MR.ARROGANT [HunHan GS]

79.

"Setiap orang memiliki rahasianya sendiri," jawab Luhan dengan sopan.

"Cepat atau lambat, kau akan menikah dengan kakakku, jadi kau akan tahu nanti." Oh Sena menghela nafas, "Ini adalah kisah keluarga yang buruk. Karena dia, orang tuaku bercerai, dan keluargaku hancur."

Sudah kuduga, batin Luhan.

"Kau sepertinya tidak terkejut sama sekali." Oh Sena tersenyum pahit dan melanjutkan, "Itu adalah bencana bagi dua keluarga. Wanita yang baru saja kau lihat dulunya adalah sahabat Mommy. Saat itu, Mommy bertemu dengan Daddy. Tidak lama setelah mereka menjalin hubungan, Mommy akhirnya kenal dengan teman baik Daddy, Paman Leng, dia adalah orang yang sangat baik. Paman Leng dan Daddy sudah berteman sejak mereka masih kecil. Mommy kemudian memperkenalkan Paman Leng dengan sahabatnya, Bibi Jiang. Akhirnya, mereka menikah. Dua sepasang sahabat itu menikah bersama."

Luhan mengerutkan kening.

Oh Sena melanjutkan, "Ketika aku masih kecil, aku merasa keluarga kami diberkati karena bisa pergi berlibur setidaknya setahun sekali bersama Paman Leng dan keluarganya. Kami... berteman baik dengan putri mereka. Namun suatu hari, ketika kami tumbuh lebih dewasa, mereka bertengkar. Kami akhirnya mengetahui bahwa Bibi Jiang dan Daddy telah... Mommy menolak untuk percaya pada awalnya. Dia telah melihat sms tidak jelas yang diterima Daddy, tetapi dia memutuskan untuk tetap diam dan mencari tahu siapa itu. Dia tidak pernah berpikir bahwa dia akan menangkap Daddy dan Bibi Jiang berduaan saat liburan kami. Pada saat itu... seolah-olah dunia kami hancur berantakan."

Luhan tercengang. Dia tidak bisa membayangkan seperti apa rasanya.

"Dalam benakku, aku selalu melihat Mommy sebagai orang yang bermartabat. Itu adalah pertama kali aku melihatnya memukul seseorang dan menangis tak terkendali." Mata Oh Sena menjadi merah. "Dia dikhianati oleh sahabat dan suaminya sendiri secara bersamaan. Mommy tidak bisa mengerti, jika Daddy menyukai Bibi Jiang sejak awal, mengapa dia menikahinya? Jika mereka benar-benar jatuh cinta, mereka bisa memberi tahunya. Dia bukan tipe orang yang akan menolak perceraian. Hanya saja dia mengetahuinya dengan cara yang paling buruk."

"Aku pernah melihat ayahmu. Aku tidak pernah membayangkan dia menjadi orang seperti itu." Luhan hampir tidak bisa menyembunyikan rasa jijiknya.

"Ya, Daddy terlihat begitu baik dan bermartabat, tapi siapa yang tahu ..." Oh Sena terkekeh getir.

Luhan menghela nafas. "Kalau aku tidak salah, orang tuamu tidak bercerai, kan?"

"Ya, Daddy menolak untuk melakukannya." Oh Sena mengangkat bahu. "Pria memang seperti itu. Mereka menginginkan terlalu banyak hal. Daddy bilang dia masih lebih menyayangi Mommy. Bagaimanapun, mereka telah menikah selama bertahun-tahun. Setelah perselingkuhan, dia memutuskan semua hubungan dengan Bibi Jiang. Dia bahkan dipukuli oleh Oppa dan kakekku begitu parah sehingga dia tidak bisa berjalan selama sebulan. Tapi, apa gunanya itu? Kehancuran telah terjadi. Selain itu, mereka pernah menikah di militer, dan tidak mudah untuk bercerai. Mommy memiliki semua bukti di tangan. Dia bisa saja menggugat Daddy di pengadilan, tapi dia memutuskan untuk tidak melakukannya demi masa depan kami. Jika Daddy hancur, karier kami tidak akan pernah sesukses ini, dan Perusahaan Cheng tidak akan pernah seperti sekarang ini."

Mendengar ini, Luhan tidak bisa menahan rasa kagum dan hormat atas cinta keibuan Murong Cheng yang tanpa pamrih.
Dia rela menanggung rasa sakit demi anak-anaknya. "Bagaimana dengan Paman Leng?" Luhan juga merasa kasihan padanya.