Story 23

64 7 0
                                    

"uncle dimana eomma?"tanya Ella

"iya uncle,apa eomma belum bangun?"lanjut Cherly

Mark pun bingung harus jawab apa,lalu Mark hanya saling melirik pada Jinyoung

"nah itu appa,coba tanya saja"Mutia menunjuk Taeil yang lagi turun

"appa,eomma sudah bangun?"kali ini Reva yang bertanya

"eomma mu bilang sedikit lelah jadi appa tak berani memaksa nya untuk bangun"Taeil berbohong kepada anak anak nya karena tak ingin anak anak nya khawatir karena tak ada keberadaan Zahra di rumah

"oh begitu,yasudah kalau begitu kita berangkat sekolah dulu"Cherly paham dan berpamitan

"hati hati my princess"ucap Taeil sambil tersenyum

"nee appa"balas keempatnya sambil melambaikan tangan

"kalau begitu aku harus bekerja dulu hyung"pamit Taeil

"Taeil?"panggil Mark

"nee hyung"Taeil menjawab tanpa senyum

"apa kau baik baik saja?"tanya Mark

"mengapa tidak hyung,aku hanya tidak ingin anak anak khawatir dengan keadaan seperti ini"jawab Taeil

"kalau begitu apa kau benar benar ingin bekerja hari ini?"tanya Jinyoung

"nee hyung"singkat Taeil

"kalau begitu tak usah kau pikirkan Taeil-ah,biar aku dan Mark yang mencari istrimu"nasehat Jinyoung

"terima kasih hyung,aku permi-"perkataan Taeil terpotong karena tiba tiba seorang tukang kebun di rumah Taeil teriak memanggilnya

"tuan tuan...."panggil tukang kebun

"itu suara pak Sutisno kan tukang kebun kita adik ipar?"Mark menyadari ada suara

"iya benar hyung"Taeil pun juga mendengar nya

"ayok kita cek"ucap Jinyoung

Taeil,Mark,Jinyoung pun terlambat
karena pak Sutisno sudah menggendong nya dan menaruh tubuh Zahra di sofa

"ya ampun ada apa dengan Zahra?!!"Jinyoung Shock

"pak Sutisno ini ada apa dengan istri ku!!"tanya Taeil yang sedikit emosi karena Zahra terlihat begitu ada banyak darah di bagian perutnya

"tuan tenang dulu...saya akan jelaskan"jawab pak Sutisno

"adikku kau kenapa hmm...apa yang sakit,katakan pada hyung mu ini"ucap Mark yang menangis dan tak tega melihat Zahra penuh darah di perutnya

"hyu..ng...sa...kit"Zahra meringis kesakitan

"iya iya hyung tahu,bertahanlah adikku"Mark semakin khawatir

"Taeil cepat kita harus bawa istrimu ke rumah sakit"teriak Jinyoung

"baiklah,kalau begitu pak Sutisno ikut saya ke rumah sakit"perintah Taeil

"siap tuan"pak Sutisno pun nurut

Akhirnya Mereka pun membawa Zahra ke rumah sakit
Begitu pun kemeja putih Taeil yang penuh darah karena habis menggendong Zahra istrinya yang terluka di bagian tubuhnya

(btw itu nama tukang kebun nye sengaja gua maen ngasal kasih nama bae ya wkwkwk dari pada kaga ada nama nye yekan hahaha-author)

Skiip>>

Seoul Hospital🏥

"sa..yang perut..ku...sakit"ucap Zahra semakin lemas

"nee,sayang aku tahu bertahanlah..."Taeil yang mendorong kasur dorong Zahra hanya bisa menguatkan nya sambil tersenyum

The Family Moon TaeilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang