14🌟

368 48 0
                                    

Hyunjin mulai melanjutkan perkataannya.

"Kakak lulus SMA nanti bakal ke Amerika buat kuliah disana" Jelas pemuda tampan itu.

Jeongin yang mendengar itu sudah tidak bisa lagi menahan tangisnya. Dadanya sesak, membuat ia harus meremat dadanya dan memukulinya dengan kasar.

"Hei hei sayang jangan gitu" Hyunjin segera menangkup kedua tangan kesayangannya agar tidak menyakiti dirinya sendiri.

"Hiks..hikks... ke..ke-.. hikks.. kenapa kakak ninggalin hikk ninggalin aku sendiri hikks...hikss" Jeongin bertanya sambil menangis sesegukan.

Walaupun Hyunjin masih kelas 11 yang artinya masih ada 1 tahun setengah untuk Hyunjin ke Amerika, tetap saja hal itu membuat Jeongin sedih.

Ia tidak bisa membayangkan bagaimana hari harinya nanti tanpa pemuda itu di sisinya kelak.

Hyunjin memaksa Jeongin menghadapkan wajah pemuda manis itu padanya.

Ia tangkup kedua pipi yang basah karena air mata itu dan langsung mencium kedua kelopak mata Jeongin dengan penuh sayang. Membuat Jeongin berusaha menghentikan tangisnya.

Hyunjin menatap Jeongin dengan lembut dan intens.

"Kita masih bisa tetap berhubungan dek. Sekarang teknologi udah canggih"

Jeongin menggeleng tidak setuju.

"Tapi tetep beda..." Cicitnya lemah.

Hyunjin hanya tersenyum menanggapi pernyataan itu.

"Tenang aja, masih lama kokk. Masih ada satu setengah tahun lagi" Kata Hyunjin berusaha menghibur Jeongin.

"Tapi pasti bakal ngga kerasa, nanti tau-tau kakak udah harus pergi ke Amerika" Jawab Jeongin dengan mata yang mulai berlinang. Bersiap untuk menangis, lagi.

"Hei hei jangan nangis lagi sayang, kakak gasuka ngelihat kesayangan kakak sedih hmm?" Bujuk Hyunjin lembut.

Jeongin yang mendengarkan suara lembut itu mengangguk dan berusaha tidak menangis hinga berhasil.

Setelah dirasa Jeonginnya tenang, Hyunjin mengajaknya untuk bergabung dengan yang lain.

Ternyata Chan dan Seungmin sudah selesai memanggang dari beberapa menit yang lalu.

"Sini dekk ayo makan. Udah jadi ni, kamu pasti laper kan" Ujar Seungmin semangat saat ia melihat Hyunjin dan Jeongin berjalan ke arah dirinya

Lalu mereja berdelapan pun mulai makan dengan lahap dan membicarakan hal-hal yang konyol.






Sebenarnya yang lain tadi menguping pembicaraan keduanya sehingga mereka semua membicarakan hal hal konyol agar Jeongin tidak sedih.














🐚🐚🐚

Ini sudah tengah malam, tetapi mereka berdelapan masih terjaga dan berkumpul di ruang tamu setelah membereskan sisa pesta tadi.

Mereka saat ini sedang duduk melingkar dilantai ruang tamu yang terlapisi karpet.

"Ayo main apa kek gitu bosen banget nih" Minho menyeletuk

"Hmmmm mending bahas pj lo sama Jisung aja" Ucap Hyunjin yang disetujui oleh semuanya, minus Jisung.

Minho yang mendengar itu mendadak kicep.

"Halah diem kan lo di palakin pj" Ejek Chan.

"Tau tuh pelit ih kak Minho" Seungmin mulai mengompori yang lain.

"Iya masa ngasih pj gamau siii" Felix ikut ikut kompor sekarang.

"Yang murah gapapa kok kak pjnya. Contohnya pizza masing masing satu" Ini Jeongin yang berbicara. Anak itu sekarang sudah tidak sedih lagi karena terhibur dengan suasana yang menyenangkan.

Jeongin tidak ingin mengacaukan liburan mereka ini karena kesedihannya, maka dari itu ia melupakan sejenak masalahnya untuk saat ini.

"Pizza pizza pala lo" Minho misuh yang di hadiahi tawa oleh yang lain.

"Yaudah deh kalo gitu lo mau ngasih pj apaan?" Tanya Chan menengahi.

"Gaada peje peje an"

"Anjir pelit banget lo" Changbin mengolok.

"Bodo amat"

"Biasanya kalo pelit kayak gitu hubungannya ga langgeng" Seungmin berucap polos.

"Heh apaan lo ngomong kayak gitu!" Minho nge gas, gaterima dia hubungannya sama Jisung di doain kek gitu.

"Udah udah nanti kalo udah di Seoul aku traktir pj kok. kita patungan ya kak" Jisung akhirnya mengelurkan kalimatnya setelah dari tadi ia hanya menyimak.

Minho terkejut mendengar pernyataan Jisung. Sebagai seorang dominan tentu saja ia menolak gagasan itu. Harga dirinya bisa terluka nanti.

"Apaan gaada patung-patungan sung, nanti kakak yang bakal bayarin semuanya" Minho menghela nafas pasrah.

"YEYYYYYYY" Mendengar hal itu sontak membuat mereka berteriak bahagia.

"Kalo gitu sekarang kita tidur udah mau jam 1 nih" Perintah Changbin.

"Iya bener, besok kita harus ke bandara jam 8 pagi kan" Lanjut Felix.

Mereka yang mendengar itu pun segera masuk ke kamar masinghmasing dan mulai bersiap untuk tidur dan packing bagi yang belum, contohnya Hyunjin.



















tbc.




sorry for typos💙

KADEZO || HYUNJEONG [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang