12

31 5 0
                                    

Hal bagus itu perubahan dari buruk. Bukankah benar ? Lihat saja kupu-kupu 🦋
'ANA'

Ya mungkin kalian bosan lihat yang marah-marah terus, jadi sabar dulu ya, ingat quotes di atas 👻

✨✨✨

Saat ini mereka telah berkumpul di lobby sekolah untuk melaksanakan jelajah malam yang sebelumnya itu diawali pemanasan dengan pembayaran hutang seri.

For your information, jelajah malamnya disini tuh jalan sendiri-sendiri seperti rute yang sudah diberitahu oleh Laili ---kakak kelas, sedang kakak kelas yang lain sedang menyiapkan kejutan pastinya. Di sini ada 2 pos yang harus dikunjungi tentunya. Dan coba kalian bayangkan saja berjalan di koridor sekolah dengan penerangan hanya korek senter karena seluruh lampu di lingkungan sekolah dipadamkan. Kalo aku sendiri pasti takut nih

"Jangan lupa ya selalu salam dan sebut nama biar kita tahu kalian itu dimana", kata Laili

"Iya, Mba"

"Sebelum dimulai apa disini ada yang ga berani ikut ?", tanya Laili

"Emm. . . Saya Mba", kata Pratiwi sambil tunjuk tangan

"Alasannya ?"

"Karena saya itu suka kaget Mba dan kalo kaget itu pasti sesak napas", jelas Pratiwi

"Oke, Pratiwi kamu bisa ikut anggota PMR, ada yang lain ?", kata Laili dan kemudian anggota PMR membawanya karena tidak mungkin dia ikut jelajah malam bisa bisa mati muda karena sesak napas ga ketulungan.

"Ngga, Mba", jawab mereka serempak

"Yaudah langsung aja, yang pertama silahkan Jati bisa jalan terlebih dahulu sesuai rute", kata Laili

Jati terlihat kaget, jujur saja dia takut tapi ya dia pura pura aja berani karena dia sangat gengsi masa iya laki-laki penakut. Hingga setelah beberapa menit, ada suara teriakan dari arah parkiran atas yang diyakini teman-temannya itu adalah suara Jati dan memang benar itu Jati

"WO WO WO", suara kaget dan pasti itu Jati. Yang lain penasaran pasti kenapa Jati teriak-teriak. Sedangkan Jati yang kaget pun berlari kencang meninggalkan parkiran atas dengan nafas yang terengah-engah tentunya.

Fatimah POV

Aku daritadi menunggu giliran, karena aku sudah takut. Dan Mba Laili tidak segera memanggilku, dan hanya tersisa 4 orang lagi. Aku, Bibil, Maula, dan Putra.

Giliranku itu 2 dari terakhir karena yang terakhir Maula. Aku mulai berjalan sesuai rute melewati koridor sekolah dan mengarah ke perpustakaan hanya dengan penerangan korek senter.

"Permisi, Fatimah mau lewat", nah itu kata-kata wajib yang harus dikatakan agar yang lain tahu keberadaan kita.

Sampai di depan perpustakaan ternyata ada Mas Afif ya tentu dia pos 1, aku pun menghampirinya dan tidak sengaja melihat kumpulan co-card teman-temanku di dalam kardus. Ini pasti buat drama lagi, kataku dalam hati

"Sini dulu, sekarang kamu pilih Co-card atau senter ?", tanya Mas Afif to the point

"Senter", jawabku

Rasa yang Tak BerujungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang