(END-Compeleted)
Tentang Victor yang kekasihnya di kabarkan meninggal satu tahun lalu, namun kematian nya masihlah menjadi misteri yang tidak bisa di ungkap, dan juga tentang kemunculan Alio sebagai murid baru yang wajahnya sangat mirip dengan kekas...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Nakal boleh goblok jangan. Kalo lo nakal dan lo goblok, apa yang bisa lo banggain dari itu semua."
-Victor Valdes Pradipta
******
D
eru knalpot motor yang saling bersahutan membuat semua siswa-siswi SMA Perjuangan menoleh ke arah sumber suara. Mereka berseru saat tahu bahwa ke enam inti Street Tiger-lah sang pengemudi motor-motor tersebut.
Enam motor Ninja Kawasaki berwarna hitam berputar mengelilingi lapangan SMA Perjuangan membuat siswa-siswi berdecak kagum dan berteriak saking senangnya melihat idola mereka.
Setelah melancarkan aksi nakal mereka, keenam inti Street Tiger kemudian memarkirkan motornya di tempat parkir. Beruntung guru-guru masih belum datang, jika guru-guru sudah ada yang datang mungkin mereka akan langsung diseret ke ruang BK.
Anehnya, meskipun berulang kali masuk ke ruang BK mereka tidak pernah kapok. Padahal mereka tidak lulus sekolah tahun kemarin, tetapi masih tidak jera juga.
Satu persatu mereka membuka helm masing-masing. Victor membuka helmnya, ia menaruh helmnya di atas tangki motor yang terdapat stiker bertuliskan nama VERLIO. Victor mengacak-acak rambutnya, membuat ketampanannya justru bertambah, siswi-siswi kembali memekik heboh melihat Victor dengan rambut berantakannya. Katanya, Victor lebih jantan jika rambutnya acak-acakan, kesan Bad Boy-nya semakin terasa.
Dengan kompak mereka berjejer di hadapan motor mereka dengan sang Ketua dan Wakil mereka yang berada di tengah-tengah. Keenam inti Street Tiger berjalan melewati kelas X, pekikan-pekikan para siswi-siswi kelas X mulai terdengar saat mereka melewatinya, semua yang ada di koridor kelas X sontak menyingkir begitu mereka lewat.
Victor dengan dua kancing teratas yang terbuka hingga menampilkan kaus hitamnya, dan sebuah kalung yang menggantung indah di lehernya dengan bandul sebuah cincin, Adrian dengan permen bergagangnya, Avlino dengan dasi di kepalanya, Venus dengan jambul yang sangat mempesona, Romeo dengan dasi yang digantung asal di lehenya, Daniel dengan tangan yang dimasukan ke saku celananya, jangan lupakan senyuman manisnya yang mampu membuat siswi-siswi terpikat.
