8

52 5 0
                                    

Semua yang akan terjadi itu merupakan sebuah misteri yang akan terpecahkan ketika semua sudah terjadi
'ANA'

Biasa dah quotes ga nyambung

• • •

Kegiatan reor terus berlanjut, mereka semua sudah kembali ke lapangan setelah shalat isya'. Kemudian mereka semua diperintahkan untuk menuju aula besar sekolah untuk makan malam. Lalu semuanya bergegas lari namun tetap dalam barisan. Namun sebelumnya telah terjadi sebuah kekacauan ketika di lapangan tadi

Flashback on

"Adik-adik hari ini ada yang naik motor sendiri ke sekolah ? Lebih baik jujur daripada nanti nyesel", kata Mukti santai

Semua diam... Di sisi lain Fatimah dan Bibil serta Maula gelisah akan jujur atau tidak. Mereka berpikir selama beberapa menit, sebelum pada akhirnya mereka mengakuinya.

"Sa.. Saya Mas", jawab Bibil pada akhirnya

"Saya juga Mas", giliran Maula yang menjawab

"Sa..saya juga", akhirnya jawab Fatimah setelah mengumpulkan keberanian, karena Fatimah itu penakut.

"KALIAN TAHU PERATURANNYA ?", tanya Kresna

"I.. Iiiyaa tahu, Mas", jawab mereka bertiga serentak

"LALU KENAPA KALIAN MASIH NEKAT BAWA MOTOR SENDIRI ?", nadanya naik satu oktaf

"Maaf, Mas saya rumahnya jauh ngga ada yang nganter", jawab Bibil

"Maaf, Mas saya bareng Bibil", jawab Fatimah

Maula masih terdiam memikirkan alasan yang tepat

"LALU KAMU MAULA, KENAPA ?", tanya Mukti

"Ngga ada yang nganter, Mas. Rumah ngga ada orang", jawab Maula

"Kan bisa naik ojek online", nada Mukti sedikit turun

"Maaf, Mas. Uangnya bisa buat keperluan lain pikir saya", jawab Maula

"Yaudah, sekarang mana kunci motor kalian", tanya Mukti

"Di dalem kelas, Mas", jawab mereka

"Sekarang ambil ! Cepat ga pake lama, lari buruan !", perintah Kresna

"Iya, Mas" , kemudian ketiganya berlari

Setelah mengambil kunci mereka berlari menuju lapangan lagi

"Ini, Mas", Bibil dan Maula menyerahkan kunci motornya, sedangkan Fatimah tidak karena dia hanya penumpang

"YAUDAH KALIAN TERIMA KONSEKUENSINYA YA, MOTOR KALIAN GATAU DIMANA, HELM KALIAN JUGA, KUNCI MOTOR JUGA GATAU POKOKNYA !", tegas Mukti

Mereka bertiga hanya bisa diam, sebenarnya mereka tau pasti motornya dikembaliin, ini cuma buat melatih mental saja, tapi tetap saja rasanya takut terlebih lagi malu dengan teman-teman yang lain.

Sambil berjalan menuju aula besar, mereka berbincang.

"Bil, gimana nih motornya ?", tanya Fatimah khawatir

Rasa yang Tak BerujungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang