Chapter 17

302 27 4
                                    

Jangan lupa vote dan komen kalian ya
Silahkan tinggalkan jejak dengan tekan tanda bintang dan berikan komentar, kritik serta saran.
Terimakasih banyak❤



Happy Reading!
_______________________________________


Semua orang tampak sibuk mempersiapkan acara untuk besok. Terkecuali Audrey yang hanya menonton dan tidak ada niat sedikitpun untuk membantu mereka ataupun maminya sendiri.

Audrey hanya duduk bertopang dagu dengan sesekali memakan cemilannya. Lucu bukan, Audrey seperti sedang menonton sebuah pertunjukan.

"Santai banget kayak di pantai, bantuin mami sana!" ujar vino mengambil toples berisi cemilan tersebut.

"Males, gak bakal dibolehin juga sama mami. Nanti yang ada malah bikin ribet"

"Sadar diri juga lo dek" ejek Vino dengan sedikit terkekeh.

"Lagian besok kan acara gue, harusnya gue tinggal terima beres aja" ujar Audrey menjulurkan lidahnya membalas ejekan Vino. Sedangkan Vino hanya memutar bola matanya jengah.

"Lo gak ngampus bang?" tanya Audrey.

"Gak. Keluarga besar mau pada dateng"

"Serius? Nenek sama kakek juga?"

"Iya. Dafa Dafi juga katanya ikut"

"Wah... Gue kangen banget sama si kembar" ungkapnya antusias.

"Nanti lo sama Reynand yang jemput mereka ya"

Audrey sedikit berdecak, "Sama abang aja ya, gue males sama es batu"

"Emang rada rada lo dek, suami sendiri dibilang es batu. Kualat nanti lo" papar Vino tak habis pikir dengan kelakuan sang adik yang masih sama saja seperti dulu.

"Amit amit" sambil mengetukkan tangannya beberapa kali ke meja.

Vino lagi lagi terkekeh melihat tingkah Audrey, "Tapi Reynand kemana? Gue gak lihat dari tadi"

"Di taman belakang sama papi"

"Vino, nanti kamu jemput nenek sama kakek ya" ucap papi Heri dari arah taman belakang beserta Reynand disampingnya.

"Katanya Audrey sama Reynand yang mau jemput pi"

"Ada ada kamu, masa pengantinnya yang jemput. Bisa bisa papi dimarah sama kanjeng mami nanti" ujarnya bercanda yang dibalas gelak tawa oleh kedua anaknya, Reynand, serta istrinya yang baru saja datang.

"Benar kata papi, mending kamu yang jemput. Kalau nenek kamu sampai marah nanti kamu juga kena imbasnya"

"Oke deh" ucap Vino pasrah.

Keluarga dari pihak Desi terutama nenek dan kakek Audrey sangat menyayangi Audrey karena merupakan cucu perempuan satu satunya sampai saat ini.

***

Tidak berselang lama setelah Vino berangkat ke bandara untuk menjemput nenek, kakek dan beserta keluarga besarnya. Kini lantai bawah sudah sangat ramai, keluarga besar dari pihak Heri juga sudah sampai.

Dengan sangat tergesa gesa Audrey menuju lantai bawah karena mendengar kegaduhan disana yang sudah dipastikan ulah dari para keluarganya.

Sedangkan Reynand hanya mengikuti Audrey dari belakang dengan langkah santai.

Me and SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang