Story 36

71 5 0
                                    

kedua orang tua Taeil sudah kembali ke busan untuk melanjutkan bisnisnya. kedua orang tua nya sudah meminta izin dari 5 hari yang lalu jadi kedua orang Taeil sudah pergi sejak dari pagi,tetapi kedua orang tua Mark dan Zahra masih menetap di Seoul sementara,dan kini keempat anak Taeil dan Zahra menjadi berubah.

Bagaimana bisa? apa ini masih gara gara perasaan mereka terhadap masa puber dan Taeyong  brother's?

"huft."keempatnya menghela nafas dengan kasar dan mereka kini sedang berkumpul di sofa dengan eomma,appa,uncle,halmeoni,harabheojhi nya

"kalian lelah?"tanya sang nenek

"kalau kalian lelah istirahatlah nee"sambung sang kakek

"nee halmeoni,harabheojhi."jawab keempatnya dengan muka tanpa senyum

"yasudah. appa dan eomma permisi untuk beristirahat nee"pamit momy daddy

"nee..."saut Taeil,Zahra,Mark,Jinyoung

"kyaa uri para princess² nya uncle kenapa hmm?"tanya Jinyoung

"apa kalian sedih halmeoni,harabheojhi kalian pulang?"sambung Mark

"aniyo"jawab lesa lesu keempatnya

"keuraeseo?"tanya Taeil dengan nada lembut

"aigo,sepertinya eomma mengerti apa permasalahan kalian."tebak Zahra

"eomma tahu?"celetuk Ella

"sepertinya iya,hanya sedikit si itu juga hasil menguping ehehe"cicit Zahra

"tapi ini uncle yang jauh lebih tahu itu eomma."tunjuk Reva pada Mark

"naneun?"bingung Mark sambil menunjuk dirinya

"kyaa Mark sepertinya mereka akan menerkam mu Mark..."ledek Jinyoung

"bukan uncle Jinyoung,jadi waktu pagi pagi itu kita cerita pada uncle Mark jadi kita butuh solusi darinya"jelas Mutia

"ta-tapi aku mau membicarakan masalah ini dengan para uncle saja dan tidak usah ada eoma,appa"ucap Cherly

"hadeuh...yasudah eomma dan appa akan ke kamar saja nee"bales Zahra

"appa juga lelah,semoga hari mu menyenangkan anak anak...cup"Taeil pun mencium kening keempat anak nya

"nee. eomma,appa. mianhe kalau kita menyinggung perasaan mu"keempatnya berucap begitu pas Zahra dan Taeil menaiki tangga

"gwaencanha uri my princess"Zahra dan Taeil menoleh sambil tersenyum

Bukannya marah atau merasa tak di anggap,tetapi memang Taeil dan Zahra tidak tahu apa apa jadi anak anak nya tidak ingin eomma,appa nya tahu lebih atas masalah perasaan mereka.

"jdi bagaimana hubungan kalian?"tanya Jinyoung

"awalnya kita berteman baik"jawab Ella

"lalu kita selalu ke kantin bersama"lanjut Reva

"dan mengirim pesan lewat line"lanjut Mutia

"bahkan kita juga memiliki perasaan yang sama,tetapi
entah kenapa rasa cinta kita berubah menjadi benci hanya karena..."Cherly tak melanjutkan kata kata nya

"hanya karena ia keponakan nya Xiaojun kan?"ucap Jinyoung

"bukan hanya itu,pasti karena kalian tahu mereka keponakan nya Xiaojun dan Xiaojun itu pernah hampir membunuh eomma kalian itu kan? alasan kenapa
perasaan kalian sekarang menjadi benci."sambung Mark

"ne-nee"jawaban keempatnya mengangguk pelan
yang di artikan itu adalah jawaban yang benar

"sudah kudguga"Mark mengusak rambutnya sedikit frustasi

"jadi kalian akan bersikap bagaimana ke mereka? apa akan terus begini? mereka juga kan tidak tahu alasan kalian menjauh dari mereka iyakan?"kata Jinyoung

"aku akan tetap membenci nya uncle. aku ke kamar dulu,permisi dan terima kasih sudah mendengarkan curhatan ku."Ella pun pergi ke kamar nya

"sebenarnya dari awal aku juga tidak menyukai nya. jadi untuk apa aku harus merubah perasaan ku untuk menyukainya. terima kasih uncle."Reva juga pergi ke kamarnya

"aku akan menghilangkan senyumanya dari pikiranku,
itu hanya membuatku semakin benci."ucap Mutia sambil berjalan ke arah kamar nya

"aku juga akan sama seperti ketiga adikku,untuk melupakan dan membenci mereka uncle. maafkan aku dan ketiga adikku."Cherly pun juga meninggalkan kedua uncle nya itu

"hei..hei. keras kepala sekali keponakan keponakan ku itu...huft."Mark menghelakan nafas nya kasar

"sabarlah Mark dan maklumi saja,mereka hanya selagi masa puber jadi pahami saja persaan nya nee."
Jinyoung mencoba menenangkan Mark

"bagaimana kita ke rumah Xiaojun saja?"tiba tiba Mark dapat ide

"untuk apa?"tanya Jinyoung

"untuk menjelaskan dan meminta maaf atas nama keempat keponakan kita terhadap sikap nya ke keponakan nya Xiaojun."jawab Mark

"oke aku setuju. nanti malam kita akan minta izin ke adik ipar mu dan adikmu ok"kata Jinyoung

"okay. yasudah ayo kita ke kamar untuk istirahat."ajak
Mark sambil merangkul Jinyoung

Jinyoung pun menerima ajakan Mark,dan keduanya pun berencana tidur siang karena kebetulan juga lelah habis mengantarkan kedua orang tua Taeil ke bandara

Di kamar Taeil and Zahra...

"huh. ada apa sebenarnya dengan anak anak kita?"tanya Taeil yang habis dari kamar mandi lalu melemparkan tubuh nya ke kasur

"entahlah aku juga tidak begitu tahu"jawab Zahra santai sambil memainkan ponselnya dengan tubuh yang dari tadi sudah rebahan

hening...

"apa aku harus menjelaskan hubungan ku dengan Meira? tetapi kenapa aku menjadi takut begini"tiba tiba Taeil membantin

"apa yang sedang kamu pikirkan?"tanya Zahra yang membuat lamunan Taeil pecah

"op-opsoyo"jawab Taeil gugup

"aku mengantuk,tolong matikan lampu dan tutup tirai jendela nya terlalu terang soalnya. habis itu kunci pintu dan nyalakan ac ok"pinta Zahra sambil ngewink gitu

"aigo,meminta tolong atau ingin menggodaku hmm?"ejek Taeil

"sedikit sih hehehe"cicit Zahra

Taeil pun dengan cepat melakukan perintah Zahra
dan sekarang ia memeluk istrinya untuk ikut tidur siang

"jangan erat erat Moon Taeil! aku tidak bisa napas!"oceh Zahra karena Taeil memeluknya sangat erat

"biarkan saja aku akan tidur nyenyak jika begini sayang"bantah Taeil

"aku bisa mati kalau begini!"Zahra pun melepas pelukan Taeil dan langsung bangun dari tidurnya

"ahh wae?"rengek Taeil

"aku ingin minum karena sedikit kekurangan napas pabo!"bentak Zahra

"aigo,menakutkan sekali istriku ini"Taeil meledek

Zahra pun sudah selesai minum dan kembali ke kasur tuk tidur,tapi kini Taeil memeluknya tak seerat tadi malah bikin nyaman dan bikin tidur pun nyenyak

Siang berganti malam...

Xiaojun home🏠

Xiaojun sedang makan malam bersama dengan keempat keponakan nya,tetapi muka keempat keponakan nya itu seperti tak biasanya.
muka mereka lebih tepatnya sedang murung seperti memikirkan sesuatu,ya memang lagi mikirin pujaan hati nya mereka si.

"ekhem! uhuk..uhuk"Xiaojun tiba tiba berpura pura tersedak

"eh..eh paman tidak apa?"tanya Taeyong yang memberikan Xiaojun air minum

"hmm nee paman tidak apa apa ko,hehe"jawab Xiaojun

Hening kembali dan Xiaojun hanya melirik ke keempat keponakan nya itu sambil menggeleng gelengkan kepalan nya

Tiba tiba bel rumah mereka berbunyi tertanda ada tamu datang

Tinong
Tinong
Tinong

Next chapther ya.......

The Family Moon TaeilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang