok"kata Mark langsung melepas pelukan nya
"hyung aku ke kamar dulu ya bye bye"pamit Zahra
"nee"singkat Mark sambil membuka layar ponsel nya
Kini Xiaojun pun berada di tempat yang dekat dengan supermarket untuk menemui pria yang kemarin ia suruh untuk menggoda Zahra
Plak!!
Xiaojun menampar kedua pria itu dengan kencang"apa yang kalian lakukan hah?!!"tegur Xiaojun
"ani...eum kita hanya mengikuti apa maumu boss"jawab anak buah nya
"tapi aku tidak menyuruh kalian menyentuh atau menamparnya kan!!"kata Xiaojun
"iy..iy..iya betul boss"gugup kedua anak buahnya
"arrrrgh!!...anak buah macam apa kalian,di suruh nya tak becus,kubilang goda saja dia tidak usah sampai ia terluka sedikit pun"Xiaojun frustasi
"nee maafkan kita boss"ucap anak buah nya
"ku maafkan,dan pergilah"Xiaojun memafkan anak buahnya lalu menyuruh kedua nya pergi
"baik boss,kalau begitu kita permisi"pamit kedua anak buah Xiaojun
"kali ini diriku memang belum bisa menjadi seorang pahlawan untuk mu Zahra,tetapi aku akan mencari cara untuk terlihat seperti seorang pahlawan bagimu,aku yakin kau akan sadar bahwa aku lah yang terbaik untukmu"batin Xiaojun
Jadi kedua pria itu suruhan Xiaojun?
Terbaik untuk Zahra? apa maksudnya?
TBC
Aku juga tak tahu liat aja ending nya nanti^_^
Vote nya juga jangan lupa;)-author
KAMU SEDANG MEMBACA
The Family Moon Taeil
SonstigesKisah Seorang pemuda Bernama Moon Taeil Mempunyai Istri dan Keempat Anaknya Yang Di Sayanginnya dan Di Cintainnya. Bahkan Moon Taeil pun Takut Akan Kehilangan Keluargannya. Pokoknya dari sisi cerita ini tuh ada: -bahagia -sedih -lucu -egois -dll deh...