Maafkan diriku yang terlalu mengharapkanmu secara berlebihan.
***
Setelah insiden di rumah, Moria tadi. Kini, Velyn dan Elno sedang berada di toko Boneka seperti persyaratan yang, Velyn katakan dan dengan baik hatinya pria itu menuruti.
Sepasang anak muda itu sedang memilih mana boneka yang akan dibelinya, kebanyakan boneka membuat seorang gadis yang bernama, Velyn itu sedikit kebingungan hampir semua boneka yang dipajang di toko ini ia sukai.
"Elno, Velyn bingung mau beli boneka yang mana." Velyn berkata seraya memegang boneka Tady Bear dan Doraemon.
"Pilih yang lo suka," balas Elno.
Gadis itu menatap lirih ke arah boneka yang terpajang di lemari. "Hampir semuanya, Velyn suka."
"Yang paling lo suka!"
"Hmm, harus pilih ya?"
"Iya lah, lo kira gua mau beliin semua boneka yang ada di sini gitu? Ogah banget!"
Gadis itu mendengus kesal. "Ish, pelit amat!"
"Baru aja jadi pacar udah kaya gini. Apalagi kalau jadi istri gua coba, bangkrut kali keuangan!" Elno berkata seolah menyindir.
Mendengar pernyataan yang keluar langsung dari mulut, Elno membuat gadis itu senang tak karuan.
"APA?! ELNO MAU NIKAHIN VELYN?" teriak Velyn heboh.
"Heh! Berisik ogeb, malu-malu'in aja lo!" tajam Elno.
Pria itu langsunng menatap sekeliling toko, untung saja dibagian rak ini hanya mereka berdua jadi tidak begitu malu.
"Tapi, abis lulus sekolah kita nikah dong? Terus pacaran sandiwara selama satu bulan itu gagal kan?" Velyn tersenyum senang seraya memeluk boneka yang dipegangnya dengan erat.
"Gak! Siapa juga yang mau nikah sama lo? Ck! Pede banget lo jadi cewek!" celetuk pria itu sadis.
Raut wajah kecewa tiba-tiba muncul di gadis itu, perkataan kekasihnya barusan sangat-sangat menohok di dalam hatinya.
"Hm ... padahal, Velyn mau banget nikah sama kamu, El. Jadi kapan, Velyn di lamar?"
"Mimpi aja lo sono!"
Deg!
Meskipun sakit rasanya, tapi Velyn masih tetap bisa tersenyum seolah bahagia.
"Oh, Velyn tahu nih. Pasti setelah kelulusan, Elno langsung lamar, Velyn kan? Iya dong pasti. Jangan-jangan ... Elno juga udah cinta sama, Velyn? Astaga, Tuhan terima kasih ternyata perjuangan, Velyn enggak sia-sia selama ini," ujar Velyn heboh dengan raut wajah yang begitu sangat bahagia serta bibir yang tak lepas dari senyuman yang ia terbitkan sendiri.
"Berisik lo! Ini dunia nyata, Lyn. Bukan dunia halu!" tegas Elno, mampu membuat senyuman Velyn memudar seketika.
Namun, Velyn tetap lah, Velyn. Gadis itu tidak akan menyerah sampai di sini, perjuangannya belum sampai puncak kemenangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Velyn [SELESAI] ✓
Teen FictionIni bukan tentang cinta yang sesungguhnya, melainkan tentang cinta sebutuhnya. Tentang gadis yang rela menjadi kekasih sadiwara laki-laki bernama Elno. Di mana gadis itu harus rela mengorbankan perasaannya sendiri, demi keutuhan sandiwara mereka. ⚠...