45. {VICTOR = Bang Jenggot}

9.1K 740 48
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kepergian, kehilangan, apapun namanya memang harus di relakan dengan ikhlas, hingga akhirnya digantikan dengan yang lebih baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kepergian, kehilangan, apapun namanya memang harus di relakan dengan ikhlas, hingga akhirnya digantikan dengan yang lebih baik."

****

Kini anak-anak Street Tiger tengah berada di pemakaman pagele, semua tampak berduka kehilangan sosok yang menjadi panutan bagi anak-anak Street Tiger, semalam pagele menghembuskan nafas terakhirnya, dan baru pagi ini Almarhum di makamkan.

"Al-Fatihah," pimpin Victor, mereka semua membaca surat Al-Fatihah lalu mengusap wajah mereka dengan kedua tangan mereka. "Semoga Pak Gele bisa tenang di sisi Allah," ucap Victor yang di aminkan semuanya.

Alio menatap Julia yang berdiri di sampingnya. "Jul, gue pulang duluan ya, kalau Victor cari bilang aja gue ada urusan mendadak," ucap Alio kepada Julia.

Julia mengangguk mendengar ucapan Alio. "Hati-hati ya Li."

Alio mencari taksi di depan pemakaman, begitu ia menemukan taksi ia langsung mengarahkan supir taksinya untuk pergi ke salah satu Apartemen di Jakarta.

Alio memasuki Apartemen itu tanpa mengetuk pintu, jangan tanya kenapa Alio bisa mengetahui sandi Apartemen Andey, karena sudah pasti sandi Apartemen Andey adalah tanggal lahir Alio.

Alio dengan mata menyiratkan kemarahan langsung menodong Adney dengan pertanyaan. "Lo gila Andey! Harus berapa banyak lagi orang yang mau lo bunuh?! Gue benci lo karena lo pagele harus kehilangan nyawanya!"

Adney menatap Alio dengan kening berkerut, ia berdiri dan memegang bahu Alio. "Tenang Putri, gue gak ngebunuh siapapun, gue cuma ngehancurin Markas Street Tiger," Adney memberi penjelasan.

"Tapi kelakuan lo yang buat pagele jantungan dan kehilangan nyawanya!" Alio menepis tangan Adney yang bertengger di pundaknya. "Jangan sentuh gue, gue gak mau lagi di sentuh sama psikopat gila kayak lo!"

Alio keluar dari Apartemen Adney dengan wajah datarnya, ia merasa bersalah kepada Victor, jika bukan karena Adney mungkin pagele tidak akan pergi secepat ini.

VICTOR (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang