10

32 4 0
                                    

Hidup itu benar benar sulit. Tapi sulit itu tak benar benar hidup
'ANA'

Haha apaan dah gamutu banget tuh di atas 👻

✨✨✨

Semua kelas 10 dan 11 telah sampai di aula besar. Mereka berjalan terlebih dahulu meninggalkan kakak kelas mereka. Di aula ternyata makanannya belum habis, anak laki-laki terlihat begitu berusaha karena mereka sudah kenyang. Terlebih makanannya terasa basi. Lalu mereka menghampiri lingkaran para lelaki tersebut.

"Mana kakak kelasnya ? Ko gaada ? Mereka pulang beneran ? Kalian gagal ?", cerocos Maula

"Ih satu satu kenapasih", kata Bibil

"Yaudah gih jawab", timpal Putra

"Tunggu aja kakak kelas masih di parkiran ngembaliin kendaraan", jawab Tosa

"Yaudah yuk bantuin makan", ajak Bibil

"Skuy", jawab mereka serempak

Setelah beberapa menit, terlihatlah Awan menuju mereka

"Ko belum abis dek ?", tanya Awan santai

"Maaf, Mas. Ini makanannya udah agak basi, kami daritadi udah gakuat karena kekenyangan juga", jujur Putra

"Masa sih ?", tanya Awan memastikan

"Iya, Mas", jawab mereka serentak sambil menghentikan makan

"Yaudah gih di buang di tempat sampah, keburu kakak yang lain liat", perintah Awan

"Beneran Mas ? Ngga ngeprank kan ? Ntar dibuat masalah lagi !", cerocos Fatimah

"Iya beneran, percaya sama aku", jawab Awan meyakinkan

Alhamdulillah ya Allah Mas Awan baik banget. Batin Fatimah

Ya Allah Mas Awan makin ganteng deh. Batin Aurel

Baik bener padahal masih reor ini. Batin Yuda

Ihh makin sayang deh. Batin Pratiwi

"Alhamdulillah, yaudah yok buruan buang. Yang cowok bantuin aku buang ini", kata Putra

"Iya yok", jawab yang cowok serempak

Kemudian setelah membuang makanan tersebut, mereka kembali duduk melingkar.

Beberapa menit kemudian kakak kelas yang lain sudah tiba di aula.

"Dek, sekarang kalian ambil slayer ya", perintah Kresna

"Jangan pake lama ya, buruan ambil langsung balik lagi ke aula", sambung Mukti

"Jangan lupa tetep baris dan rapi", kata Awan

"Iya, Mas", jawab mereka serentak

Lalu mereka bergegas lari dalam barisan dan menuruni tangga menuju ruang kelas dimana barang mereka berada.

Sesampainya di kelas, mereka langsung menuju tas masing-masing untuk mengambil slayer. Tak lupa sebelumnya melepas alas kaki karena kan di dalam kelas sudah bersih dan diberi tikar untuk tidur nanti malam.

Rasa yang Tak BerujungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang