Note: If you're enjoying a story part, let me know by voting for it.
Thank You
Hembusan nafas berat dan putus asa, terdengar beberapa kali bersahutan di antara keheningan. Dua mulut yang membisu, memilih mengantarkan dua manusia yang saling berhadapan dalam keheningan. Perasaan tak percaya, putus asa, kebingungan, dan kekhawatiran banyak mendominasi keduanya.
Aku dan juga Hong Bin.
"Kita bicara di dalam."
Kata itulah yang terakhir kali keluar dari mulut Hong Bin, sebelum akhirnya ia mendaratkan dirinya di sofa ruang tengah rumahku dan membisu dalam keheningan. Rasa takut kini kembali mendominasiku. Aku mengingat bagaimana perintahnya terakhir kali terdengar begitu datar dan menuntut.
Aku salah.
Aku yakin, ia telah mendengar perdebatanku dengan Jeong Han terakhir kali sebelum akhirnya pria itu pergi dari rumahku. Mereka saling mengabaikan satu sama lain, meskipun mereka tahu keberadaannya hadiri disana. Mereka sempat saling bertatapan, hanya saja tatapan mereka berbeda dengan hari-hari sebelumnya.
Mereka marah dan ada rasa tidak suka yang tersirat di mata keduanya.
Aku sadar, akulah yang telah membuat situasi keduanya seperti ini.
Lagi, aku mendengar suara hembusan nafas kasar dari Hong Bin yang tengah mengusap wajahnya. Aku nyaris menangis karena rasa takut, beserta pikiranku yang mulai kacau. Takut ketika Hong Bin membuka mulutnya, ia akan membuatku berada dalam situasi yang menyudutkanku.
Meskipun aku tahu, hal itu pasti akan terjadi.
"Kau menyukainya." Tutur Hong Bin memecah keheningan. Ia mendengus, "Kau mencintainya. Benar, kan?" Tanyanya meminta kebenaran dariku, dengan mata yang kini menandangku seakan begitu menuntut.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNRESTRAINED || Yoon Jeong Han
Fanfiction[𝘊𝘖𝘔𝘗𝘓𝘌𝘛𝘌𝘋] "𝘒𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘪𝘯𝘪 𝘥𝘪 𝘢𝘯𝘵𝘢𝘳𝘢 𝘬𝘪𝘵𝘢, 𝘢𝘱𝘢 𝘱𝘦𝘳𝘭𝘶 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘬𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘴𝘶𝘢𝘵𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘯𝘢𝘮𝘢𝘬𝘢𝘯 '𝘬𝘦𝘯𝘤𝘢𝘯' 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘳𝘦𝘮𝘢𝘫𝘢?" "𝘛𝘢𝘱𝘪 𝘢𝘬𝘶 𝘪...