4. Sok Peduli atau Gimana?

4.9K 516 22
                                    

Setelah mengantarkan Nessi pulang, Elno pun akhirnya sampai di rumahnya. Karena sangat lelah ia memutuskan untuk rebahan terlebih dahulu di kasur.

"Oh iya HP gua, 'kan dimatiin," gumam Elno.

Langsung saja ia menghidupkan ponselnya kembali, setelah menunggu akhirnya ponsel tersebut menyala seperti semula.

"Tapi tunggu dulu, ini kok ada panggilan tar terjawab ya?" herannya.

Karena penasaran ia pun mengecek siapa yang meneleponnya hingga banyak sekali panggilan tak terjawab diponselnya, setelah dilihat—

Deg!

Seketika jantungnya terpacu tak terkendalikan, saat di mana dirinya melihat siapa orang yang neleponnya itu.

Velyn.

(10 panggilan tak terjawab)

"Ngapain nih anak nelpon gua sebayak ini," bingung Elno.

Elno pun menghiraukan panggilan tak terjawab itu, ia tak memperdulikan pesan tersebut.

Pria itu pun turun dari kasur dan langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri terlebih dahulu.

***

Terlihat seorang gadis yang sedang terbaring lemah di brangkar rumah sakit meskipun tidak parah.

"Hah ... di mana nih gua?" ucap Velyn kaget, karena setahu gadis itu kamarnya tidak berwarna putih seperti apa yang ia lihat sekarang.

"Mbaknya sudah sadar?" tanya salah satu suster yang sedang menangani Velyn.

Velyn mengamati ruangan putih tersebut, sepertinya ia kenal dengan ruangan ini

"Kok saya ada di rumah sakit Sus?" tanya Velyn heran.

Yaps, gadis itu mengenali ruangan ini. Ini adalah ruang rawat inap, yang berarti dirinya saat ini sedang berada di rumah sakit.

"Mbak mengalami kecelakaan di jalan *** pada sore tadi," jelas Suster tersebut.

Rupanya, Velyn ingat dengan kejadian sore tadi sebab ia tak sampai mengalami amnesia, jika diingat-ingat kecelakan tadi sangat konyol menurut gadis itu.

"Terus ini sudah malam, Sus?" tanya Velyn lagi.

Suster tersebut mencabut infusan yang berada di tangan, Velyn kata dokter gadis yang sedang ia tangani saat ini tidak perlu rawat inap.

"Betul, Mbak ini sudah malam. Anda tidak sadarkan diri selama satu jam setengah."

Velyn kaget mendengar penuturan Suster di depannya ini, hanya karena kejadian tadi dirinya sempat tak sadarkan diri? Lemah sekali, pikirnya.

"Terus yang membawa saya kemari siapa, Sus? Yang membayar administrasinya siapa?"

"Tenang saja Mbak, administarsinya sudah lunas, dan yang membawa Mbak ke sini orang yang menabrak Mbak sendiri. Saya juga sudah menghubungi keluarga Anda, mereka segera ke sini."

"Dan ini ponsel Anda, Mbak. Maaf saya lancang membukanya karena untuk mengabari keluarga Anda."

Velyn tersenyum manis, seraya mengambil alih ponselnya dari Suster yang berada di hadapannya itu.

Velyn [SELESAI] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang