Tahun ajaran baru dimulai. Menandakan saat ini Hyunjin, Seungmin dan Felix kelas 12 sedang Jeongin dan Jisung kelas 11.
Changbin, Chan dan Minho memasuki universitas yang sama —Korean University.
Kini mereka berdelapan sedang berkumpul di salah satu kafe tengah kota. Sengaja, saling melepas rindu setelah sekian lama tidak bertemu.
Memilih tempat duduk di rooftop karena memang kafe ini menyediakannya. Duduk saling berhadapan dengan pasangan masing-masing —minus Hyunjin dan Jeongin yang belum resmi.
Dengan Seungmin-Felix-Jisung-Jeongin bersebelahan mereka semua menikmati angin sore yang sejuk.
"Jadi kakak kampusnya pada samaan?" Jeongin bertanya penasaran dan dibalas anggukan oleh ketiganya —Chan, Minho dan Changbin.
"Kenapa?" Sekarang giliran Hyunjin yang bertanya. Ia penasaran kenapa mereka memutuskan masuk kampus yang sama. Apa tidak muak bertemu terus? itu isi pikirannya.
"Ya disini yang paling bagus kampusnya kan itu" Chan menjawab enteng.
"Emang pada ga bosen ketemu mulu?" Jisung menyuarakan apa yang dipikirkan Hyunjin.
"Ya nggak lah. Kita semua beda fakultas, tempatnya jauhan. Sekali ketemu juga kemungkinannya kecil" Minho menjelaskan.
Yang lain mengangguk paham.
"Emang kak Changbin sama kak Minho pada ngambil prodi apa?" Seungmin akhirnya bersuara.
"Gue Manajemen Bisnis kalo Minho Sastra Inggris terus sekalian aja gue kasih tau. Chan ambil Teknik Sipil" Changbin menjawab.
"Serius kak Minho ambil sasing?" Felix ketawa. Ngga nyangka dia kalo modelan kayak Minho bisa masuk sastra.
Minho mendengus, sebel dia diketawain sama adek kelasnya.
"Diem lo burik bacot aja"
"Habisnya tampang lo ga meyakinkan banget kak hahahaha" Felix masih ketawa ngebuat Minho makin kesel tapi dia milih diem.
"Udah buru pesen apa kek gitu kita daritadi diliatin orang mulu nih" Chan menengahi.
Akhirnya mereka memesan dan mulai melanjutkan acara berbincang mereka.
🐚🐚🐚
"Kakak udah kelas 12 berarti bakal sibuk ya?" Jeongin cemberut. Sekarang pukul 10 malan dan mereka berada di kamar Hyunjin.
Dengan Hyunjin yang duduk di meja belajar guna menyiapkan jadwal besok sedangkan Jeongin duduk di tepi kasur seraya memperhatikan pemuda tampan itu.
"Bisa dibilang gitu. Kakak ikut banyak bimbel soalnya" Hyunjin menjawab seadanya.
"Yahhh berarti kita bakal jarang jalan-jalan lagi dong"
"Kakak bakal nyempetin waktu paling ngga sebulan sekali buat kamu kok dek"
"Kok dikit bangettt" Rengeknya.
Hyunjin berjalan mendekati kesayangannya itu dan mendudukan diri di sebelahnya. Ia tangkup kedua pipi Jeongin untuk bertatapan dengan si kecil.
"Yang pentingkan kamu masih jadi prioritas kakak" Hyunjin tersenyum lembut, membuat semburat merah mulai menjalar ke pipi yang lebih muda.
"Gombal" Balas Jeongin seadanya. Ia terlalu malu sehingga tidak dapat memikirkan kata lain.
"Kalo gombal kakak bakal punya banyak degem"
Jeongin menepis tangan Hyunjin yang masih berada di pipinya. Tangannya bersedekap di dada. Menatap Hyunjin dengan tatapan tajam yang menurut Hyunjin malah menggemaskan.
"Jadi kakak punya banyak gebetan?!"
Hyunjin tertawa.
"Kalo iya gimana, hm?" Ia sengaja ingin menggoda rubah kecilnya.
Mata Jeongin yang semula menatap tajam berubah menjadi sendu, pundaknya merosot kebawah dengan kedua tangannya yang sekarang mengepal di atas paha. Ia menunduk.
"Jadi kakak ga sayang sama Jeongin?" Lirihnya pelan.
Hyunjin yang mendapati respon tidak terduga dari Jeongin sontak saja panik. Padahal kan niatnya bercanda tapi kenapa lelaki manis itu menganggap serius, duh.
"Eh eh ga gitu dek kakak bercanda doang kok" Ia rengkuh tubuh kurus itu. Bawa ke dekapan dengan dagunya bertumpu pada kepala Jeongin.
"Hiks nyebelin" Jeongin mengusap kasar air matanya yang turun. Hidung dan matanya memerah.
"Uuuuu sayang banget ya sama kakak hmm?" Hyunjin tatap kedua mata rubah itu.
"Gak!" Balasnya galak seraya melepaskan pelukan mereka.
"Bohong buktinya kamu nangis pas kakak bilang kalau kakak punya gebe—"
"AKKKHHH" Belum menyelesaikan kalimatnya, perut Hyunjin dicubit dengan kencang oleh Jeongin.
"Kok dicubit sih dek?!" Ia bertanya tidak terima seraya mengelus perutnya. Nyeri, Jeongin beneran ga main-main.
"Suruh siapa nyebelin! aku mau pulang males liat muka kakak pengen aku tinju" Gerutu si mungil lucu dan segera keluar dari kamar Hyunjin untuk pulang.
Hyunjin yang memperhatikan tingkah si manis terkekeh renyah. Ia jadi membayangkan jika dirinya disibukkan dengan belajar dan persiapan kuliah maka intensitas bertemu dengan Jeongin akan berkurang. Apalagi dengan fakta bahwa ia akan kuliah di Amerika.
"Hhhhhhh maafin kakak ya dek" Monolognya seraya melihat langit-langit kamarnya. Ia juga sedih akan segera berpisah dengan kesayangannya itu. Tapi apa daya, ia ingin segera sukses untuk meminang Jeongin.
"Tunggu kakak ya dek" Ia tersenyum dan mulai terlelap.
tbc.
sorry for typos💙
KAMU SEDANG MEMBACA
KADEZO || HYUNJEONG [COMPLETED]
Acak"utu utu lucuna kesayangan kakak" -HHJ "apaan si babi" -YJI KADEZO; kakak adek zone