Siapa pria normal yang akan menolak dengan pesona kecantikan paripurna milik Irene, apalagi gadis itu sendiri yang menawarkan dirinya secara langsung untuk menemani tidur.
Tentu jawaban Jaehyun dalam hati, " Kuylah ga pake lama, lima ronde juga kuat. " tapi entah kepada Irene jawabannya malah,
" Kenapa? Kamu takut? " tanya Jaehyun, Irene mengangguk,
" Tapi kalau kamu ga mau yaudah gapapa. "
" Yaudah ayo aku temenin kamu sampai kamu tidur. "
Lalu Jaehyun pun masuk ke kamar itu bersama Irene, Jaehyun duduk di pinggir kasur, sedangkan Irene tidur disampingnya memeluk guling.
" Aku punya panic attack, semenjak ditinggal Mama waktu kecil hampir setiap saat aku merasa khawatir akan sesuatu, seperti kalau mau ujian, ditempat gelap, apalagi kejadian disini ya ampun rasanya seperti nightmare. " jelas Irene,
" Iya aku tau, tenang aja aku bakal temenin kamu Rene. "
" Makasih ya, ternyata kamu baik banget, awal ketemu kamu aku jutek banget, maaf ya. " sesal Irene,
" Gak papa, santai aja, jujur kamu adalah satu satunya cewek yang nggak mau kenal sama aku loh, selama ini cewek malah banyakan yang minta kenalan duluan sama aku. " ujar Jaehyun bangga,
" Oh ya? Tapi kamu emang menarik si, kamu juga typeku tapi sayang.. "
" Sayang kenapa? "
" Aku udah punya pacar, ah ngomong ngomong pacar, aku boleh pinjem HP kamu? "
" Oh jadi dia udah punya pacar. " batin Jaehyun,
" Boleh nggak? " tanya Irene lagi karena tak ada jawaban dari Jaehyun,
" Boleh nih, emang HP kamu kemana? " tanya Jaehyun seraya memberikan ponsel itu pada Irene,
" Jatoh tapi jatuhnya gatau dimana soalnya kamu tau sendiri gimana keadaanku disini. "
Setelah menggenggam ponsel Jaehyun, Irene malah menangis dan Jaehyun semakin bingung tak mengerti,
" Loh kenapa? "
" Aku gak hafal nomornya dia, pasti dia kecewa sama aku, seharusnya aku udah ketemu sama orangtuanya, gimana ini kalau Jinyoung jadinya dijodohin sama prawan desa pilihan emaknya.. huaa... " rancau Irene sambil kembang kempis hidungnya lalu mewek,
" Aduh kenapa si malah nangis lagi? Udah gapapa, nanti juga besok ketemu dan kamu bisa jelasin semuanya. " nasihat Jaehyun,
" Hohoho tidak semudah itu ferguso, orangtuanya itu kolot banget, perasaanku gak enak nih Jae, kalau dia dijodohin terus gimana? Aku kudu ottoke? "
" Yaudah si kan ada aku. " ujar Jaehyun keceplosan,
" Alah bacot. " kata Doyoung tiba tiba saja berdiri di depan pintu kamar dengan tatapan seram untuk Jaehyun layaknya demit yang akan menghantui manusia jahanam,
" Astaga Tuhan!!! Doyoung!! " pekik mereka kompak,
" Lo ngapain si? Nguping ya? "
" Nggak, gue abis pipis, dah ah ngantuk mau tidur lagi. " kata Doyoung lalu langsung ngorok santuy,
" Yaudah ayo cepet tidur Ren, udah malem, besok kita perlu siapin tenaga. " perintah Jaehyun,
Dan akhirnya Jaehyun pun menemani Irene hingga tertidur, ia menatap gadis itu lekat, sungguh cantik saat ia terlelap beda dengan gadis yang selama ini ia tiduri, wajahnya aib banget saat tidur, setelah tau Irene nyenyak, ia pergi keluar kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
La Rouge ✔
FanfictionCOMPLETED Irene X Jaehyun Irene berfikir nasibnya buruk bertemu Jaehyun pria yang penuh pesona.