(END-Compeleted)
Tentang Victor yang kekasihnya di kabarkan meninggal satu tahun lalu, namun kematian nya masihlah menjadi misteri yang tidak bisa di ungkap, dan juga tentang kemunculan Alio sebagai murid baru yang wajahnya sangat mirip dengan kekas...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Siapa yang berani nantang Inti Street Tiger, orang itu bakal terus berurusan sama gue!"-Victor Valdes Pradipta-
****
Jam istirahat telah tiba, kini siswa-siswi berlarian menuju lapangan basket di gedung sebelah, teriakan heboh begitu memekakkan telinga. Tidak berbeda dengan yang siswa-siswi lainnya, Mars dan Julia pun ikut heboh mengajak Alio ke lapangan Basket yang terletak di dalam gedung sebelah.
"Mau ngapain, sih?" kesal Alio, tangannya sudah ditarik paksa oleh Mars dan Julia.
"Gue mau nonton Venus main basket, please ikut dong, Lio," pinta Mars yang sudah lelah membujuk temannya.
"Iya, gue juga mau nonton Kak Romeo main basket," tambah Julia.
"Kenapa ngnggak kalian aja sih? Ngapain ngajak gue?" sebal Alio, ia sungguh malas ke sana.
"Ada Victor juga loh, ayok dong Lio, ngnggak seru kalau ngnggak ada lo," pinta Julia memelas.
Menghela napas, akhirnya Alio menyerah juga. "Oke, tapi bantuin gue berdiri," ujar Alio.
Dengan segera, Mars dan Julia menarik tangan Alio hingga gadis itu berdiri dari duduk lesehannya.
Mereka akhirnya berjalan menuju gedung sebelah. "Ngnggak sabar liat Kak Dafa main basket, uh," pekik tertahan Mars, ia mengigit jarinya sambil memba yangkan betapa manly-nya Dafa saat bermain basket. "Bukannya lo mau liat Venus main basket, ya?" tanya Alio sambil memicingkan matanya tajam, mencoba mengintimidasi Mars.
Mendengar itu Mars menyengir kuda. "Liat Kak Dafa pas main basket itu nilai plusnya," ucap Mars yang membuat Julia dan Alio memutar bola mata mereka malas.
"Gue haus, gue ke kantin dulu ya, nanti nyusul," ucap Alio berpamitan.
"Bener nyusul, ya? Awas kalau engnggak," ucap Julia dengan nada mengancam.