Sequel: 1🌟

429 42 0
                                    

Setengah tahun berlalu semenjak Hyunjin menempuh pendidikannya di Amerika.

Pemuda tampan itu berjanji pada sang rubah untuk segera pulang ke Korea.

Diberi libur oleh kampus dua minggu untuk natal dan tahun baru. Sangat singkat, karena ia mengambil program kuliah hanya 2-3 tahun.

Maka malam natal ini, ia sengaja memberi kejutan untuk Jeongin atas kepulangannya.

Membunyikan bel rumah kesayangannya. Berdiri menunggu sembari bermain ponsel.

cklek

Suara pintu terbuka membuat ia mengalihkan perhatiannya pada sosok mungil yang ia rindukan.

Lelaki manis yang membuka pintu menatap Hyunjin terkejut sekaligus tidak percaya.

"K-kakak?" Ia bertanya dengan suara bergetar.

"Hayoooo kangen kakak ya?" Ia tersenyum jahil.

Sang submissive segera menubrukkan tubuhnya pada pelukan sang dominan.

Memeluk dengan erat seakan tidak ingin ditinggal lagi.

"Kangen kakak" Cicitnya seraya mendusalkan kepalanya pada dada bidang pemuda tampan itu.

Hyunjin terkekeh renyah lalu mengelus rambut kesayangan dengan lembut.

"Sana siap-siap, mau kakak ajak jalan"












🐚🐚🐚

Disinilah mereka, di sebuah taman yang mengadakan festival untuk merayakan malam natal.

Mengelilingi tempat tersebut dengan tangan saling bergandengan.

Terkadang berhenti untuk mengambil gambar —sebagai kenangan untuk masa depan.

Hingga akhirnya memutuskan untuk pulang karena waktu menunjukkan pukul 22.30.

Tapi Jeongin tidak pulang ke rumahnya, ia mampir ke rumah Hyunjin karena pemuda tampan itu berkata jika mama dan papanya sedang menghias pohon natal.

Lelaki manis itu dengan semangat mengambil benda-benda kecil untuk dihias pada pohon yang terletak di ruang tamu keluarga Hwang.

Sedangkan Hyunjin menghias gagang tangga yang menghubungkan lantai satu dan dua rumahnya.

Selesai menghias, Jeongin dan keluarga Hwang duduk di sofa seraya melihat hasil karya mereka.

Selesai menghias, Jeongin dan keluarga Hwang duduk di sofa seraya melihat hasil karya mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Waaah bagus ya ma, pa" Jeongin berkata dengan semangat. Senyum lebar tercetak di wajah rubahnya.

Membuat sepasang suami-istri itu ikut tersenyum.

"Iya dong. Besok-besok kalau natal kamu mau ngehias lagi?" Tanya ibu Hyunjin —Hwang Taeyong.

"Mau mau mauuuu" Si kecil mengangguk dengan antusias.

"Tapi kamu kesini emang di rumah engga ngehias dek?" Giliran sang kepala keluarga —Hwang Jaehyun bertanya.

Jeongin menggeleng seraya mengerucutkan bibirnya.

"Bunda, ayah sama kakak kan gamau ribet pasti langsung beli yang udah di hias" Keluhnya dengan tangan bersedekap dada.

Semua orang disana tertawa. Mengerti dengan watak keluarga si kecil.

"Buruan nikah sama Hyunjin biar bisa jadi anak mama"

Lelaki manis yang sudah berumur itu terkekeh geli melihat wajah Jeongin yang memerah.

"Nah udah dapet lampu ijo dek. Ayo nikah" Hyunjin membuka suara setelah hanya diam memperhatikan.

Membuat semburat merah di pipi si kecil nampak tambah jelas.

"Semuanya nyebelin ih"

Ucapan Jeongin membuat semua orang yang berada disitu tertawa keras. Total gemas dengan kelakuan lelaki manis itu.













🐚🐚🐚


Tidak terasa dua minggu berlalu dengan cepat. Kini Jeongin akan mengantarkan Hyunjin ke bandara. Sama seperti dulu.

Bedanya sekarang mereka tidak canggung lagi. Justru kini keduanya duduk berdampingan di kursi tunggu dan berbincang ringan seraya menunggu pesawat untuk take off.

"Kakak kalo ada libur kesini lagi kan?" Si manis menatap lelaki tampan itu penuh harap.

"Hmm semoga ya sayang"

Jeongin mendengus kesal. Kan bukan itu jawaban yang ia inginkan.

"Kok semoga sih" Bibirnya tertekuk ke bawah.

"Ya kakak juga gatau dek" Ia elus pipi kesayangannya dengan lembut.

Lelaki manis yang tadinya akan merajuk itu membatalkan niat. Tidak kuat dengan perlakuan Hyunjin.

Mati-matian menahan senyum agar tidak di goda oleh pemuda tampan di sampingnya.

"Kalo mau senyum mah senyum aja kali dek"

Hyunjin tertawa geli yang langsung di hadiahi pukulan di pundaknya.

"Dah ah mau pulang aja males sama kakak" Keluhnya lucu.

Pemuda tampan itu tertawa. Ah, jadi tidak ingin meninggalkan rubah kesayangannya.

Tiba-tiba pengumuman penerbangan pesawat Hyunjin menggema. Ia berdiri diikuti oleh Jeongin.

"Kakak pergi dulu ya sayang" Ia peluk lelaki manis itu dengan erat.

"Jangan ganjen sama cowok!" Perintahnya.

Jeongin melepaskan pelukan dan memutar bola matanya malas.

"Sana nanti ditinggal loh. Bye kakak, see you next time"

Si kecil melambai dengan mata  tertuju pada Hyunjin yang sudah berjalan untuk antri.

"Bye sayang. LOVE YOUUU" Pemuda tampan itu berteriak. Membuat banyak orang memperhatikannya.

Jeongin yang melihat kelakuan memalukan itu mengalihkan pandangannya agar tidak bertatapan dengan Hyunjin.





















"LOVE YOU TOO KAKAKKKKK" Tapi pada akhirnua ia juga berteriak dan segera pergi dari bandara, malu.


















masih ada satu sequel tersisa. terimakasih buat yang udah baca❤💛💚💙💜

dan buat yang sudah repot-repot mau vote dan komen makasih banyak yaaaaa❤❤❤❤❤❤💛💜💛💛💛💛💜💚💚💜💜

KADEZO || HYUNJEONG [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang