Note: If you're enjoying a story part, let qme know by voting for it.
Thank you
"Jika aku mengatakan, kalau aku jatuh cinta kepadamu juga, bagaimana?"
Nafasku sempat terhenti untuk sepersekian detik. Mataku bahkan tak mampu berkedip dan menatap si pemilik suara yang tengah menatapku dalam diamnya. Bayang-bayang kebahagiaan akan perandaian yang baru saja ia lontarkan untukku, kini berhasil memacu degup jantungku yang semakin menjadi.
Hal yang kuinginkan, terucap begitu saja dari bibirnya walau hanya sekedar perandaian. Aku tak mampu membaca air wajahnya saat ini. Menjadi teka-teki, aku tak tahu menahu apakah ia mengatakannya sebagai suatu pembenaran atau hanya tetap dalam perandaian.
Ekspektasi yang kuinginkan dari sosoknya, begitu mendominasi isi kepalaku. Sesaat aku terbuai kembali, berharap ia membenarkan perkataannya.
Aku ingin ia jatuh cinta kepadaku.
Tapi jika benar kalau itu hanyalah angan dibalik kalimat perandaiannya. Realita pahit bahwa ia hanya melontarkan kalimat itu tanpa adanya rasa bersalah, membuatku yakin akan rasa sakit ketika aku harus menerimanya dengan lapang dada.
Aku tak rela, tetapi aku harus merelakannya.
Karena ia milik wanita lain, bukan milikku.
"'Jika?'" Tekanku pada sepenggal kata yang ia ucapkan tadi. Aku tersenyum tipis sedikit dipaksakan, "Kalau yang kau katakan 'Jika' belum tentu pertanyaanmu dibenarkan, kan?" Tanyaku kembali kepadanya dan ia tak bergeming tetap memandangku dalam diam.
Kedua tanganku kuletakan di atas meja dan kemudian kutopangkan daguku masih memandangnya, "Jika itu tidak benar, jangan katakan omong kosong lagi, dan menjauhlah dariku. Tapi jika itu benar, jangan katakan lagi untuk kedua kalinya dan tetap menjauhlah dariku." Kataku sedikit menegaskan setiap kalimat yang kutujukan untuknya.
Tak ada kesempatan, sekalipun itu benar maka aku tetap tak bisa memberinya celah untuk berada di kehidupanku lagi. Dia yang berbahaya bisa menggiringku semakin jauh untuk menbuatku semakin menggantungkan hidupku untukknya. Ia bisa membuatku semakin merasakan, kalau ia adalah kebutuhan hidupku. Di lain sisi, ada Kim So Jeong, wanita yang ia nikahi. Tak ada, dan tak boleh ada langkah lagi untuk berjalan ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNRESTRAINED || Yoon Jeong Han
Fiksi Penggemar[𝘊𝘖𝘔𝘗𝘓𝘌𝘛𝘌𝘋] "𝘒𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘪𝘯𝘪 𝘥𝘪 𝘢𝘯𝘵𝘢𝘳𝘢 𝘬𝘪𝘵𝘢, 𝘢𝘱𝘢 𝘱𝘦𝘳𝘭𝘶 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘬𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘴𝘶𝘢𝘵𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘯𝘢𝘮𝘢𝘬𝘢𝘯 '𝘬𝘦𝘯𝘤𝘢𝘯' 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘳𝘦𝘮𝘢𝘫𝘢?" "𝘛𝘢𝘱𝘪 𝘢𝘬𝘶 𝘪...