Extra Part 2

9.4K 415 219
                                    

-Komen disetiap paragraf-

Malam pun tiba, saat ini Moria dan Wisnu sedang asik bercanda gurau di rumah miliknya hasil dari pernikahan mereka berdua.

Mereka berdua sedang duduk di sofa empuk yang ada di ruang tamu, seraya menonton televisi dan memakan camilan ringan untuk pelengkap nonton.

"Yang? Aku jadi inget pas masa kita SMA, masa di mana kita mencari jati diri masing-masing. Aku sempat gak nyangka kalau kita akan bersama-sama sampai pelaminan dan ternyata kamu adalah jodoh aku," kata Wisnu seraya tersenyum manis.

Moria menghela napas sejenak. "Masa SMA kita terlalu menyakitkan kalau di ingat-ingat," lirih wanita itu dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Kebiasaan deh cengeng," celetuk Wisnu saat melihat mata istrinya yang siap untuk menangis.

"Aku gak cengeng! Aku cuman gak rela dan gak suka sama takdir yang menimpa sahabat aku yaitu si, Velyn. Dia yang berjuang mati-matian buat dapetin cinta si, Elno. Cowok yang gak tahu diri itu! Dia bahkan sempat di cap cewek gak benar karena ngejar-ngejar cowok, sampai akhirnya mereka pacaran. Aku sama, Siska waktu itu bingung. Kenapa tiba-tiba mereka bisa pacaran dalam waktu singkat? Saat semuanya kebongkar apa yang kita dapat? Ternyata mereka hanya pacaran sandiwara, apa menurut kamu itu lucu?!" lirih Moria dengan air mata yang sudah mengalir di pipinya dengan lancang.

Wisnu dengan perlahan berusaha mengusap air mata yang sudah lolos di pipi istrinya. "Aku tah-"

Moria memotong ucapan suaminya dengan lancang. "Aku muak, yang! Aku muak sama semuanya, aku muak sama keharmonisan keluarga, si Jesslyn dan Elno. Aku capek berpura-pura baik di depan mereka! Kebahagian mereka yang menyebabkan sahabat aku, Velyn ninggalin kita semua!!" murka Moria sudah di ujung batas, dengan kasarnya wanita itu menghapus air mata yang mengalir di pipinya dengan kasar.

"Sayang! Gak boleh bicara kaya gitu," tegur Wisnu menggenggam tangan istrinya agar wanita itu bisa tenang.

"Kenapa?! Aku udah jujur sama kamu, yang. Aku gak suka sama pernikahan mereka berdua! Si, Elno-- sahabat kamu itu yang buat si, Velyn tergila-gila sama dia, dan si Jesslyn ... aku benci sama wanita itu!!"

Wisnu mengehela napas sabar. "Ini semua sudah takdir. Kenapa kamu jadi nyalahin sahabat aku si, Elno sama si Jesslyn?"

"Kamu ngebela mereka berdua? ... Iya?!"

"Aku gak ngebela siapa-siapa, yang! Aku gak suka aja kamu terlalu memojokkan, seolah-olah sahabat aku yang salah."

Moria tertawa hambar, melepaskan genggaman tangan dari suaminya. Wanita itu langsung menatap, Wisnu dengan sinis.

"Asal kamu tahu, aku dari dulu memang gak suka sama sahabat kamu itu! Apalagi si, Jesslyn. Semenjak kedatangan wanita pelakor macam dia! Dari itu penderitaan si, Velyn dimulai. Bagi aku, si, Jesslyn wanita busuk yang pernah aku temui di dunia ini!" tajam Moria dengan kata-kata pedas.

"Dari hal kasih sayang Ibu kandung, Velyn-- sampai orang yang Velyn, cintai. Wanita itulah yang mendapatkannya! Velyn yang berjuang dan gadis itu pula yang dibuang, apa menurut kamu itu adil?! Satu lagi, jangan paksa aku buat suka dengan pernikahan mereka berdua!" lanjut wanita itu dengan sorot mata tajam, langsung berdiri dari duduknya hendak pergi.

Namun, dengan cepat Wisnu menahan Moria dengan mencekal tangan wanita itu agar tidak pergi. "Mau ke mana?" tanya lelaki itu lembut.

"Ke atas!" sentaknya.

"Duduk dulu, aku gak mau kamu marah-marah lagi. Kita bicarakan ini baik-baik," kata lelaki itu langsung menarik tangan istrinya agar terduduk kembali di sofa.

Velyn [SELESAI] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang