12] Feel

1.9K 279 59
                                        


Setelah meninggalkan salon, Luhan naik bus langsung ke Ximei College of Communication.

Dia menunggu sebentar di depan gedung fakultas, lalu Profesor Ma, yang berusia lima puluhan, muncul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia menunggu sebentar di depan gedung fakultas, lalu Profesor Ma, yang berusia lima puluhan, muncul.

Dia menatap Luhan sebentar, lalu menghela nafas, "Luhan, kau sangat cantik. Sungguh sia-sia bagimu untuk menjadi dubber, bukannya aktris."

"Profesor Ma, kau tahu bahwa nenekku dulu seorang dubber terkenal. Dia telah mengisi banyak film dari Hollywood dan Eropa. Aku selalu mengagumi Nenekku, dan berharap aku bisa menjadi dubber yang luar biasa seperti dia. Itu juga keinginan ayahku," ucap Luhan dengan tulus, "Dan tidak mudah untuk menjadi seorang aktris sekarang. Industri ini terlalu rumit. Tanpa latar belakang atau koneksi, aktris apa yang benar-benar dapat membangun karier jika dia tidak ingin bermain dengan 'aturan tak terucapkan' ini?"

"Kau benar." Profesor Ma menghela nafas dan melanjutkan, "Apa yang terjadi pada ayahmu ... itu membuatku sedih. Dia mengabdikan hidupnya untuk pendidikan dan seni, tetapi pada akhirnya, jatuh ke dalam kehancuran."

"Cepat atau lambat, aku akan membersihkan nama ayahku," ucap Luhan mantap, matanya menunjukkan rasa sakit dan tekad yang kuat.

"Santai saja, jangan membuat dirimu stres." Profesor Ma menepuk bahunya, "Aku sudah memberitahu staf perguruan tinggi tentang pendaftaranmu. Tapi, jangan biarkan yang lain tahu bahwa namamu adalah Xi Luhan. Banyak orang dari industri film-televisi tahu namamu. Tetapi hal baiknya adalah, para penjahat bekerja di belakang layar, jadi tidak banyak orang yang melihat wajahmu. Mulai sekarang, kau harus memulai dengan awal yang baru dengan nama baru : Lu Han. Ayo pergi, aku akan mengantarmu ke prosedur penerimaan mahasiswi baru, lalu membawamu ke asrama."

Luhan mengangguk.

Prosedur penerimaan sedikit rumit, jadi butuh waktu lama, sampai jam lima sore ketika dia menyelesaikannya.

Untuk menghindari timbulnya kecurigaan, Profesor Ma tidak menemaninya ke asrama.

Itu adalah asrama empat kamar. Dia adalah siswa pindahan, jadi tiga siswa sudah tinggal di asrama ketika dia tiba.

"Hai ... Namaku Lu Han. Aku seorang siswa baru dari jurusan penyiaran," ucap Luhan sambil melihat teman-teman sekamarnya.

Sebagai siswa seni, ketiga gadis itu cukup cantik.

Seorang gadis yang tampak manis dengan rambutnya disanggul menjawab, "Selamat datang, selamat datang, namaku FanFan, dan aku dari jurusan yang sama denganmu. Kalau mereka berdua dari jurusan musik, nama mereka Eunji dan Hyuna."

"Lu Han, namamu sangat familier." Hyuna mengangkat alisnya sambil mengecat kukunya, "Aku ingat dulu ada dubber bernama Xi Luhan. Dia luar biasa."

"Ah, aku juga sudah mendengar tentangnya, tetapi Xi bukan nama margaku, aku bermarga Lu." Luhan tersenyum.

"Tapi pernah kudengar bahwa Xi Luhan telah berhenti dari dubber," ucap FanFan sambil tersenyum, "Kurasa dia terlalu malu untuk terus bekerja sebagai dubber. Sayang sekali, padahal dia jenius. Dia bisa membuat sepuluh suara yang berbeda, berbicara banyak bahasa yang berbeda, dan suaranya sangat luar biasa, sehingga seorang musisi pernah ingin duet bernyanyi dengannya."

MR.ARROGANT [HunHan GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang