⚠Hati-hati bacanya takut tekanan batin⚠
Happy Reading!
Tiga tahun kemudian ....
"Sayang bangun! Ish ... jangan peluk-peluk gini kasihan dede bayi-nya kedempet sama tangan kamu!" teriak wanita yang sedang dipeluk suaminya itu diatas kasur.
Bukannya bangun pria itu malah semakin erat melingkarkan tangannya itu diperut sang istri.
"Bentar yang aku masih ngantuk, lagian debay-nya juga gak protes aku peluk gini."
Wanita itu dengan kasar menepis tangan suaminya sendiri, ia sudah geram dengan kelakuan manja sang suami yang semakin hari seperti anak kecil.
"Bangun gak?! Atau mau aku siram muka gantengmu itu pakai air panas yang masih mendidih?!" ancam wanita itu, setelah lepas dari dekapan sang suami.
Mendengar ancaman sang istri membuat pria itu langsung terlonjat bangun dari tidurnya. "Dasar bumil! Untung istri, coba kalau bukan. Udah gua depak kali dari sini!" gumam pria itu kesal.
Wanita itu menggeram kesal mendengar penuturan kecil dari sang suami, tidak tahu saja jika seorang bumil pendengarannya lebih tajam dari biasanya.
"Kamu ngatain aku?!"
"Astaga! Udah yang masih pagi, jangan nyari keributan gak baik tahu."
Oh, rupanya pria dihadapannya saat ini sedang membangunkan Macan tidur. Lihat saja, hormon bumil sama menyeramkannya dengan cewek PMS.
"Ayo mau ribut di mana? Aku gak takut sama kamu," cuek wanita itu.
Pria itu tersenyum jahil. "Serius kamu mau ribut sama aku?"
"Iyalah, kamu pikir aku cewek lemah apa?!"
Lagi dan lagi pria itu tersenyum jahil kearah istrinya itu. "Jangan ribut, mending juga tempur. Gimana, kamu setuju gak?"
"Oke, mari tempur! Mau di mana? Atur lokasi," wanita itu turun dari kasur bersiap-siap mengamil senjata.
Melihat istrinya turun dari kasur membuat pria itu langsung tersenyum sinis.
"Kamu mau kemana yang?"
"Mau ambil senjata buat tempur!" sinisnya.
"Sini dulu deh," suruh pria itu, dengan bodoh istrinya itu menurut menghampiri suaminya.
Pria itu menatap wanita yang sudah sah menjadi istrinya sejak tiga tahun yang lalu, wanita yang sangat ia cintai dan sayangi.
"Kamu mau tahu gak kita akan tempur di mana?" tanya pria itu, dibalas gelengan kepala dari wanitanya.
Pria itu mendekatkan tubuhnya kearah istrinya, ia sedikit mencondongkan tubuhnya. "Kita akan tempur di kasur sayang," bisik pria itu seperti menggoda.
Wanita itu mendorong dada bidang milik suaminya. "Berani kamu mesum pagi-pagi, jangan harap nanti malam kamu dapat jatah!"
"Ampun Buk, Bos!" hormat pria itu.
"Cepet mandi! Hari ini kamu ada kuliah pagi," perintahnya, itu adalah salah satu bentuk perhatian yang sering wanita itu berikan untuk suaminya.
Cup!
"Hari ini aku ijin gak masuk kuliah! Mau berduaan sama kamu, siang teman-teman aku mau ke sini. Jangan lupa siapin camilan kaya biasa!" teriaknya berlari kearah kamar mandi, setelah dengan lancang mengecup pipi sang istri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Velyn [SELESAI] ✓
Подростковая литератураIni bukan tentang cinta yang sesungguhnya, melainkan tentang cinta sebutuhnya. Tentang gadis yang rela menjadi kekasih sadiwara laki-laki bernama Elno. Di mana gadis itu harus rela mengorbankan perasaannya sendiri, demi keutuhan sandiwara mereka. ⚠...