(END-Compeleted)
Tentang Victor yang kekasihnya di kabarkan meninggal satu tahun lalu, namun kematian nya masihlah menjadi misteri yang tidak bisa di ungkap, dan juga tentang kemunculan Alio sebagai murid baru yang wajahnya sangat mirip dengan kekas...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"love, can't say in words how beautiful."
-Victor Valdes Pradipta.
****
Kini langit biru sudah berganti dengan langit hitam yang di hiasi oleh bintang-bintang dan bulan, anggota Street Tiger yang menjadi tuan rumah kini tengah menyambut tamu yang datang untuk merayakan ulang tahun Street Tiger yang ke-10 generasi.
Generasi pertama di pimpin oleh Keanu Ravel Pradipta, paman Victor yang kini bekerja di luar negeri dan memilih menetap disana karena istrinya asli tinggal di sana, sesekali datang ke Indonesia jika ada acara seperti hari raya umat Islam dan acara keluarga.
Victor sedang menyapa teman-temannya dari anak-anak pendaki gunung. "Apa kabar brother," sapa salah satu dari anak-anak pendaki.
"Kayak yang lo liat," jawab Victor simple.
"Woah! Ternyata my brother kita masih aja pendiem ya."
"Kumaha, emangnya gitu dari sananya," sahut yang lain sambil tertawa.
Victor terkekeh kecil. "Duduk dulu, gue mau nyamperin Geng Meteor yang baru dateng," kata Victor mencoba ramah.
"Yoi," sahut mereka.
"Baru sampe?" tanya Victor pada ketua Geng Meteor, Gerhana. Victor bertos ria dengan satu persatu anggota Geng Meteor.
"Iya, lumayan capek sih nyetir motor dari Jakarta ke Bogor," katanya sambil terkekeh ramah dan merangkul pundak Victor, berjalan hingga ke tengah-tengah tempat acara.
"Seru tapi," ucap Victor yang di angguki Gerhana.
"Barbeque nih kita?" tanya Gerhana.
"Iya nanti abis potong kue, sambil nunggu jam dua belas pas, kita tampilin anak-anak yang berbakat di bidang masing-masing biar gak jenuh."
