26. PHO

3.9K 320 67
                                    

Hari-hari telah berlalu, akhirnya Ujian Kelulusan mereka telah selesai.

Kini tinggallah mereka menunggu kertas yang bertulisakan 'LULUS' dan menikamati masa libur selama satu minggu seraya menunggu hasil dari Ujian-nya itu.

Ketujuh remaja kini sedang kumpul di sebuah cafe yang terbilang sederhana namun tempatnya indah jika dijadikan tempat untuk bersantai.

"Gua dengar lo mau dijodohin. Memang benar ya, Jess?" tanya Siska terang-terangan terhadap Jesslyn.

Tentu saja hal itu membuat yang lain kebingungan sendiri, apalagi 'perjodohan' kata itu yang memang tak asing bagi mereka namun begitu norak di mata anak remaja jaman sekarang.

"Iya," lirih Jesslyn.

"Lo serius, Jess? Astaga, sekarang udah modern, bro! Masa iya, masih jaman main jodoh-jodohan si. Kurang laku, atau gimana?" celetuk Moria, gadis itu berbicara tidak disaring dulu.

"Yang," tegur Wisnu.

Mmoria langsung menatap mereka semua seolah tak peduli. "Memang perkataan gua salah, ya? Sekarang sudah gak jaman kali jodoh-jodohan."

"Perkataan lo gak salah, Mor. Iya, gua mau dijodohin. Memangnya kenapa? Itu semua gak buat lo rugi juga kan?" balas Jesslyn sebisa mungkin ia memendam amarahnya.

Sedangkan yang lain hanya menjadi penonton setia saja, lagipula jika mereka ikut nimbrung yang ada malah semakin rumit.

"Lo udah tahu siapa calonnya?" tanya Siska.

Jesslyn menggeleng pelan. "Belum."

"BEGO!!" teriak mereka semua terkecuali, Velyn dan Elno.

Velyn menggeram kesal. "Berisik! Kalian bisa gak si, kalem dikit jadi orang?!"

"Lagian, ya. Nih, anak otaknya somplak atau gimana? Yakali, mau dijodohin tapi gak tahu calonnya siapa. Dasar aneh!" emosi Jhosua mengebu-ngebu.

Jesslyn menarik napas sejenak, lalu menghembuskannya secara perlahan.

Huft.

"Kata, Mama gua biar itu jadi rahasia. Ya gua diam aja deh," jelas Jesslyn.

Moria menggantungkan ucapannya. "Atau, jangan-jangan--"

"Jangan-jangan, apa?" tanya Elno penasaran.

Mereka semua langsung menatap Elno heran, tumben sekali pria itu merespon perbincangan kali ini.

"Jangan-jangan ... si, Jesslyn mau dijodohin sama om-om berjenggot lagi," ujar Moria dengan serius.

Mereka semua langsung menatap, Moria terkejut seolah tak percaya.

"Menurut gua si, Jesslyn mau dijodohin sama bapak-bapak yang tidak cukup dengan satu istri," feeling Siska.

"Atau ... si Jesslyn mau dijodohin sama duda kaya lagi," celetuk Wisnu.

Mendengar ucapan teman-temannya barusan membuat Jesslyn bergedik ngeri sendiri, bagaimana kalo disalah satu ucapan temannya barusan menjadi kenyataan.

Velyn [SELESAI] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang