15🌟

407 51 0
                                    

Tidak terasa liburan semester satu kali ini hanya tersisa 2 hari.

Karena Hyunjin tidak ingin liburannya sia-sia jika harus di rumah saja, maka dari itu sabtu pagi ini ia segera menuju ke rumah Jeongin.




TING TONG





Jeongin dan keluarganya yang sedang sarapan menghentikan aktivitas mereka karena mendengar bel berbunyi.

"Sana dek dilihat siapa yang dateng" Perintah sang ayah, YANG JAEBUM dan dibalas anggukan oleh Jeongin.

Ia pun segera melangkah ke pintu utama untuk membukakan pintu.

"Loh kakak?" Kaget si bungsu saat ia telah membuka pintu. Di hadapannya sekarang ada Hyunjin yang sedang berdiri memakai jaketnya.

 Di hadapannya sekarang ada Hyunjin yang sedang berdiri memakai jaketnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeongin yang dihadapkan pemandangan seperti itu menelan ludahnya kasar. Tiba-tiba dirinya merasa gugup. Matanya pun tidak lepas dari orang dihadapannya, menatap lekat seakan tak ada hari esok.

bundaaaaaaa kak Hyunjin ganteng banget huhuhu

"Eh ternyata udah dibukain ya pintunya" Hyunjin tersenyum konyol karena baru sadar setelah memakai jaketnya dengan benar.

Jeongin berdehem untuk menghilangkan ke gugupannya.

"Ya menurut kakak aja gimana"

"Hehehehe ya abis kakak lagi pake jaket tadi"

"Mau kemana sih kak pagi pagi udah rapi gini? masih jam 8 loh padahal"

"Ngajak kamu jalan"

"Hah? tiba-tiba banget" Ia berujar tak percaya.

"Ya sengaja biar surprise"

"Akunya jadi gabisa siap-siap dong kak" Keluhnya.

Saat sedang asik berbincang di depan pintu tiba tiba bundanya datang, YANG JINYOUNG.

"Loh ternyata Hyunjin toh yang dateng" Ucap bunda Jeongin setibanya ia.

"Hehehehe iya bun"

Hyunjin pun langsung salim kepada bundanya Jeongin. Ya walaupun Hyunjin sudah dianggap seperti anak sendiri oleh keluarga Jeongin, ia tetap harus menunjukkan sopan santunnya.

"Ayo Jin masuk, kami sedang sarapan tadi sekalian gabung sini" Ajak sang bunda seraya melangkahkan kakinya ke dalam rumah. Diikuti oleh Jeongin dan Hyunjin.








🐚🐚🐚

Setibanya Hyunjin di ruang makan milik keluarga YANG, ia segera duduk di kursi sebelah Jeongin setelah dipersilahkan oleh pemilik rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setibanya Hyunjin di ruang makan milik keluarga YANG, ia segera duduk di kursi sebelah Jeongin setelah dipersilahkan oleh pemilik rumah. Tepat berhadapan langsung dengan Seungmin.

"Ohh Hyunjin ternyata yang dateng" Kalimat dari ayah Jeongin membuat Hyunjin tersenyum lebar.

"Tumben kamu pagi-pagi kesini?" Tanya ayah Jeongin.

"Itu yah mau ngajak anak bontotnya buat jalan. Dikasih ijin ga nih akunya?"

Memang seperti itu Hyunjin dan ayah Jeongin. Mereka terlampau dekat bahkan terasa seperti teman sendiri. Maklum saja, ayah Jeongin ini ingin punya anak lelaki tetapi malah dapat sejenis Seungmin dan Jeongin. Walau begitu ayah mereka sangat menyayangi mereka kok.

"Kok ijin sama ayah, ijin sama orangnya langsung dong jin" Ucap kepala keluarga itu sambil melirik Jeongin yang sedang makan.

"Ohhh kalo itu sih udah yah. Mana bisa coba anak ayah itu nolak pesona aku" Hyunjin berujar dengan percaya diri.

Membuat semua orang di meja makan tertawa, minus Jeongin yang mengerucutkan bibirnya sebal.

Ini masih pagi dan kak Hyunjin nyebelinnya kumat.

"Yaudah kalo gitu ambil aja anaknya Jin, ga dibalikin juga gapapa kok ayah iklhas lahir batin, bisa bikin lagi nanti" Kata ayah Jeongin sembari tertawa.

"Ih ayah kok jadi nyebelin juga kayak kak Hyunjin" Seru Jeongin sebal, ia pun langsung menatap bundanya dengan tatapan memelas. Tanda meminta bantuan.

Sang bunda yang melihat anak terakhirnya merajuk terkekeh renyah.

"Udah udah ayo sekarang kita lanjutin makannya, kasihan tuh si adek mukanya ditekuk gitu" Titah sang bunda menengahi.

"Soalnya gemesin banget bun muka adek kalo lagi sebel hahaha" Seungmin yang sedari tadi hanya memperhatikan pun menyeletuk.

"Udah kakak jangan mulai goda adiknya juga ah"

Dan mereka berlima pun mulai melanjutkan sarapan mereka yang sempat tertunda.









🐚🐚🐚

"Yah, bun pergi dulu ya" Pamit Hyunjin pada kedua orang tua Jeongin.

Saat ini orangtua Jeongin dan Seungmin sedang berdiri di depan pintu untuk mengantarkan Jeongin dan Hyunjin pergi.

"Iya, hati-hati di jalan ya. Naik mobilnya pelan aja Jin" Pesan sang bunda.

"Pasti bunnnn tenang aja" Hyunjin memberi gestur jempol pada bunda Jeongin.

Lalu Hyunjin segera menaiki mobilnya. Menyusul Jeongin yang sudah lebih dahulu duduk manis di samping kursi kemudi.

Ia mulai menyalakan mesin dan membunyikan klakson tanda pamit.












🐚🐚🐚


"Jeongin aja di apelin gitu masa kakak ga di apelin juga?" Goda sang ayah saat melihat mobil Hyunjin sudah jauh dari area rumahnya.

Seungmin memutar bola matanya malas. Ayahnya ini emang suka sekali menggoda anak-anaknya.

"Liat aja besok besok kalo aku di apelin" Ujarnya lalu segera masuk ke rumah.




















tbc.




sorry for typos💜

KADEZO || HYUNJEONG [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang