CHAPTER 1

5.3K 355 16
                                    

JANGAN LUPA VOTE :)
___________________________

"Terlihat baik-baik saja di depan orang lain itu cara terbaik menutupi kekurangan."
🍃KIM JISOO🍁

Malam yang dingin. Gelap mulai menyelimuti langit yang ditaburi bintang. Bulan dengan cahaya terangnya masih setia menerangi bumi yang telah tua ini. Suara kendaraan masih terdengar meski ini waktunya para manusia mengistirahatkan diri.

Gadis berusia 18 tahun itu memandang kendaraan yang masih berlalu lalang ditengah malam ini dari balkon kamar apartemennya. Jalanan kota itu tidak pernah sepi. Dua puluh empat jam akan terus menampakkan kendaraan yang lewat. Kendaraan dan pemiliknya seperti tidak pernah lelah.

Gadis itu Kim Jisoo. Gadis dengan kehidupan yang menyedihkan. Jisoo, dia gadis yang hidup dengan topeng palsunya. Orang lain mengatakan bahwa Jisoo adalah gadis yang sombong, angkuh, tidak memiliki tatak rama dan tidak peduli. Ya, itu memang benar. Aturan Mamanya telah mengubah kehidupan Jisoo.

Namun, kata orang juga Jisoo adalah gadis yang hampir sempurna. Mungkin tuhan menciptakan Jisoo saat tersenyum. Wajah Cantik, otak pintar, tubuh bak model dan berbakat di beberapa bidang. Siapa yang tidak iri kepada kelebihan Jisoo.

Maka disini kita akan menelaah Jisoo. Seperti yang banyak orang bilang 'Manusia Tak Ada Yang Sempurna.' Lima kata itu memang sudah menumpuk bukti yang begitu banyak. Maka Jisoo juga bukan manusia yang sempurna.

Kehidupan Jisoo diselimuti oleh tuntutan, tekanan dan aturan. Kehidupannya bagaikan di penjara, tidak bebas seperti orang lain. Siapa sangka gadis sombong seperti Jisoo memiliki kehidupan yang menyedihkan.

Bagaimana dengan teman Jisoo? Percayalah, Jisoo tidak memiliki seorang teman. Mamanya tidak ingin Jisoo memiliki seorang teman karena dengan memiliki teman maka itu sama saja membuang waktu.

Jisoo tidak memiliki seorang Ayah. Ayahnya meninggal saat kecelakaan, Karena kepergian Ayah Jisoo inilah yang membuat Hana Mama Jisoo menjadi begitu memperhatikan Jisoo dengan sangat ketat.

Saat ini Jisoo menikmati angin malam padahal hawanya sangat dingin. Disinilah Jisoo berada, di balkon apartemen kamarnya. Balkon ini menjadi saksi bagaimana terpuruknya Jisoo selama beberapa tahun. Balkon ini juga menjadi bukti bahwa Jisoo adalah gadis yang selalu menangis di malam hari.

Jam menunjukkan pukul 01.05 dini hari. Jisoo mengambil bukunya untuk belajar. Ya, belajar adalah teman hidupnya. Tidak ada yang bisa Jisoo lakukan selain menikmati buku yang harus ia pelajari.

Jisoo mulai mebiasakan diri dengan kesendirian dan tentu saja Jisoo berhasil menikmati hidup dengan kesendirian.

Setelah selesai belajar Jisoo segera merapikan bukunya serta memasukkan buku untuk jadwal kelasnya besok. Jisoo berjalan menuju kasurnya lalu membaringkan tubuhnya. Dengan anggun Jisoo tertidur dengan nyenyak. Meski tertidur, setetes air mata itu lolos keluar dari pelupuk mata indah Jisoo.

                               🍁🍃

Papan Mading di kerumuni oleh siswa-siswi SMA Star. Pengumuman pringkat tingkat kelas XII telah terpajang di papan mading.

"Taeyong! Lo pringkat satu lagi!"

Kata-kata itu menghentikan langkah Jisoo. Ia tidak peduli dengan pemilik suara itu. Ia membalikkan badannya lalu melihat seorang pria tampan dan lumayan tinggi itu tersenyum ke arah temannya.

"Hm." Balas pria itu yang tak lain adalah Lee Taeyong.

Ini bukan pertama kalinya Jisoo kalah dari Taeyong tetapi sudah berkali-kali lamanya, hampir tiga tahun. Jisoo tidak bisa menaikkan posisinya ke pringkat pertama karena Taeyong adalah lawan yang berat. Sejak kelas sepuluh Jisoo tidak bisa mengalahkan Taeyong.  

ABOUT IS LOVE (Lee Taeyong X Kim Jisoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang