80.

1.4K 258 132
                                        

Melihat Luhan begitu mesra dengan gadis lain, Oh Sehun pun frustasi.

Dia memutuskan untuk melampiaskan frustrasinya dengan menelfon Oh Sena, "Apa yang kau lakukan?"

"Mandi, kenapa?"

"Ini semua salahmu," ucap Oh Sehun "Mengapa kau memberitahu Luhan semua itu? Sekarang dia sangat cemburu sampai mengabaikanku!"

Luhan tidak bisa berkata-kata.

Oh Sehun terus berbicara di depan Luhan. "Dia memperlakukanku seperti aku tidak ada. Apa yang harus aku lakukan? Jika kau kehilangan kakak ipar ini, aku mungkin akan menemukan gadis lain yang akan merampok seluruh kekayaan keluarga kita. Jangan salahkan aku kalau begitu ..."

Luhan tidak tahan lagi.
Dia menyambar teleponnya dan menutupnya.

"Aku sedang berbicara dengan adikku. Mengapa kau menutup teleponnya?" Oh Sehun menatapnya dengan marah. "Kau memintaku untuk tidak mengganggumu, aku menurutinya. Tapi kenapa menjadi kaulah yang menggangguku?"

"Oh Sehun, berapa umurmu? Jangan kekanak-kanakan!" Luhan hampir tidak bisa berkata-kata.

"Siapa yang kekanak-kanakan?" Oh Sehun mengerutkan kening. "Aku telah menjaga keperjakaanku untukmu selama 29 tahun, tapi sekarang kau mengatakan bahwa kau ingin pindah ke apartemen itu lagi untuk tinggal dengan orang lain. Berani-beraninya kau memberi tahu orang lain bahwa berpisah darinya selama sepuluh hari terasa seperti berpisah selama sepuluh tahun di depanku?"

Luhan mulai berkeringat. "Jangan bicara tentang dirimu yang begitu mulia. Kau bahkan tidak mengenalku sebelumnya. Selain itu, mengapa kau tidak senang dengan apa yang aku katakan kepada wanita lain?"

"Kau tidak pernah mengatakan hal seperti itu ketika aku pergi selama sepuluh hari," gerutu Oh Sehun.

Luhan merasa tidak berdaya.
Mereka mulai bertengkar dengan membicarakan tentang kekasih masa kecilnya.
Bagaimana topik itu berubah drastis sehingga sekarang itu menjadi salahnya?
Dia tahu dia tidak bisa mengalahkannya dalam pertengkaran, jadi dia memutuskan untuk mematikan televisi dan pergi tidur.

Tak lama kemudian, Oh Sehun naik ke ranjang di sampingnya. Namun, dia tidak tenang.
Dia bolak-balik, seolah-olah dia mengalami gangguan attention deficit hyperactivity.

Luhan frustasi. "Kau mau tidur atau tidak? Aku masih harus pergi ke kampus besok!"

"Aku tidak bisa tidur. Aku sedang bertengkar dengan pacarku, dan dia berencana pindah untuk tinggal di tempat lain." Oh Sehun berbalik menghadapnya, matanya yang gelap berbinar.

Luhan diam, tidak tahu harus berkata apa.

Oh Sehun menggeliat kembali di bawah selimut.

Luhan menyaksikan dia yang menggeliat bergerak mendekati kaki tempat tidur. Dia tidak tahu apa yang Oh Sehun lakukan, sampai dia tiba-tiba merasakan hembusan udara hangat di telapak kakinya dan ciuman basah di atas kakinya.

Menyadari apa itu, Luhan merasakan kehangatan menyebar ke seluruh tubuhnya. "Oh Sehun, apa yang kau lakukan? Keluar!"

Oh Sehun mengabaikannya. Dia terus mencium kaki Luhan dan perlahan bergerak ke atas.

Rasanya seperti sengatan listrik, menarik semua energi Luhan.

Ketika dia akhirnya keluar dari selimut, rambut hitam legamnya berantakan, wajahnya memerah seolah dia sedang berjuang untuk menghirup udara, dan butiran keringat menutupi hidungnya. Namun, wajah tampannya memiliki aura pesona.

MR.ARROGANT [HunHan GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang