18

15 2 0
                                    

Semua pertemuan itu tidak pernah terduga sedetikpun
'ANA'

Halo Jangan lupa vote comment ya, dan perkenankan cerita ini untuk berada di library kalian ❣️

✨✨✨

Fatimah masih menggantung ucapannya dan dikerumuni oleh Reivan, Davino, serta satu temannya yang ternyata bernama Berlino

"Ih jadi gimana Mba ?", tanya Davino

Fatimah diam beberapa saat

"Hmm", kata Fatimah

"Apaan si malah hm", ketus Reivan

"Sabar napa si ?", kata Fatimah ngegas

"Jadi gimana ?", tanya Davino lagi

"Iya iya, kelas kalian menang, ntar kalo kelas kalian dipanggil langsung kesini jangan sampe didiskualifikasi", kata Fatimah dengan satu tarikan nafas

"WAH YEEYY, MAKASI MBA", kata Berlino, wah ni orang bisa ngomong ternyata

"Ya", jawab Fatimah singkat, padat, jelas

"Etdah jutek amat", gumam Reivan yang masih bisa terdengar oleh Fatimah

"Hah ? Apa kamu bilang ?", tanya Fatimah ngegas

Buset ngegas mulu ni orang. Batin Reivan

"Ga ngomong apa-apa, wlee", kata Reivan sambil menjulurkan lidahnya dan berlalu

"Hih awas kamu", teriak Fatimah

Tapi Reivan terus berlalu menghiraukan Fatimah

Ih dasar cowok nyebelin ! Adek kelas pula ! Batin Fatimah berteriak

Fatimah akhirnya bergegas untuk melanjutkan perlombaan sambung menyambung karena peserta sudah hadir. Tinggal 19 kloter lagi tapi itu belum termasuk dengan semifinal dan final

Setelah semua terlewati, tibalah saatnya semifinal sebelum final. Kelas Reivan termasuk salah satu yang lolos, dan mereka terus berlomba hingga bisa masuk final.

Saat ini akan terlaksana final, dan kalian tahu ? Tosa baru saja datang. Fatimah langsung mengintrogasi Tosa karena Amel sedang pergi jadi dia sendiri.

"Tosa, kamu kenapa baru dateng ? Ini udah jam berapa", kata Fatimah agak keras

"Suka suka lah", jawab Tosa

"Suka-suka katamu ?"

"Iyala suka-suka"

Fatimah diam dan berlalu, dia mau emosi meluapkan amarah namun tak bisa. Kemudian Amel baru saja muncul dari pintu aula dan langsung menghampiri Fatimah

"Noh Tosa udah dateng", kata Fatimah

"Mana wei mana ?", jawab Amel

"Gatau tuh ilang lagi mungkin"

Lalu Fatimah menceritakan kalau dia sudah bertanya kepada Tosa beserta jawaban yang ia dapat

Rasa yang Tak BerujungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang