MR.ARROGANT [HunHan GS]

51.

"..."

Eunji memandang Luhan dengan tenang.

Sungguh, tidak bijak memprovokasi Tuan muda Oh. Dia terlalu mampu membuat hidup menjadi siksaan.

"Aku sedikit iri pada Eunji sekarang."

Setelah Eunji pergi, Luhan menghela nafas, "Aku pacarmu, tapi aku belum dinilai, kau membiarkan aku untuk berjuang sendiri."

"Karena kau pacarku, aku harus bertanggung jawab untukmu." Oh Sehun memandangnya dengan serius, "Jika kau benar-benar menyukai dubber, kau harus mengandalkan upayamu sendiri, dan kau juga harus bertanggung jawab atas dirimu sendiri. Beberapa orang mengandalkan latar belakang mereka dan menyerah untuk berusaha. Adapun Eunji, jika apa yang aku lakukan menghancurkannya, biarkan saja dia hancur. Aku tidak begitu peduli padanya ..."

Luhan tidak tahu bagaimana merespons, karena dia berbicara dengan sangat jujur. Untungnya, Eunji sudah pergi. Jika dia mendengar apa yang dikatakan manusia ini, dia pasti akan marah.

"Em ... Kemarin, apakah kau ingin mencoba bertanya padaku apakah aku sudah tidur dengan Lee Hao Ming atau belum?" Luhan tergagap. Begitu dia menyelesaikan pertanyaan itu, sorot mata Oh Sehun menjadi gelap.

"Stop," dia memelototinya, terdengar sedikit panik.

Luhan menatap matanya, lalu tiba-tiba tertawa, "Apa yang kau takutkan?"

"Xi Luhan, sudah cukup." Ekspresi Oh Sehun berubah saat dia menggeram padanya.

Tuhan tahu betapa kejamnya pertanyaan ini menyiksanya sejak kemarin. Dia berusaha untuk tidak memikirkannya, tetapi Luhan malah mengangkat topiknya.

"Kau benar-benar tidak ingin tahu?" Luhan tersenyum seperti rubah kecil.

Oh Sehun sangat ingin tahu, tetapi tidak mengatakan apa-apa.

Dia ragu. Luhan dan Lee Hao Ming telah bertunangan, jadi bagaimana mungkin mereka tidak berhubungan seks?

Dia saja baru menjadi pacarnya selama dua hari, tetapi dia sudah ingin menyeretnya ke tempat tidur dan memakannya hidup-hidup.

Melihatnya, Luhan menghela nafas, lalu bangkit dari tempat tidur, berjalan ke arahnya, dan dengan lembut memeluknya. Dia menggigit bibirnya, terkekeh, dan berkata, "Aku tidak. Aku tidak tidur dengannya. Jangan bayangkan hal yang macam-macam hanya karena apa yang dikatakan Lee Hao Ming. Dia orang terbaik dalam mengarang cerita."

"Kau benar-benar tidak tidur dengannya?" Oh Sehun berhenti.

"Tidak. Sejak aku kecil, ayahku mengajariku bahwa perempuan perlu melindungi diri mereka sendiri. Mengenai hal-hal semacam ini, aku sedikit kolot."

Luhan menghela nafas. Itulah satu-satunya hal yang membuatnya merasa bersyukur tentang hubungannya dengan Lee Hao Ming.

"Em, untungnya kau tidak melakukan itu dengannya. Dia terlihat seperti pasien yang tidak berfungsi secara seksual." Oh Sehun menggosok wajah Luhan, matanya menunjukkan kebahagiaan dan bibirnya melengkung membentuk senyum lebar.

Wanita itu masih perawan, sama seperti dia. Itu sangat bagus.

Luhan terdiam. "Bagaimana kau bisa mengatakan itu? Apakah kau akrab dengannya?" dia bertanya.

"Aku tidak akan pernah akrab dengan pria licik." Oh Sehun menunjukan wajah mencibir, "Pria yang terlihat banci seperti dia memang terlihat disfungsional secara seksual. Jika kau membutuhkan pacar, kau akan membutuhkan seseorang sepertiku, yang dapat memberimu daya tahan dan daya ledak terbaik."

Luhan ingin merekam kata-katanya. Suatu hari, jika dia ternyata tidak begitu baik di tempat tidur, dia akan mempermalukannya sampai mati dengan rekaman.