Note: If you're enjoying a story part, let me know by voting for it.
Thank You
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Suara benturan sendok dan juga sumpit menjadi sumber suara ternyaring yang terdengar di ruang tengah. Menyelesaikan berbagi cerita menyedihkan sebelumnya, aku dan Hong Bin melanjutkan acara makan malam kami. Berbagai cara telah kupikirkan untuk mengisi keheningan di antara kami. Tapi pada akhirnya, aku ragu dan membisu. Mulutku berulang kali hanya kugunakan untuk makan, makan dan makan.
Sebenarnya tak ada yang salah dengan pengakuanku sebelumnya, tapi rasanya tetap saja aneh. Sedikit ada rasa penyesalan karena menceritakan isi hatiku yang belum bisa membuka hatiku untuknya. Di lain sisi, aku lega. Karena dengan begitu, aku sedikit mendapatkan jawaban atas apa yang Hong Bin inginkan.
Itu tandanya, aku harus melupakan Jeong Han dan menerimanya di hidupku.
"Katakan kepadaku." pintanya menggantung dan terjeda dengan acara menelan makanannya. Ia menatapku yang duduk di sebelahnya, "Kau belum bisa menyukaiku, karena kau menyukai orang lain?" Tanyanya tanpa sadar menohokku.
Sejenak aku terdiam, menatap lurus ke arah makananku dan membisu tak langsung menjawab pertanyaannya. Aku ragu untuk mengakuinya, dan mungkin saja ia mencari tahu tentang siapa pria yang kusukai.
Kalau saja ia tahu, kalau ia tahu itu adalah Jeong Han. Apa dia akan benar-benar terkejut? Atau mungkin dia kecewa karena merasa dibohongi oleh kami?
Tapi, bukan aku yang membohonginya sejak awal. Semua adalah permainan Jeong Han. Tetapi, Meski begitu aku tetap salah. Karena aku tak menyalahkan kebohongan Jeong Han.
Hong Bin sudah mempercayaiku untuk menjadi seseorang yang berarti untuknya. Kalau aku mengatakan sejujurnya, ia akan melindungiku dari Jeong Han, kan?
Aku benar-benar bimbang. Tetap dalam kebohongan dan menyembunyikan segalanya terlebih aku adalah teman 'tidur'-nya, atau melepaskan diri dari kebohongannya dan meminta perlindungan kepada Hong Bin?
Tetap saja, semua yang kupikirkan terasa percuma. Hatiku, terus membela Jeong Han. Hatiku tak ingin menyalahkannya. Hatiku tetap menginginkan dirinya.