Chapter 10

404 49 4
                                    


Happy Reading.....

Audrey kembali ke kamarnya dan langsung menghempaskan tubuhnya diatas kasur, ia memikirkan kehidupan barunya yang akan segera dimulai. Kepalanya semakin pusing saat ini karena terlalu memikirkan hal hal yang berat, disaat pikirannya sedang melayang jauh tiba tiba suara dering handphone yang ia taruh diatas nakas mengalihkan lamunannya.

Mami is calling...
Audrey segera menggeser tanda hijau di handphone nya.

"Halo mi, kenapa?" Tanya Audrey.

"Hay sayang, mami udah tau ceritanya dari papi. Ternyata kalian memang jodoh ya haha, sekarang malah udah sah aja padahal rencana papimu buat nikahin kalian masih beberapa bulan lagi. Mami tau kamu mungkin susah buat terima ini tapi mami yakin kamu pasti bisa sayang, sekarang kamu sudah menjadi istri Reynand jadi berbaktilah kepada suamimu. Mulai dari sekarang kamu harus bisa bangun pagi menyiapkan sarapan untuk suamimu dan memenuhi kebutuhannya. Ya udah sekarang tidur ya udah malem besok pagi seragam dan keperluan mu akan mami kirim. Selamat tidur bersama suami baru sayang." Ucap Desi dengan diakhir suara tawa khasnya.

"Mami!" Jawab Audrey sangat kesal dengan ucapan terakhir maminya sedangkan maminya masih saja tertawa dan semakin kencang.

Audrey memutuskan begitu saja telpon dari maminya. Pikirannya sudah kacau malah semakin kacau karena ulah maminya yang senang sekali menjahili nya. Ini baru saja maminya bagaimana jika nanti abangnya pasti akan semakin membuatnya pusing.

Kepalanya semakin pusing karena terlalu memikirkan hal yang selama ini tidak pernah ia bayangkan hingga perlahan matanya menutup dan tertidur sangat nyenyak.

Pukul enam pagi Audrey terbangun karena dering handphone nya yang berbunyi, ternyata maminya lagi.

"Kenapa lagi mi telpon pagi pagi gini?" Tanya Audrey dengan suara serak khas bangun tidur.

"Mami sudah kirim seragam mu, mungkin sudah sampai di depan pintu. Dan jangan lupa dengan kewajiban mu sekarang sayang" Ucap Desi lembut.

"Iya mi, sebentar lagi Audrey ambil. Sudah dulu ya mi." Jawab Audrey malas.

Audrey pun segera turun dari kamarnya dan mengambil paper bag yang berisikan seragam, tas, kunci mobil dan keperluan lainnya.

Ia menaruhnya di meja makan, dan langsung pergi ke toilet yang ada di deket dapur untuk mencuci mukanya. Setelah selesai ia hanya mencepol rambutnya keatas hingga memperlihatkan lehernya yang putih bersih. Langkahnya tertuju pada sebuah kulkas untuk mencari sesuatu yang bisa ia masak pagi ini, tetapi setelah dibuka ternyata hanya berisikan minuman kaleng dan beberapa telur.

Ia berpikir harus memasak apa pagi ini dengan hanya ada empat telur di kulkasnya. Dan akhirnya ia memutuskan untuk membuat omelet telur setelah menemukan bumbu bumbu lainnya. Hanya membutuhkan waktu sekitar lima belas menit ia dapat menyelesaikan masakannya, karena menu sarapannya kali ini sangat simple sekali.

Setelah selesai menaruh omelet tersebut ke piring ia segera mengambil paper bag diatas meja dan menuju kamarnya untuk mandi. Beberapa menit kemudian ia sudah selesai dan ketika ia membuka pintu kamarnya ternyata bersamaan dengan pintu kamar sebelah nya yang berarti kamar Reynand juga terbuka menampakkan sosok laki laki yang sedari tadi malam ada dipikirannya.

Audrey hanya menatap sebentar kearah Reynand begitu juga dengan sebaliknya, Audrey memutuskan untuk terlebih dahulu menuruni tangga untuk sarapan. Reynand pun mengikutinya dan terheran kenapa ada omelet diatas meja makan tatapannya beralih ke arah Audrey, sedangkan yang ditatap mengerti maksud dari tatapan tersebut.

"Gue yang masak, gak ada apa apa dikulkas jadi gue cuman masak itu." Ucapnya sambil memakan hasil masakannya.

Reynand pun kemudian ikut memakan omelet tersebut. Ketika suapan pertamanya berhasil mendarat di mulutnya, ia dibuat kaget dan didalam hati berkata, "Kenapa bisa seenak ini, biasanya masakan gue gak pernah seenak ini" Ia pun langsung menghabiskan omelet tersebut dengan cepat tanpa ada sisa seditkpun.

Me and SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang