Chapter 2

799 197 148
                                    

Happpy Reading!

Audrey sempat kaget melihat keberadaan Reynand tetapi setelah itu ia hanya memutar tubuhnya dengan malas.

"Yuk ke kantin, udah laper gue" sambil menarik kedua tangan sahabatnya untuk menuju ke kantin.

Kedua sahabatnya hanya saling menatap dan melihat tingkah laku Audrey yang tidak memperdulikan keberadaan Reynand dan sama sekali tidak merasa bersalah dengan perlakuannya terhadap Reynand.

"Lo sama sekali gak tertarik gitu sama pesona Reynand, Drey?" ucap Aletta

"Ngapain juga tertarik sama si es batu itu, yang ada malah gue males liat muka es itu!" jawab Audrey dengan nada malas

"Jangan bilang gitu dong Drey. Reynand itu idola gue" ucap Anindya tidak terima jika idolanya dibicarakan oleh Audrey.

"Udah lah Nin, Ta. Ngapain kita bahas manusia es itu terus, gue ini laper mau makan!" nada Audrey sedikit meninggi karena sudah mulai kesal kepada kedua sahabatnya itu.

Mendengar nada bicara Audrey yang sudah mulai meninggi akhirnya Anindya dan Aletta hanya bisa diam sambil mengikuti langkah Audrey.

Sesampainya dikantin mereka langsung menuju meja yang berada di bagian pojok, dimana meja pojok tersebut yang masih kosong belum ada seseorang pun yang menempati. Karena meja tersebut yang biasanya dipakai oleh Reynand dan para sahabat nya jadi tidak ada yang berani untuk menempatinya kecuali Audrey.

Berbicara tentang Audrey, Anindya, dan Aletta mereka diberi julukan geng 3A oleh para siswa SMA Garuda karena mereka bertiga selalu bersama dan nama mereka sama-sama berawalan dari huruf A. Begitu juga dengan 3R yaitu Reynand, Rafa, dan Revan yang berawalan huruf R.

"Serius ni duduk disini?" Tanya Aletta pada kedua sahabatnya.

"Ya serius lah, emang kenapa? Takut karena ini meja yang biasa dipakai sama es batu itu?"

"Gue cuman gak mau lo sama Reynand ribut Drey." Kata Aletta kembali.

"Meja ini punya sekolah jadi semua orang yang ada disekolah ini berhak dong mau pakai" Jawab Audrey mantap. "Lagian mereka biasanya udah disini tapi sekarang gak keliatan batang hidungnya sedikitpun"

Reynand dan yang lainnya memang tidak  kekantin hari ini, mereka memutuskan untuk pergi ke rooftop.

"Mau pada pesen apa? Bair gue sekalian yang pesen" ucap Anindya untuk menghentikan suasana yang mulai menegang.

"Gue bakso sama jus jeruk aja" jawab Audrey.

"Gue juga, Nin" ucap Aletta.

Setelah beberapa menit menunggu akhirnya Anindya datang dengan membawa pesanannya yang dibantu oleh ibu kantin.

"Pesanan datang" ucap Anindya dengan lantang sehingga membuat para siswa melihat kearah Anindya. Yang ditatap oleh para siswa hanya bisa tersenyum malu.

"Lo ini ya Nin, bikin malu aja. Gak bisa apa dikecilin sedikit volume nya?" ucap Aletta sambil mengambil bakso yang ada di nampan.

"Ya maaf, Ta. Gue kebiasan teriak teriak dirumah" jawab Anindya dengan tertawa khasnya.

Sedangkan Audrey hanya memutar bola matanya jengah melihat perdebatan Aletta dan Anindya dan segera melahap baksonya.

"Pooulanng seekoolah ke mall yuk. Bosen gue dirumah terussh" ucap Anindya dengan mulut masih penuh dengan bakso.

"Kalo ngomong itu yang bener Nin. Telen dulu baksonya!" jawab Aletta dengan malas.

"Kebiasan banget. Tapi ajakan lo bagus juga Nin, gue udah lama gak ke mall" ujar Audrey dengan semangat.

Me and SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang