La Rouge 12

609 79 13
                                    

Hnnggg sider bisulan..

Masih terdiam, Jisoo diam menanti jawaban Jinyoung, wajahnya sudah memerah karena malu, takut ditolak tapi dia juga sudah siap jika ditolak, karena yang penting bagi Jisoo dia sudah berusaha menyatakan perasaannya, selanjutnya terserah.

Kalau Jinyoung jawab iya bagaimana nanti saat Irene pulang, tapi Irene juga tak tau kapan akan pulang, nihil kabar dan kalau dia jawab tidak pasti Jisoo akan malu sekali.

" Kenapa kamu harus pamit? Dan menurutmu aku harus jawab apa Sooya? " tanya Jinyoung bersungguh sungguh,

Rasanaya Jisoo seperti sedang menghadapi test psikologi, tes wawancara, testosteron dan berbagai tes lainnya.

" Karena aku bukan pelakor, jadi aku pamit, dan buat pastikan apa Oppa punya rasa sama, jadi aku harap jawabannya iya. " jawab Jisoo malu,

Skakmat!

Jisoo benar, Jinyoung memang sedikit mempunyai rasa pada gadis itu, sedikit ya, mungkin bisa lebih kalau keduanya mengenal lebih jauh lagi satu sama lain.

Apakah berbahaya, playing with fire? Pikir Jinyoung,

" Araseo. "

" Nde? "

" Baiklah, kalau itu maumu, kamu bisa menyukai Oppa sebanyak yang kamu mau. "

" Oke, beri aku waktu satu minggu saja dan aku akan buat Oppa menyukaiku juga. " pinta Jisoo,

" Seminggu? "

" Ya! " Jawab Jisso,

Dan Jinyoung mengangguk pasrah, sedangkan Jisoo sendiri sudah merasa menang, karena menurutnya dengan Jinyoung berkata Ya saja sudah cukup membuktikan kalau pria itu menyukainya, jadi Jisoo hanya perlu meyakinkannya saja kan?

***

Jaehyun, Irene dan Doyoung sudah bersiap, mereka kini berada di depan villa, berpamitan dengan ibu cerewet nan cantik itu,

" Besok lagi nginep sini ya kalau di Bali, ini ibu kasih oleh oleh. "

" Apa ini Bu? "

" Itu cuma gelang couple aja, Ibu harap kalian terus pakai itu ya sampai tua nanti. Ini simbol supaya kalian langgeng sampai Kakek Nenek." Jawab Bu Marsinah iya singkatan dari Maria Siti Yonnah,

" Amin. " celetuk Doyoung, Irene dan Jaehyun malu malu eek pus gitu,

***

Kini Irene dan Jaehyun sudah berada di dalam mobil di dekat taman, menunggu kabar dari Doyoung yang sudah berangkat memberi tahu Sehun dan kawanannya.

" Mudah mudahan lancar ya, kamu udah pakai rompinya kan? " tanya Jaehyun lagi sambil mengetuk-ketuk kemudi dengan jari telunjuknya,

" Sudah. " jawab Irene,

" Jangan panik ya, santai aja. " kata Jaehyun sambil mengusap punggung tangan Irene,

" Kayanya kamu deh yang panik. " kata Irene karena melihat keringat yang mengucur di dahi Jaehyun,

" Nggak koq, kata siapa panik? " elak Jaehyun,

Gadis itu tersenyum lalu meraih tisue dan mengusap peluh yang membasahi wajah pria itu, Irene tersihir untuk beberapa detik menatap ketampanan Jaehyun, kulitnya benar benar sehat dan bersih, seperti kulit bayi.

" Apakah dia blasteran korea surga? Atau dulu emaknya ngidam serbuk berlian. " tanya Irene dalam hati,

Sampai tak sadar bahwa lengan kokoh pria itu meraih tangannya, lalu menatapnya bingung,

La Rouge ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang