41. {VICTOR = Ketakutan}

10K 861 90
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jika kamu pergi, lantas bagaimana aku bisa hidup?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jika kamu pergi, lantas bagaimana aku bisa hidup?"

****

Saat ini semua sudah tertidur lelap di Villa milik Street Tiger, tinggal tersisa Alio dan Victor yang tengah menikmati indahnya langit malam di kota bogor, di tambah dengan udaranya yang begitu dingin. "Di Bogor, jam segini sepi karena dingin banget, kalau di Jakarta masih banyak yang keluyuran di jam segini," kata Victor memecahkan kesunyian di antara keduanya.

"Beda suasana, di Jakarta kota pasti rame, kalau disini masih banyak hutan, siapa coba yang malem-malem mau keluyuran di sini?" perkataan Alio mengundang tawa Victor.

"Kalau kita udah nikah, lo mau tinggal di Bogor atau di Jakarta aja?" tanya Victor yang bermaksud menggoda Alio.

Alio sontak mencubit pinggang Victor. "Lulus juga belum udah mikirin nikah," Alio terkekeh kecil.

Victor mengelus pinggangnya yang terkena cubitan maut Alio. "Hahaha, kan masa depan harus di pikirin dari sekarang," ucap Victor yang membuat Alio menggelengkan kepalanya lalu tersenyum. Victor merangkul pundak Alio. "Boleh kan ngerangkul pacar?"

Entah kenapa, pipi Alio bersemu begitu Victor memanggilnya pacar, ia pikir moments seperti ini hanya bisa menjadi khayalannya saja, namun siapa sangka jika kini menjadi nyata, seseorang di masalalu-nya kini kembali mengisi hari-hari kelamnya dengan hari yang penuh warna, lalu Alio menganggukkan kepalanya, dan Victor menempelkan kepalanya di kepala Alio.

"Alio, lo tau kan kalau seseorang di masa lalu gue mirip banget sama lo?" perkataan Victor yang tiba-tiba membuat Alio menegang. "Tapi, yang perlu lo tau gue gak pernah jadiin lo pelampiasan, gue cinta sama lo karena diri lo sendiri, bukan karena lo yang mirip sama dia, gue ngomong gini supaya kedepannya gak ada kesalah pahaman diantara kita," ucap Victor tulus.

Alio tanpa sadar memejamkan matanya, ia melingkarkan tangannya di pinggang Victor. "Gue kangen," katanya lirih namun masih bisa di dengar oleh Victor.

Merasa tidak tepat waktunya jika ia bertanya, akhirnya Victor hanya memilih diam dan membalas pelukan Alio, hingga akhirnya keduanya tertidur di saung kecil di belakang Villa.

Adrian merasa tenggorokannya kering akhirnya memutuskan untuk pergi ke dapur untuk mengambil minum, saat sampai di dapur ia mengernyitkan dahinya begitu melihat pintu terbuka, Adrian mengecek apakah masih ada orang di luar, pandangan Adrian menatap Alio dan Victor yang tertidur di saung kecil dengan keadaan duduk dan saling memeluk, Adrian kembali ke kamarnya, dan membawa selimut serta bantal yang ada di dalam lemari, ia kembali ke saung, dan menidurkan Alio serta Victor di bantal, setelahnya ia menyelimuti keduanya. "Gue seneng liat lo kembali nemuin cinta lo, perjuangan lo buat relain Victor untuk Vera bikin gue sebagai Kakak lo ngerasa sakit hati, lo Adek gue selain Vera, Alio. Jangan ngerasa minder karena ada di keluarga Martadanita," Adrian mengecup sekilas dahi Alio.

Kemudian Adrian kembali ke dapur untuk mengambil minum, setelahnya ia kembali ke kamarnya, tanpa Adrian sadari jika Alio terbangun saat Adrian menyelimutinya, Alio terdiam sambil memegang dadanya yang tiba-tiba terasa sesak, ia berbalik ke samping dan menemukan Victor yang tertidur lelap. "Gue gak bakal sanggup kalau harus kehilangan lo lagi," ucapnya lalu memejamkan matanya dengan memegang dadanya yang terasa sesak.

****

Venus membelalakkan matanya begitu melihat Victor dan Alio tidur berdua di dalam saung kecil di belakang Villa. "ANJIRR!! ABIS NGAPAIN LO BERDUA SAMPE KETIDURAN DI SAUNG BERDUAAN! BARU JUGA JADIAN UDAH MANTAP-MANTAP, ANJIR LO YA! INGET DOSA WOY!!" teriak Venus yang membuat Alio dan Victor terbangun, Alio segera mendudukkan tubuhnya sambil memegangi telinganya, ini sudah jam 04:45 waktunya sholat subuh, dan Venus sudah berteriak.

"Bacot!" Victor melempar bantal ke wajah Venus.

Teriakkan Venus mampu membuat semuanya menghampiri mereka. "Ada apaan anjir, si Venus subuh-subuh sampe udah teriak," tanya Daniel penasaran sambil mengucek matanya.

"Ini woy, ini! Baru jadian belum ngucapin Ijab Kabul ni anak berdua udah..."

"Bacot," Victor membekap mulut Venus. "Gue gak ngapa-ngapain ya! Gak tau kalau ada selimut juga!" kesalnya.

"Gue yang kasih bantal sama selimut," ucap Adrian datar.

"Kok bisa?" tanya Venus cengo.

"Mereka ketiduran," ucap Adrian malas berbasa-basi.

"Terus?" tanya Venus yang masih penasaran, namun tidak di hiraukan Adrian.

"Mungkin aja si Adrian ngambil minum, kan Adrian kebiasaan kalau malem suka haus, terus Adrian liat mereka berdua tidur, kalau ngegendong kan gak mungkin, jadi si kasih selimut sama bantal aja, ya kan Yan?" ucap dan tanya Daniel meminta persetujuan Adrian, dan Adrian mengangguk sebagai jawaban.

"Makannya pikiran lo jangan kotor! Mikir pake logika jangan pake nafsu!" Romeo sarkas.

"Eh, anying! Gue kaga gitu ya, sembarangan lo!" kesal Venus.

"Udah elah, sholat subuh sana!" usir Victor kepada semuanya, setelah mendengar suruhan Victor, akhirnya mereka bubar ke kamar masing-masing.

Victor menoleh menatap Alio yang tengah menunjukkan kepalanya. "Kenapa?" tanya Victor.

Alio mendongkak menatap Victor dan kemudian menggelengkan kepalanya, Victor tersenyum dan mengelus puncak kepala Alio. "Ekpetasi gue bangun tidur liat muka lo, eh ini malah denger suara teriakan ngawur Venus," ucapnya sambil terkekeh.

Alio ikut terkekeh. "Ekpetasi gak sesuai realita."

"Sholat dulu yuk," ajak Victor yang di angguki Alio, lalu keduanya berjalan masuk ke dalam Villa.

Alio menatap lengannya yang berada di dalam genggaman Victor, entah kenapa ia merasa akan sangat rindu dengan genggaman tangan Victor, mengabaikan segala pemikirannya buruknya, Alio menampilkan senyum manisnya.

****

Jika ada typo mohon beritahu Emon, terimakasih ❤️

15-10-2020

VICTOR (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang