Note: If you're enjoying a story part, let me know by voting for it.
Thank You
Keluhan demi keluhan tak hentinya terus meluncur dari mulutku. Pekerjaan yang harus selesai karena deadline yang semakin mendekati waktunya, justru semakin menbuatku panik. Jam mulai menunjukan pukul 16.20, itu tandanya aku harus menyelesaikan pekerjaanku 1 jam 40 menit lagi.
Seharusnya ini bukan tugasku, tapi karena yang ditugaskan sedang sibuk, mau tidak mau harus dikerjakan olehku yang tak memiliki banyak pekerjaan. Mendengar kembali bukti siar menggunakan earphone yang tersambung di komputer, berulang kali aku harus mengecek kembali suara-suara dari Aron dan tamu-tamunya. Sempat aku terlarut untuk sesaat, karena terdengar suara Jeong Han disana. Sesekali aku tidak bisa fokus karena suaranya yang terus saja terngiang.
Pendeskripsiannya saat membicarakan pekerjaan dan bisnis yang dijalani perusahaan tempat ia bekerja, anehnya berhasil membuatku kagum. Dia berbeda, dia pintar─hanya saja aku tak mengetahuinya.
Saat kami bersama, kami tak pernah banyak menceritakan soal pekerjaan kami. Semua hanya tentang kesenangan kami dan tentunya sex. Aku tak bisa mencari tahu tentang dirinya lebih dalam lagi, ketika aku tahu kalau dia berstatus suami milik orang lain saja sudah cukup menyakitiku.
Hal seperti ini, dimana aku mendengarnya membicarakan pekerjaannya walau hanya dalam audio bukti siar menjadi hal yang baru untukku mengenalnya. Aku baru tahu kalau dia adalah salah satu contoh untuk anak muda yang berhasil. Dari perbincangan dalam bukti siar yang kudengarpun, aku dapat mengetahui kalau ia banyak diundang dalam seminar di berbagai perguruan tinggi. Dia menjadi pria yang banyak dikagumi anak muda terutama wanita tentunya.
"Keberuntungan menyertaiku lebih awal, aku menemukan tempat dimana aku bisa dibuat nyaman dalam bekerja dan mudah membuatku berkembang. Kalau aku tak beruntung, mungkin aku belum bisa mendapati posisiku saat ini."
Suara itu kembali kudengar untuk ketiga kalinya, mendengarnya dengan seksama dan diketikkan kembali ke dalam artikel yang akan di publish nanti. Jeong Han benar, dia beruntung lebih awal. Kalau diriku ini, mungkin termasuk dalam kategori kurang beruntung dan masih menunggu keberuntunganku. Aku masih tetap dalam posisi staff biasa. Berbeda dengan Jeong Han, dia sudah menjabat sebagai Director of Advertising Sales di umurnya saat ini.
Tapi dalam bukti siar ini aku juga sedikit dibuat bertanya-tanya. Dari 40 menit siaran berjalan, tidak ada satupun ia menyebutkan istrinya terlebih lagi pernikahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNRESTRAINED || Yoon Jeong Han
Fiksi Penggemar[𝘊𝘖𝘔𝘗𝘓𝘌𝘛𝘌𝘋] "𝘒𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘪𝘯𝘪 𝘥𝘪 𝘢𝘯𝘵𝘢𝘳𝘢 𝘬𝘪𝘵𝘢, 𝘢𝘱𝘢 𝘱𝘦𝘳𝘭𝘶 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘬𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘴𝘶𝘢𝘵𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘯𝘢𝘮𝘢𝘬𝘢𝘯 '𝘬𝘦𝘯𝘤𝘢𝘯' 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘳𝘦𝘮𝘢𝘫𝘢?" "𝘛𝘢𝘱𝘪 𝘢𝘬𝘶 𝘪...