Ucapan seseorang bisa dipercaya jika ada tindakan dan bukti yang nyata.
-Velyn-
***
"El, lo pulang sama siapa?" tanya Wisnu.
Elno menoleh ke arah Wisnu. "Cewek gua."
"Kalau gitu, kita duluan, Man!" Wisnu mengatakan itu langsung merangkul Jhosua keluar kelas.
Setelah memakai jaket, Elno pun langsung bergegas keluar dari kelas yang dibilang sudah cukup sepi.
Ia pun berjalan dengan santai di koridor, sesekali menebarkan pesonanya terhadap kaum hawa yang sedang berjalan.
Tak lama kemudian ia pun sudah sampai di parkiran, terlihat sekali sekarang sudah ada gadis yang sedang menunggunya di motor hitam kesayangannya, ya siapa lagi jika bukan Velyn.
Jangan heran jika Elno dan Velyn sering tidak akur, tetapi di menit kemudian baikan lagi seperti tak terjadi apa-apa, bingung? Sudahlah biarkan saja, mereka berdua itu aneh.
"Udah lama?" tanya Elno, setelah ia sampai di depan Velyn.
"Lumayan," balas Velyn singkat.
Dengan cepat, Velyn menyingkir dari motor Elno dan pemiliknya pun langsung menaiki motor tersebut seraya menyalakan mesin motor tersebut.
Elno pun mengisyaratkan agar Velyn langsung naik ke motor tersebut, dengan cepat Velyn duduk di boncengan tersebut namun kali ini posisinya beda seperti biasa. Karena, Elno bingung dengan perubahan duduk Velyn ia memutuskan untuk tidak melajukan motornya terlebih dahulu.
"Kok duduknya gitu?" tanya Elno.
"Roknya pendek."
Elno mengangguk paham. "Ya udah, pegangan yang erat."
"Iya."
Velyn pun langsung saja melingkarkan tangan di area perut Elno yang cukup ramping itu, ia juga sebenarnya takut jatuh jika posisi duduknya berbeda dari biasanya.
Setelah Elno merasakan pegangan erat di perutnya, ia pun langsung mengendarai motor itu dengan perlahan keluar sekolahan.
Saat ini jalanan cukup ramai, dan langit yang sedikit mendung di sore hari begitu membuat suasana jalanan sangat sunyi. Hanya terdegar suara kendaran yang berlalu-lalang saat ini.
Hening.
Bahkan, Velyn pun engan sekali membuka percakapan. Rasanya sangat nyaman sunyi di dalam keramaian.
"Tumben diem aja, Lyn?" tanya Elno, memecahkan kesunyian.
"Velyn, capek. Pengen buru-buru cepet sampai rumah."
Brum!
Elno pun langsung saja menancapkan gas nya dengan kecepatan tinggi, membuat Velyn seketika memeluknya dengan erat bahkan posisinya saat ini sangat dekat sekali.
"Ihh, Elno pelan-pelan! Velyn, gak mau mati sekarang!!" kesal gadis itu, masih sama dengan posisi ia memeluk erat badan Elno.
Salah, lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Velyn [SELESAI] ✓
Подростковая литератураIni bukan tentang cinta yang sesungguhnya, melainkan tentang cinta sebutuhnya. Tentang gadis yang rela menjadi kekasih sadiwara laki-laki bernama Elno. Di mana gadis itu harus rela mengorbankan perasaannya sendiri, demi keutuhan sandiwara mereka. ⚠...