Berkali-kali aku ditampar
Begitu keras sehingga aku tergamam
Sadar, aku terlalu mendongak hingga aku lupa menunduk
Aku selalu menunduk sampai-sampai aku lalai mendongakBukan dengan tangan, bukan dengan kata
Tetapi mataku sendiri menampar batinku
Kenyataan pahit melintas di depanku
Menyuruhku menunduk lebih dalam, dan mendongak lebih tinggiMataku menampar batinku
Memaksaku tersedu
Mataku menampar batinku
Mengingatkanku untuk bersyukur kepada-Mu----------
Kediri, 23 Maret 2020. 01.30 p.m.-cerita.buatmu-
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepatah Kata
PoesíaAntologi puisi. Tentang rasa yang tak terkata. Dengan sepatah kata aku berbahasa Mengenai secuil kata hati Dan mengenai sepotong manah Yang tak terkuak dalam madah -Selamat membaca-