#19

5.2K 697 156
                                    

Note: If you're enjoying a story part, let me know by voting for it.


Thank You





Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Hembusan nafas berat dan putus asa, terdengar beberapa kali bersahutan di antara keheningan. Dua mulut yang membisu, memilih mengantarkan dua manusia yang saling berhadapan dalam keheningan. Perasaan tak percaya, putus asa, kebingungan, dan kekhawatiran banyak mendominasi keduanya.


Aku dan juga Hong Bin.


"Kita bicara di dalam."


Kata itulah yang terakhir kali keluar dari mulut Hong Bin, sebelum akhirnya ia mendaratkan dirinya di sofa ruang tengah rumahku dan membisu dalam keheningan. Rasa takut kini kembali mendominasiku. Aku mengingat bagaimana perintahnya terakhir kali terdengar begitu datar dan menuntut.


Aku salah.


Aku yakin, ia telah mendengar perdebatanku dengan Jeong Han terakhir kali sebelum akhirnya pria itu pergi dari rumahku. Mereka saling mengabaikan satu sama lain, meskipun mereka tahu keberadaannya hadiri disana. Mereka sempat saling bertatapan, hanya saja tatapan mereka berbeda dengan hari-hari sebelumnya.


Mereka marah dan ada rasa tidak suka yang tersirat di mata keduanya.


Aku sadar, akulah yang telah membuat situasi keduanya seperti ini.


Lagi, aku mendengar suara hembusan nafas kasar dari Hong Bin yang tengah mengusap wajahnya. Aku nyaris menangis karena rasa takut, beserta pikiranku yang mulai kacau. Takut ketika Hong Bin membuka mulutnya, ia akan membuatku berada dalam situasi yang menyudutkanku.


Meskipun aku tahu, hal itu pasti akan terjadi.


"Kau menyukainya." Tutur Hong Bin memecah keheningan. Ia mendengus, "Kau mencintainya. Benar, kan?" Tanyanya meminta kebenaran dariku, dengan mata yang kini menandangku seakan begitu menuntut.


UNRESTRAINED || Yoon Jeong HanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang