MR.ARROGANT [HunHan GS]

35. Memasak

Setelah beberapa saat, Oh Sehun menyipitkan matanya dan tersenyum licik, "Aku mengerti sekarang, kau mencoba untuk menggodaku ketika kau pertama kali menolakku, bukan?"

Luhn menatapnya dengan kaget.
"Tidak..."

"Lupakan saja, aku hanya bisa menyalahkan diriku sendiri karena tergoda begitu mudah, jatuh ke perangkap," ucap Oh Sehun, "Tidak heran ibuku mengatakan bahwa gadis-gadis jaman sekarang semua penuh dengan trik-trik baru."

Luhan berharap dia bisa mengambil kembali kata-katanya.

Dia tahu bahwa Oh Sehhn suka memutarbalikkan kata-kata dan hidup dalam imajinasinya sendiri, dia seharusnya lebih berhati-hati dengan apa yang dia katakan.

"Tuan muda, masih ada banyak rubah betina di zaman kita ..."

"Ya, kau adalah rubah betina kecilku," ucap Oh Sehun dan meraih tangannya.

Luhan menatap wajah tampan itu, dia pikir pasti ada sesuatu yang salah dengannya. Jantungnya berdetak cepat dan dia bisa merasakan kepakan di perutnya setelah mendengar kata-kata narsisnya.

"Orang menjadi agak aneh setelah terlalu lama bergaul dengan orang asing," pikir Luhan.

"Um ... Tuan muda, di mana mobilmu? Di mana kau parkir?" Luhan mencoba mengubah topik pembicaraan sebelum Oh Sehun bisa mematikan pembicaraan.

"Tidak ada tempat parkir yang tersedia di sini, jadi aku parkir di belakang."

Luhan terkejut, "Aku tidak menyangka seseorang yang menjengkelkan sepertimu mematuhi hukum lalu lintas."

"Omong kosong. Aku bukan orang yang menjengkelkan!"

Luhan merasakan sesuatu yang tidak nyaman di tenggorokannya.

Oh Sehun menariknya dan melanjutkan, "Obnoxious digunakan untuk menggambarkan orang yang tidak masuk akal. Apakah aku pernah tidak masuk akal sebelumnya? Setiap kali aku bertindak, aku berurusan dengan orang-orang yang perlu diberi pelajaran."

Luhan menganggukkan kepalanya dengan penuh pertimbangan. Oh Sehun benar, dia tidak pernah melihatnya menyalahgunakan otoritasnya sebelumnya, kecuali dengan Tuan Lin, yang pernah melecehkannya.

"Tentu saja, aku harus mematuhi peraturan lalu lintas." Oh Sehun menundukkan pandangannya, "Aku memiliki seorang teman di ketentaraan yang terluka dalam sebuah misi setelah ditempatkan di kepolisian tambahan. Dalam perjalanan ke rumah sakit, ada kemacetan yang parah dan ambulans macet di tengah lalu lintas yang padat. Polisi lalu lintas tidak dapat membersihkan jalur tepat waktu dan karenanya, temanku tidak bisa mendapatkan bantuan medis tepat waktu."

Luhan terkejut. Tenggorokannya terasa kering dan dia tidak tahu harus berkata apa.

"Aku punya teman lain yang menjadi pemadam kebakaran," Oh Sehun mengambil jeda singkat sebelum melanjutkan, "Dia mengatakan kepadaku bahwa 90% dari waktu mereka menjalankan tugas darurat, waktu mereka tertunda oleh kemacetan lalu lintas. Waktu untuk para pemadam kebakaran ini sangat penting, setiap detik berarti dan itu berarti jumlah nyawa yang bisa mereka selamatkan. Kita seharusnya tidak memarkir mobil kita sembarangan dan merepotkan orang lain, tidak peduli seberapa sibuknya kita."

"... Hmm," Luhan setuju, dia terkesan dengan apa yang Oh Sehun katakan.

Jarang bagi orang kaya dan yang memiliki hak istimewa untuk menunjukkan pertimbangan dan kesadaran publik, dan untuk mematuhi undang-undang lalu lintas dan melindungi lingkungan.

Agar Oh Sehun memiliki prinsip yang jujur, ia pasti dibesarkan dengan baik oleh kedua orang tuanya.

"Tuan muda, kau punya banyak teman tentara. Terakhir kali, aku mendengar dari Kangin bahwa Chanyeol adalah hadiah dari teman pasukanmu."