4🌟

625 70 0
                                    

Sorenya sesuai janji, Hyunjin benar-benar mengajak Jeongin bermain di mall.

"Kak kak ini kita mau kemana dulu?" Si mungil bertanya semangat.

"Terserah kamu"

"Mmm aku lagi pengen liat liat sepatu dulu boleh?"

Ia menatap Hyunjin yang berada di sebelahnya. Mereka berjalan dengan kondisi tangan saling bertautan.

"Boleh. Mau beli juga boleh"

"Beneran?! Kakak yang bayarin kan?!" Kata Jeongin sambil menatap Hyunjin dengan wajah berbinarnya.

Hyunjin yang di tatap seperti itu menahan nafas. imut sekali astagaaaa.

"Engga lah anjir gilaaa lo ya. Yakali gue ngebeliin sepatu buat lo harganya jutaan gitu duit darimana"

Jeongin mengerucutkan bibirnya dan pura-pura kesal.

"Ish padahal tadi katanya mau traktir aku malah ngegas"

"Ya ga gitu juga si anjir" Umpatnya seraya menoyor kepala yang lebih muda.

"Ih yaudah si gausah noyor gituuu"

Jeongin menghentakkan kakinya kesal sedang Hyunjin hanya terkekeh melihatnya.

"Kamu gemesin banget sumpah dek bikin kakak makin cintaaa"

Jeongin hanya diam saja karena dirinya terlalu malas untuk menanggapi omong kosong Hyunjin —padahal aslinya malu, tidak ingin baper.












🐚🐚🐚

Mereka pun tiba di toko sepatu yang dimaksud Jeongin.

Ia segera melepaskan tautan tangan mereka dan mulai asik tenggelam melihat sepatu disana.

Sedang Hyunjin hanya duduk di salah satu kursi toko itu seraya memperhatikan Jeongin yang begitu antusias.

Tanpa sadar, kedua sudut bibirnya tersenyum lembut melihat pemandangan di depannya —si manis dengan senyum lebar mengelilingi toko.


"Hahhhh" Ia hanya dapat menghela nafas dan merutuki dirinya sendiri kenapa tidak berani mengatakan kepada Jeongin tentang perasaannya.

Hyunjin sadar kok kalau Jeongin pasti bingung dengan semua perlakuannya selama ini. Ia juga sadar jika tindakannya dengan Jeongin itu jauh di luar batas "kakak-adik"

Memang sih, keduanya sudah saling kenal sejak mereka kecil karena memang orang tua mereka bersahabat dan rumah mereka pun saling berhadapan.

Tapi, hal itu tidak bisa membenarkan semua tindakannya selama ini pada Jeongin.












🐚🐚🐚

Asik melamun membuat Hyunjin tidak sadar bahwa si mungil sudah berdiri tepat dihadapannya.

"Kakak ngelamunin apa?"

Suara Jeongin membuatnya tersentak dan segera mengalihkan perhatiannya pada lelaki manis itu.

"Gapapa kok. Gimana udah selesai liat-liatnya?"

Ia pun segera berdiri dan menggandeng Jeongin.

"Udahhhh ayo kak kita sekarang main di timezone!! udah lama banget kita ga kesana bareng" Si mungil berujar antusias.

Mereka mulai berjalan keluar dari toko dan menuju timezone.

"Iya juga, terakhir kesana waktu kakak lulus SMP bukan sih dek? bareng sama mama papa kakak?"

"Iyaaaaa huhuhu lama banget kan adek kangennn" Jeongin berujar dengan nada manja. 

Hyunjin yang mendengar itu hanya tertawa.

Diam-diam, hatinya menghangat oleh perkataan Jeongin.

"Iya iya kakak tau kakak emang ngangenin kok"

Ia acak pelan rambut pemuda manis di sampingnya itu.

"Idih pede gilaaaaa hahhahahaha"

"Ya emang buktinya kamu kangen kakak tuhh. Udah tenang aja nanti di masa depan kita bakal bareng terus kokk kamu kan bakal jadi istri kakak" Ucap Hyunjin dengan menaik turunkan alisnya menatap Jeongin menggoda.

"Idih ogah banget jadi istri orang memble wleee" Jeongin memeletkan lidahnya guna mengejek Hyunjin.

Hyunjin yang melihat itu pun menatap Jeongin dengan tatapan pura-pura sedih.

"Jahat banget dek. Kamu gatau apa kata-katamu itu bikin hati kakak sakit huhuhu"

"Idih najis alay banget jadi seme ew" Olok si kecil.

"Ooooh liat aja ga kakak traktir ke timezone!" Ancam pemuda tampan itu.

"Hehehehe jangan dong kak. Kakak kan baikkkk. Nih aku kasih bonus"






Cuppp

Jeongin mengecup pipi kanan Hyunjin dan melepaskan gandengan tangan mereka lalu berlari kecil masuk kedalam timezone.

Sedangkan Hyunjin yang dicium seperti itu secara tiba-tiba hanya berdiri diam di depan timezone dengan muka bodohnya.



Jeongin yang merasa Hyunjin tidak mengikutinya pun segera berbalik dan mendekati pemuda tampan tersebht dengan tatapan sebal.

"Ihh kakak ayo buruan masuk!" Serunya seraya menyeret sang dominan untuk masuk ke dalam timezone dan mulai memainkan beberapa permainan kesukaan mereka dulu.



















tbc.








sorry for typos💙

KADEZO || HYUNJEONG [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang