Mawarku layu, mulai gugur
Melatiku hilang, lenyap tak tersisa
Bunga kertasku disingkirkan bagai rumput liar
Desember lama tak tumbuh
Amarilis tak lagi hidup
Bugenvil telah lama ditebas
Keladi dan Lili Hujan bahkan tak bertunas
Wijaya Kusuma, dan Mirabilis Jalapa habis tak berbekasPadahal matahariku hampir mekar
Berkembang dengan sehat di timur kamarku
Kacapiring berbunga di depan rumahkuBatu-batu itu menumpuk di tempat bunga seharusnya tumbuh
Desember, Amarilis, Keladi, Lili Hujan, Wijaya Kusuma, Mirabilis Jalapa, semua mati tertindas
Melati dan bunga Kertas dibuang karena penggalian
Sisanya ditebas agar lapangKini yang tersisa hanya Mawar yang layu
Bunga Kacapiring meski aku tak yakin itu namanya
Dan beberapa bunga Matahari yang awalnya kukira matiYang hilang lebih banyak daripada yang bertahan
Yang mati lebih banyak daripada yang hidupAku rindu bunga-bunga itu
Tetapi benih-benih tertimbun hingga sulit tumbuh----------
Kediri, 20 Agustus 2020. 05.30 p.m.
-cerita.buatmu-
![](https://img.wattpad.com/cover/176804106-288-k933977.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepatah Kata
PoesíaAntologi puisi. Tentang rasa yang tak terkata. Dengan sepatah kata aku berbahasa Mengenai secuil kata hati Dan mengenai sepotong manah Yang tak terkuak dalam madah -Selamat membaca-