Luhan terdiam.
Mengapa dia merasa pria ini begitu menggemaskan? Dia mulai semakin menyukainya.
Dia membiarkan matanya menutup lagi dan jatuh tertidur lelap.Ketika dia bangun lagi, Kangin ada di sana dan Oh Sehun sedang membongkar makanan dan mengaturnya di meja samping tempat tidur.
"Nona Luhan, kau sudah bangun?" Kangin memperhatikannya terlebih dahulu. "Makanannya sudah siap."
"Baik." Luhan menopang tubuhnya dengan tangannya dan duduk dengan banyak usaha.
Makanannya terlihat sangat mahal. Bahkan nasinya sudah tercabik-cabik Matsutake.
"Nona Luhan, jika kau tidak ingin nasi, aku bisa merekomendasikanmu bubur millet ini dengan teripang. Rasanya tidak buruk. Kau juga bisa makan sup-nya." Kangin memperkenalkan makanan yang dibelinya.
"Kau tidak harus memesankan aku makanan yang begitu mahal. Aku bisa memakan makanan normal." Luhan memandang Oh Sehun, "Aku pikir kau juga belum makan malam. Mari makan bersama."
Oh Sehun menoleh ke arah Kangin dan berkata kepadanya, "Katakan saja aku sudah makan malam sebelum dia bangun."
Baik Luhan dan Kangin terdiam.
Tanpa pilihan lain, Luhan mulai makan.
Beberapa saat kemudian, Oh Sehun berkata kepada Kangin, "Kau beri tahu dia, jangan hanya makan buburnya, cobalah juga sup ikannya."
Sudut mulut Kangin bergerak sedikit. "Tuan muda Oh, Nona Luhan duduk tepat di sampingmu. Tidak bisakah kau berbicara dengannya sendiri?"
Knagin tidak mengerti mengapa dia ada di sana. Oh Sehun dan Luhan sama sekali tidak bertingkah seperti pasangan.
"Kami sedang bertengkar," ucap Oh Sehun dengan lirih.
Luhan hampir menyemburkan bubur dari mulutnya.
Siapa yang bertengkar denganmu? Kau hanya ngambek.
"Tuan muda, Nona Luhan terluka. Kau seharusnya bersikap lebih baik padanya. Mengapa kau melawan pasien?" Kangin berusaha menengahi. Dia merasa seperti akan gila oleh bosnya lagi. 'Kau tidak marah , kau hanya tidak ingin mengakui bahwa kau ingin mendengar beberapa kata-kata baik. Itu tertulis di wajahmu.'
"Aku selalu bersikap baik, jadi aku ada di sini," ucap Oh Sehun tanpa ekspresi. Dia percaya bahwa tidak ada yang mengerti betapa dia tidak bahagia saat ini.
Kangin tidak tahu bagaimana merespons. Sebelumnya, dia menganggap bosnya orang yang bijak, tetapi sekarang, dia menemukan bahwa Boss-nya menjadi semakin kekanak-kanakan sejak dia menjalin hubungan.
"Kangin, terima kasih sudah mengantarkan makanannya. Kau bisa pergi jika kau mau." Luhan tersenyum kepada Kangin.
"Baiklah, aku akan pergi kalau begitu. Bos, hubungi aku jika kau membutuhkan sesuatu." Kangin merasa bahwa dia harus pergi sesegera mungkin, sehingga bosnya dan pacar bosnya bisa menemukan cara untuk berdamai.
Setelah Kangin pergi, Luhan menghabiskan buburnya, lalu menatap Oh Sehun dengan sedih dan berkata, "Aku haus ..."
Oh Sehun diam-diam menuangkan segelas air kepada Luhan, lalu menaruhnya di atas meja.
"Tanganku tidak berdaya, jadi aku ingin kau membantuku." Luhan mengerjapkan matanya.
"Jika tanganmu tidak berdaya, bagaimana kau bisa memakan bubur sampai habis?"
Luhan menggertakkan giginya, merasa bahwa Oh Sehun tidak lembut sama sekali. "Aku menggunakan semua kekuatanku barusan. Aku masih pusing."
Luhan pura-pura merasa pusing.
Melihat itu, Oh Sehun buru-buru duduk di tempat tidur, mengambil gelas, dan bersiap untuk memberinya air. Tapi tiba-tiba, Luhan memeluk pinggangnya.
"Tolong jangan marah," ucapnya dengan suara manis, "Aku tahu kau peduli padaku. Kau membuatku merasa tidak aman sekarang. Kau membuatku khawatir jika kau masih marah karena aku berbohong padamu."
Luhan jarang mengambil inisiatif seperti itu. Melihat wajahnya yang lembut, jantung Oh Sehun berdetak kencang.
Dengan perasaan yang rumit, bibirnya yang dingin mendarat di kening Oh Sehun.
Jantungnya berdegup kencang. Dia memandangnya, dan pupil matanya menyusut.
Oh Sehun juga melebarkan matanya untuk menatapnya. Bulu matanya bergetar sedikit.
Tidak ada reaksi?
Dengan bingung dan berani, Luhan menjelajahi mulut pria-nya dengan lidahnya dan melingkarkan lengannya di lehernya.

KAMU SEDANG MEMBACA
MR.ARROGANT [HunHan GS]
RomanceNOVEL TERJEMAHAN UPDATE JAM 4 SORE Genre : Adult, Mature, Romance, Slice Of Life Penulis : Leaf Snow, 葉雪 Apa yang akan kau lakukan jika dicintai begitu hebatnya dengan seorang pria yang mempunyai kepedean tingkat Nasional? Jera? Pengen nonjok? Atau...