MR.ARROGANT [HunHan GS]

49.

Luhan mengenakan pakaian rumah sakit longgar dan ketika dia mengangkat tangannya, kerahnya terlepas sedikit membuat bahunya terbuka.

Keduanya terjalin skandal ciuman yang menggairahkan, dan sulit untuk menggambarkannya dengan kata-kata.

Semakin Oh Sehun berusaha menenangkan dirinya, semakin dia tidak bisa mengendalikan darah yang memancar dari wajahnya, pipinya merona merah.

Dia tahu bahwa Luhan hanya bertindak seperti pemalu dan pada akhirnya dia menunjukkan warna aslinya kepadanya.

Dia menyukai betapa centilnya dia.

Oh Sehun tidak bisa menahan diri lagi dan meletakkan gelas minum di atas meja. Dia melingkari pinggang Luhan dengan lengan yang kuat dan mencium punggungnya dengan penuh semangat.

"Lee Hao Ming pasti pernah menciumnya seperti ini di masa lalu, aku harus membuatnya mengingat ciumanku, hanya milikku," pikir Oh Sehun.

Luhan pada awalnya dalam kendali dan menjaga kecepatan, sekarang, dia merasa seolah-olah dia tersapu angin puyuh dan Oh Sehun mengambil alih kemudi.

Ketika Oh Sehun memeluknya dan menciumnya dengan kuat dan penuh nafsu, dia merasakan pusingnya kambuh, kali ini bahkan lebih buruk dari sebelumnya. Dia mengalami kesulitan bernapas dan merasa mati sampai lemas.

Tiba-tiba, pikirannya menjadi kosong dan dia jatuh ke dalam pelukannya.

Oh Sehun terkejut dan memeluknya dengan erat. Kulit Luhan sangat pucat dan matanya tertutup.

"HanHan ... HanHan ..." dia memanggil namanya dengan cemas.

Ketika Luhan tidak merespon, Oh Sehun dengan cepat membaringkannya di tempat tidur dan menekan tombol panggilan darurat di samping tempat tidur.

Dia dengan tidak sabar bergegas keluar dari ruangan sebelum dokter bisa merespons.

Saat dia melangkah keluar dari ruangan, dia melihat seorang dokter pria bergegas ke arahnya.

"Efisiensi mu terlalu rendah, mengapa kau begitu lama sebelum datang untuk melihat pasien?" Oh Sehun panik dan berkata dengan nada kasar.

"Ini hanya sekitar 10 detik sejak kau menekan tombol panggil, aku segera bergegas ketika aku melihat peringatan," ucap dokter dengan marah, dia tidak berani berdebat lebih jauh karena dia telah mendengar tentang status sosial Oh Sehun.

"Hentikan omong kosongmu, dia pingsan tiba-tiba," Oh Sehun menarik lengan dokter tersebut, dan membawanya ke bangsal.

"Itu tidak biasa, apa yang dilakukan pasien sebelum dia pingsan?" tanya dokter dengan serius.

"Dia ... itu ... kita berciuman ..."

Dokter hampir tersandung kakinya sendiri.

Seberapa kuat ciuman itu sehingga dia pingsan?

Ketika dia memasuki ruangan, dokter mengeluarkan stetoskop dan Luhan membuka matanya dengan lemah.

"HanHan, kau sudah bangun?" Oh Sehun bergegas maju untuk memegang tangannya dan menghela nafas lega, "Kau baru saja membuatku takut!"

Luhan ingat apa yang baru saja terjadi dan wajahnya yang cantik itu langsung memerah.

Dia benar-benar pingsan karena ciuman?

Dia tidak pernah merasa lebih malu daripada saat ini dan ingin menutupi dirinya dengan selimut.

Itu semua salahnya, mengapa dia harus menciumnya begitu keras. Dia bahkan tidak bisa mengatur napasnya.

Mudah-mudahan, dokter tidak tahu apa yang terjadi.

Dokter dengan canggung melakukan elektrokardiogram untuknya dan berdeham, "Tuan Oh, pacarmu menderita cedera kepala, dampak tinggi yang mengakibatkan gegar otak sekunder. Dia harus istirahat total dan tidak boleh ... melakukan aktivitas yang giat ... bahkan berciuman, itu dapat menyebabkan cidera lebih lanjut ke otaknya. Karena itulah dia pingsan sesaat."