6. {VICTOR = Selembar kertas}

19.7K 1.4K 14
                                    

VOTE AND KOMENT SEBANYAK-BANYAKNYA!!!!☄️☄️☄️

VOTE AND KOMENT SEBANYAK-BANYAKNYA!!!!☄️☄️☄️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"TANTANGAN adalah sesuatu yang membuat hidup kita menjadi lebih menarik dan mengatasinya akan membuat hidup kita menjadi bermakna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"TANTANGAN adalah sesuatu yang membuat hidup kita menjadi lebih menarik dan mengatasinya akan membuat hidup kita menjadi bermakna."


~Aliovera Martadanita.

****

Saat ini Victor dan teman-temannya sedang berada di warung pagele. Yaa, mereka bolos. Victor tak berhenti mencak-mencak sebal karena perlakuan Alio di kantin tadi.

"Tu cewek songong banget si! Heran gue, ikut campur masalah gue terus! Mau dia apa coba!" gerutu Victor sebal.

"Cewek caper palingan yang gitu mah bos, dia kan pernah bilang kalo gak kenal maka gak cinta, ya mungkin itu kali, dia suka sama lo, terus caper deh sama lo," cerocos Daniel panjang lebar sambil menyuapkan mienya ke dalam mulutnya.

"Makan dulu Niel baru ngomong," tegur Venus, yang sedang memijat punggung Victor, berharap emosi Victor bisa turun.

"Mijet dulu Ven, baru ngomong," Daniel membalikan.

Venus mengerucutkan bibirnya sebal.

"Sok imut lo, Najis!" kata Romeo sarkas sambil melemparkan jaketnya namun justru malah terkana Victor.

Victor menatap Romeo tajam. "Kena muka gue, bangsat!" ia bangkit dari duduknya membuat pekerjaan memijat Venus terhenti. Victor menghampiri Romeo dan mencengkram kerah baju cowok itu.

Adrian, Venus, Avlino dan Daniel yang melihat itu sontak beranjak untuk memisahkan mereka, namun terlambat karena tangan Victor telah melayang dengan mulus ke wajah Romeo, hingga sudut bibir Romeo sobek mengeluarkan darah. Avlino menahan tubuh Victor, Victor menepis tangan Avlino dan kembali menghajar Romeo habis-habisan. Adrian yang melihat itu turun tangan dan menahan tubuh Victor.

"Kendaliin diri lo, Tor!" kata Adrian dingin menahan bahu Victor yang akan kembali menyerang.

Victor menghentikan aksinya, ia menepis tangan Adrian dan mengambil kunci motor dan jaketnya. Kemudian ia bergegas meninggalkan warung pagele. Victor menjalankan motornya dengan kecepatan maksimal membelah kota Jakarta. Ia menepi di sebuah danau yang dapat di lihat dari jembatan.

Ia membuka helm full face nya. Menatap lurus ke danau tersebut. Setelah merasa baikan Victor kembali memakai helm nya baru saja ingin menggas motornya, tiba-tiba sebuah suara menginterupsinya.

"Jangan jadi pecundang, dengan melampiaskan kemarahan lo ke orang lain, minta maaf dia gak bersalah, dan lo gak berhak memperlakukan dia kayak gitu, jangan jadiin dia kambing hitam atas kemarahan lo," ucapan sarkas nan pedas itu milik seorang gadis cantik yang sekarang berada di belakang Victor dengan motor Ninja Kawasaki merah miliknya.

Victor mematikan mesin motornya ia membuka helm full face nya, turun dari motor dan menghampiri Alio yang terlihat dari kaca spionnya. Ya siapa lagi gadis dengan motor Ninja Kawasaki merah dan ucapan yang mampu menohok Victor selain Alio?

Alio mengangkat sebelah alisnya. "Kenapa? Mau marah sama gue?" tanya Alio kelewat santai.

"Maksud lo apa sih?" kesal Victor, ia sekarang sudah berada di hadapan Alio yang masih terduduk di atas motornya.

"Mau gue?" tanya Alio. Victor mengangguk cepat. "Mana tangan lo?" Menurut, Victor mengulurkan tangannya. "Ini!" Alio memberikan secarik surat kepada Victor di atas telapak tangan pria itu.

Victor termenung di tempatnya sambil memperhatikan surat yang di berikan Alio.

Alio memakai helm full face nya kembali dan menjalankan motornya meninggalkan Victor yang masih termenung di tempatnya.

Sadar, Victor menoleh ke arah Alio yang sudah jauh dari pandangannya. Ia menaruh surat tadi di saku jaket hitam miliknya yang di belakangnya ada lambang TIGER. Victor kembali ke motornya, memakai helm, Victor menjalankan motornya ke warung pagele.

Saat sampai semua mata anak TIGER menoleh ke arahnya. Dengan cuek Victor berjalan ke arah teman-temannya. Nampak Venus sedang sibuk mengobati luka di wajah Romeo yang lebam karenanya.

"Sorry bro!" Victor menepuk bahu Romeo, ia mengulurkan tangannya.

Romeo tersenyum, ia menerima uluran tangan Victor dan bertos ria. Tumben sekali Victor meminta maaf setelah ia menghajar Romeo habis-habisan. Bukan berarti Victor selalu memukul Romeo, ia kehilangan kendali saat kesal dengan seseorang, siapa saja yang mengusik dirinya saat ia sedang menahan emosi pasti mendapatkan hantaman dari dirinya. Biasanya ia akan kembali dengan tampang datarnya dan tidak meminta maaf sama sekali. "Sans aja, Sorry juga tadi gue gak sengaja."

Victor tersenyum dan duduk di tempatnya tadi. Ia mengeluarkan surat yang di berikan Alio tadi lalu membukanya dan membacanya.

TANTANGAN adalah sesuatu yang membuat hidup kita menjadi lebih menarik, dan mengatasinya akan membuat hidup kita menjadi bermakna.

Lo bilang lo juara beladiri kan? Sekarang, gue tantang lo buat beladiri lawan gue, kalo lo kalah, jadi asisten gue selama seharian.

-Aliovera

Victor menggeram kesal. Daniel yang ikut membaca mengangguk-anggukan kepalanya. "Pantesan si bos tumben minta maaf, ternyata abis ketemu neng Alio," celetuk Daniel.

Victor hanya memandang Daniel sekilas.

"Wah, ternyata tu cewek selain bar-bar, dia juga bisa balikin sikap kemanusiaan si bos," timpal Venus yang sibuk mengobati luka lebam di wajah Romeo. Semua yang mendengarnya tertawa. Memang Victor seolah tidak mempunyai sisi manusiawi setelah kejadian tragis satu tahun lalu.

Victor hanya diam dan mengedikan bahunya acuh.

****

VOTE AND KOMENT SEBANYAK-BANYAKNYA!
Jangan lupa ajak teman-teman kalian buat baca cerita bang Victor.

26-03-2020

VICTOR (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang