13

31 5 0
                                    

Pertemanan bagiku hanyalah semu, tapi tidak dengan persahabatan
'ANA'

Halo balik lagi nih. Selamat datang di part ini, semoga suka 👻👻

✨✨✨

SMA PELITA BANGSA

Kegiatan reor sudah berakhir, saatnya menghadapi hari Senin. Hari yang dianggap menyebalkan oleh kaum pelajar karena pada hari tersebut kita dijemur di bawah teriknya matahari.

Hari ini Fatimah bangun kesiangan, bahkan dia berangkat dari rumah pukul 06.40 WIB. Tapi dia bersyukur karena pagar belum ditutup tapi sayangnya semua sudah berbaris di lapangan. Dan lebih disayangkan lagi, dia akan tambah terlambat karena harus memarkirkan motor diantara lautan motor yang sudah terparkir.

Setelah bersusah payah akhirnya Fatimah bisa memarkirkan motornya dengan cantik, dia berlari menuju koridor yang berada di sisi lapangan dan meletakkan tasnya di koridor depan kelas XII IPA 10.

Mana lagi barisan kelasku ? gini banget dah nasib hari Seninku. Untung ini sekolah kaga ketat banget. Batin Fatimah

Setelah mengedarkan pandangan, matanya berbinar dan berlari menuju barisan tersebut

"WOI", kata Fatimah

"Astagfirullah gila ya"

"Emang gatau malu ni Fatimah"

"Dah telat teriak lagi"

Itu sahutan teman-teman Fatimah sebelum upacara dimulai

"Hehe maap ya teman-teman aqoh yang cantiq dan baiq", jawab Fatimah alay

"Hm", hanya deheman yang terdengar

Upacara dimulai

"Eh, Syif capek banget nih aku", keluh Fatimah

"Lah kenapa capek ? Barusan aja mulai upacaranya, belom ada 10 menit", kata Syifa

"Ih kan aku capek, kemaren abis reor. Terus tadi juga kan abis lari-lari", jelas Fafa

"Oh iya aku lupa Fa, hehe maklumlah"

Selang beberapa menit

"Fa, ini sumpah panas gila, gakuat", kata Syifa sembari menutupi wajahnya karena takut sinar matahari

"Idih pinis kinipi biri iji dimilii", ucap Fafa menirukan jawaban Syifa tadi

"Ini tu beneran woi", kata Syifa

"Hm iya iyah. Tumbenan panas banget kaya gini", jawab Fafa

Assalamu'alaikum Wr. Wb

Yang terhormat Bapak Ibu guru serta karyawan SMA PELITA BANGSA
Yang bapak banggakan anak-anak kelas X, XI, dan XII

Marilah kita panjatkan puji syukur Alhamdulillah karena berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa kita semua dapat mengikuti upacara dalam keadaan sehat wal'afiat . . . . . . . .

"Duh ini bapak kepsek kapan selese nyerocosnya, Syif ? Suruh diem sono udah pegel banget ini"

"Hush yakali aku merintah kepsek, bisa-bisa ditendang dari sekolah ini"

Cukup sekian yang dapat Bapak sampaikan kurang lebihnya mohon maaf

Wassalamu'alaikum Wr. Wb

Setelah menjawab salam, seluruh siswa bertepuk tangan. Entah apa gunanya tepuk tangan itu

Alhamdulillah setelah berdiri 1 abad

Rasa yang Tak BerujungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang